Arti Pentingnya Studi Kebijakan Publik
                                                                                2  Promosi 3  Preskripsi
4  Invokasi invocation 5  Aplikasi
6  Penghentian termination 7  Penilaian appraisal
22
R. Mack dalam bukunya yang berjudul “Planning and Uncertainty” yang terbit pada  1971, mengurutkan tahapan pembuatan kebijakan, yaitu :
1  Memutuskan untuk menetapkan: pengenalan problem 2  Memutuskan alternatif dan kriteria
3  Menentukan keputusan yang tepat 4
Akibat keputusan effectuation 5  Koreksi dan penambahan supplementation
R.  Rose, “Comparing  Public  Policy,”  1973,  mengklasifikasikan
urutan tahapan pembuatan kebijakan, sebagai berikut : 1  Pengakuan publik akan perlunya sebuah kebijakan
2  Bagaimana isu diletakkan diagenda kontroversi publik 3  Bentuk pemerintahan yang terlibat dalam pembuatan kebijakan
4  Sumber daya dan rintangan 5  Keputusan kebijakan
6  Apa yang menentukan pilihan pemerintah 7  Pilihan dalam konteksnya
8  Implementasi 9  Output
10 Evaluasi kebijakan 11 Umpan balik feedback
W.Jenkins,  dalam  bukunya  yang  berjudul “Policy  Analysis  :  A
Political  and  Organizational  Perspectives”,  1976,  membagi  tahapan
22
Wayne Parsons, Public Policy, Cet-3 Jakarta : Kencana, 2008, h. 80.
pembuatan  kebijakan  publik,  yaitu  :  inisiasi,  informasi,  pertimbangan, keputusan,  implementasi,  evaluasi,  dan  penghentian  termination.
Selanjutnya, B.W. Hogwood dan L.A. Gunn, Policy Analysis for the Real World
,  1984,  menyatakan  bahwa    tahapan  pembuatan  kebijakan  publik diantaranya  :  memutuskan  untuk  memutuskan  pencarian  isu  dan
penentuan  agenda;  penyaringan  isu;  definisi  isu;  memperkirakan; menentukam  tujuan  dan  prioritas;  analisis  opsi;  implementasi  kebijakan,
monitoring dan kontrol;  evaluasi dan review; dan pemeliharaan kebijakan, penggantian dan penghentian.
23
Para  pakar  yang  menganalisis  suatu  proses  kebijakan  dengan menguraikan tahap-tahap dari pembuatan kebijakan tersebut disebut kaum
stagist ,  sedangkan  cara  mengupas  suatu  kebijakan  oleh  kaum  stagist
disebut “pendekatan textbook”.
24
Model  stagist  mendapat  kritik  dari  Sabatier  dan  Jenkins-Smith sebagai berikut :
  pendekatan  textbook  tidak  dapat  memberikan  penjelasan  kausal hubungan  sebab  akibat  tentang  bagaimana  kebijakan  berjalan
dari satu tahap ke tahap berikutnya;   pendekatan ini tidak bisa secara empiris;
  pendekatan ini menganggap ciri kebijakan publik adalah kebijakan yang  bersifat
“top-down”,  dan  gagal  menjelaskan  peran  aktor “jalanan” dan aktor lainnya;
  gagasan  siklus  kebijakan  ini  mengabaikan  dunia  nyata  dalam pembuatan
kebijakan yang
melibatkan berbagai
level pemerintahan dan siklus yang saling berinteraksi;
  gagasan ini tidak menyediakan pandangan integral dalam analisis proses kebijakan dan analisis pengetahuan, informasi, riset yang
23
Ibid ., h.81.
24
Samodra Wibawa, Politik Perumusan Kebijakan Publik  Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011, h. 7.