Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

periode yang sama di tahun 2014 sebesar Rp 6.093 triliun. Selain itu, keputusan Pemerintah untuk menutup kekurangan pendapatan negara akibat dihapuskannya sebagian dari objek PPnBM dengan cara menaikkan tarif pemungutan PPh Pasal 22 atas impor dari 7,5 menjadi 10 ternyata tidak membuahkan hasil apapun. Faktanya pendapatan negara dari pemungutan PPh Pasal 22 atas Impor meskipun tarifnya sudah dinaikkan namun tetap terjadi penurunan pertumbuhan sebesar 8,52 atau sebesar Rp 23.681,41 dalam miliar rupiah dibandingkan periode yang sama ditahun 2014 sebesar Rp25.886,31 dalam miliar rupiah data terlampir. 5 Lantas, masih sesuaikah kebijakan Pemerintah menghapus Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM dengan amanat UU Nomor 42 Tahun 2009 PPN dan PPnBM tersebut? Bagaimana persepsi masyarakat terhadap kebijakan ini ? Berdasarkan deskripsi di atas, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan kajian ilmiah mengenai persepsi masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah menghapuskan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM atas barang-barang tertentu. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM”. 5 Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan, “Realisasi Penerimaan Pajak per 31 Juli 2015,” artikel diakses pada 10 Oktober 2016 dari http:www.pajak.go.idcontentrealisasi- penerimaan-pajak-31-juli-2015

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapatlah penulis identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Kebijakan penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM dapat mencederai rasa keadilan masyarakat yang berpenghasilan rendah dan berpenghasilan tinggi karena tujuan dikenakannya PPnBM untuk mengurangi kesenjangan tingkat pendapatan masyarakat. 2. Penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM dapat meningkatkan perilaku konsumtif masyarakat atas barang mewah tersebut. 3. Kebijakan penghapusan PPnBM berdampak signifikan negatif terhadap industri domestik. 4. Kebijakan penghapusan PPnBM atas barang-barang tertentu menyebabkan penurunan pertumbuhan penerimaan negara dari sektor Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM Dalam Negeri pada periode 31 Juli 2015 yakni 14,09 atau sebesar Rp 5,325 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun 2014 sebesar Rp 6,093 triliun.

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan tenaga, dana, waktu dan agar hasil penelitian ini lebih terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada obyek atau situasi sosial. Penelitan ini akan difokuskan pada identifikasi masalah poin nomor 4 yaitu kebijakan penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM atas barang- barang tertentu menyebabkan penurunan pertumbuhan penerimaan negara dari sektor Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM Dalam Negeri pada periode 31 Juli 2015 yakni 14,09 atau sebesar Rp 5,325 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun 2014 sebesar Rp 6,093 triliun. Dengan demikian, penelitian ini diberi judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM Studi Kasus Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten ”.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang akan difokuskan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM? Studi Kasus Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten ”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang persepsi masyarakat terhadap kebijakan penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM Studi Kasus Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini sekiranya dapat memberikan wawasan dan pengetahuan khususnya bagi diri penulis maupun bagi masyarakat pada umumnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi mahasiswa, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan dalam kajian ilmiah mengenai persepsi masyarakat terhadap kebijakan penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM. b. Bagi masyarakat, diharapkan dapat lebih peduli terhadap setiap kebijakan yang ditempuh Pemerintah. c. Bagi Pemerintah, penelitian ini sekiranya dapat menjadi bahan masukan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kebijakan penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM yang telah ditempuh. Dengan mengetahui persepsi masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pijakan bagi kebijakan yang akan dibuat dikemudian hari agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. d. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah pengalaman mengenai obyek, peristiwa, dan hubungan-hubungan yang diperoleh individu dengan cara menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. 1 Menurut Bimo Walgito, persepsi adalah proses kognitif dengan cara mengintegrasikan, mengenali, dan menginterpretasikan informasi yang diterima oleh sistem sensori melalui indra eksoreseptor, sehingga individu menyadari dan mengetahui apa yang diindra sebagai bentuk respons dari individu. 2 Bimo Walgito membagi persepsi berdasarkan pada objek persepsi yang terdiri dari 2 dua hal, yaitu : 1. Things Perceptionpersepsi bendabarang. Yaitu persepsi terhadap objek yang bukan manusia. 2. Social perceptionpersepsi sosial. Yaitu persepsi dimana objek persepsinya adalah manusia atau orang. Bimo Walgito memisahkan antara persepsi terhadap diri sendiri self perception dengan social perception. Persepsi sosial sendiri meliputi persepsi terhadap orang lain dan persepsi terhadap interaksi sosial interpersonal perception. 3 Hal ini menunjukkan bahwa objek persepsi tidak hanya tertuju pada benda mati tetapi juga pada manusia. Persepsi yang menempatkan objeknya adalah benda disebut sebagai thing perception, sedangkan jika objeknya adalah manusia disebut sebagai social perception. Persepsi adalah proses pengorganisasian dan penafsiran pola stimulus dalam lingkungan. Studi mengenai persepsi sangat berhubungan dengan studi tentang proses kognitif, seperti ingatan dan berpikir. 4 1 Ikhwan Luthfi, Gazi Saloom, dan Hamdan Yasun, Psikologi Sosial, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, Cet. 1, h. 25. 2 Iriani Indri Hapsari dkk., Psikologi Faal, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012, h.113. 3 Ikhwan Luthfi, Gazi Saloom, dan Hamdan Yasun, op. cit., h. 26. 4 Rita L. Atinkson dkk., Pengantar Psikologi, Jakarta : Erlangga, 1983 h.201.

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan nilai atas barang mewah elektronik (PPnBM) dan flukuasi kurs rupiah terhadap penjualan pada tingkat pedagang eceran wilayah Kramat Jati Dengan harga sebagai variabel intervening; studi kasus: penjualan TV 21

1 7 101

Analisis Pengaruh Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPNBM) terhadap Daya Beli Konsumen pada Barang Elektronika (Studi Empiris pada Konsumen Barang Elektronika di Glodok Jakarta Kota)

10 103 127

Analisis pengaruh pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualanatas barang mewah (PPNBM) terhadap daya beli konsumen pada barang elektronika : studi empiris pada konsumen barang elektronikka di wilayah tangerang selatan

1 21 105

Pengaruh penerapan PMK NO-121/PMK.011/2013 atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPNBM) terhadap daya beli konsumen pada barang elektronika: studi empiris konsumen barang elektronika di Wilayah DKI Jakarta

3 13 134

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

0 0 18

206 PMK.010 2015 Perubahan PPnBM atas Penjualan Barang Mewah selain kendaraan

0 0 4

KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

0 0 10

Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

0 0 49

Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah

0 0 40

PENERIMAAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (PPnBM) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 88