Faktor-faktor yang Berperan dalam Persepsi

Berikut ini merupakan tafsir QS. Al-Mukminun ayat 12-14: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

B. Masyarakat

1. Pengertian Masyarakat

Menurut Macionis, masyarakat adalah orang-orang yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah terbatas yang diarahkan oleh kebudayaan mereka. 12 12 M.Amin Nurdin dan Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi, Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006, h.35. Drs. JBAF Polak menyebut masyarakat society adalah wadah segenap antar hubungan sosial yang terdiri atas banyak kolektiva- kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok- kelompok lebih baik atau sub kelompok. Kemudian pendapat mengenai masyarakat dikemukakan oleh Prof. M.M Djojodiguna. Menurutnya masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia. 13 Dengan demikian dapat disimpulkan masyarakat adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kehidupan, norma-norma, dan adat- istiadat yang ditaati bersama dalam lingkungannya.

2. Kebutuhan-kebutuhan Masyarakat

Agar dapat bertahan hidup, semua masyarakat harus bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tertentu. Kebutuhan dasar masyarakat menurut kalangan fungsionalis disebut dengan istilah prasyarat fungsional functional prerequisites. Kebutuhan dasar tersebut diantaranya : a. Kebutuhan subsistens. Kebutuhan subsistens adalah kebutuhan jasmaniyah atau kebutuhan primer yang harus dipenuhi demi menjaga kelangsungan hidup, seperti kebutuhan akan udara, makanan, air, kehangatan, tempat untung bernaung, dan tidur. b. Kebutuhan distribusi. Kepemilikan kekayaan subsistens itu perlu didistribusikan ke seluruh anggota masyarakat demi menjaga kelangsungan hidup. c. Kebutuhan reproduksi biologis. Agar masyarakat tetap eksis dan terjaga kelangsungan hidupnya maka diantara anggota masyarakatnya harus melakukan reproduksi biologis. Kebutuhan reproduksi biologis dilakukan melalui ikatan suci pernikahan. 13 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar Jakarta :Rineka Cipta, 1991, h.96.

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan nilai atas barang mewah elektronik (PPnBM) dan flukuasi kurs rupiah terhadap penjualan pada tingkat pedagang eceran wilayah Kramat Jati Dengan harga sebagai variabel intervening; studi kasus: penjualan TV 21

1 7 101

Analisis Pengaruh Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPNBM) terhadap Daya Beli Konsumen pada Barang Elektronika (Studi Empiris pada Konsumen Barang Elektronika di Glodok Jakarta Kota)

10 103 127

Analisis pengaruh pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualanatas barang mewah (PPNBM) terhadap daya beli konsumen pada barang elektronika : studi empiris pada konsumen barang elektronikka di wilayah tangerang selatan

1 21 105

Pengaruh penerapan PMK NO-121/PMK.011/2013 atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPNBM) terhadap daya beli konsumen pada barang elektronika: studi empiris konsumen barang elektronika di Wilayah DKI Jakarta

3 13 134

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

0 0 18

206 PMK.010 2015 Perubahan PPnBM atas Penjualan Barang Mewah selain kendaraan

0 0 4

KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

0 0 10

Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

0 0 49

Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah

0 0 40

PENERIMAAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (PPnBM) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 88