Ahwat, Ibu Mursiyani dan Ibu Fatimah justru lebih memilih bentuk sosialisasi dengan cara Pemerintah memberikan penyuluhan langsung kepada masyarakat.
Bentuk sosialisasi lain yang mungkin bisa diterapkan oleh Pemerintah yaitu melalui iklan dan penyuluhan langsung di toko-toko barang elektronik.
C. Analisis Data
Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian “Persepsi Masyarakat terhadap Kebijakan Penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah”
mengikuti konsep yang diberikan oleh Miles and Hubermen dan Spradley. Tahap pertama, sebelum peneliti memasuki lapangan, peneliti menganalisa data hasil studi
pendahuluan data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Setelah memasuki lapangan, peneliti melakukan reduksi data. Untuk
mempermudah peneliti dalam mereduksi data, peneliti membuat tabel deskripsi data hasil wawancara. Setelah melakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya
yang ditempuh peneliti adalah menyajikan data. Bentuk penyajian data berupa teks naratif yang terdapat pada bagian temuan hasil penelitian. Tahap terakhir dalam
analisa kualitatif adalah penarikan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang valid dan konsisten di lapangan. Pada tahap ini, peneliti melakukan kuantifikasi data.
Kuantifikasi data yang peneliti lakukan terdapat pada bagian penghitungan persentase atas jawaban responden.
1. Apa yang Bapak Ibu ketahui mengenai barang mewah ?
Pertanyaan tersebut diajukan kepada 11 responden, 5 diantaranya merupakan penjual di toko barang elektronik dan 6 lainnya sebagai pembeli di toko barang
elektronik. Dari 11 responden yang ditemui di lapangan, sebagian besar responden
mengalami kebingungan saat diminta menjelaskan mengenai definisi barang mewah. Responden lebih cepat mengemukakan mengenai jenis barang yang
dianggap sebagai barang mewah daripada menjelaskan definisi barang mewah itu sendiri.
Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 106PMK.0102015 telah memberikan definisi mengenai barang mewah. Barang mewah merupakan barang-
barang yang hanya dikonsumsi oleh kelompok masyarakat dengan segmentasi penghasilan yang sangat tinggi dan penerimaan pajaknya cukup efektif karena
mudah untuk dilakukan pengawasan, atau sekiranya dikeluarkan dari objek PPnBM akan mengusik rasa keadilan ditengah masyarakat. Barang mewah tersebut
diantaranya: hunian mewah, pesawat, kapal pesiar dan yacht dan senjata api. Bila dibandingkan compare jawaban 11 responden mengenai definisi
barang mewah
dengan Peraturan
Menteri Keuangan
PMK Nomor
106PMK.0102015, maka jawaban Bapak Indra yang berprofesi sebagai penjual barang elektronik yang peneliti anggap paling sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan PMK Nomor 106PMK.0102015.
2. Menurut Bapak Ibu, barang-barang apa saja yang termasuk kategori
barang mewah? Berdasarkan jawaban responden di lapangan, berikut ini merupakan barang-
barang yang responden anggap termasuk kategori barang mewah :
Tabel 4.3 Kategori Barang Mewah
No. Nama Responden
Jenis Barang 1.
Anwar penjual Mobil dan perhiasan.
2. Nita penjual
Mobil, perhiasan,
berlian, dan
barang elektronik tipe tertentu lemari es dua pintu, TV
LED 50 inch .
3. Indra penjual
Motor sport, mobil mewah dan rumah mewah. 4.
Agus penjual Mobil.
5. Sulaiman penjual
Mobil. 6.
Supriati pembeli Mesin cuci dan AC.
7. Ahwat pembeli
Mobil, motor, rumah, real estate dan apartemen.
8. Mursiyani pembeli Perhiasan dan mobil.
9. Hamidah pembeli
Mobil, handphone yang mahal, barang elektronik dengan harga Rp 10.000.000, 00.
10. Fatimah pembeli Laptop, TV yang besar, emas dengan berat
lebih dari 10 gram, berlian, intan, tas bermerk.