Surat Keterangan Pers. 16. Tabel Realisasi Penerimaan Pajak hingga 31 Juli 20
menilai, kebijakan tersebut telah menciderai rasa keadilan masyarakat, terutama masyarakat kecil yang sudah berkorban menanggung beban
kenaikan harga barang akibat dicabutnya subsidi Bahan Bakar Minyak BBM.
2
Untuk poin b, penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM justru dapat meningkatkan perilaku konsumtif masyarakat terhadap
barang mewah. Berdasarkan data riset Global Consumer Confidence Index dari Nielsen, mengatakan bahwa secara internasional, Indonesia kembali
menempati posisi ke-3 teratas di seluruh dunia yang paling optimis belanja setelah dua negara Asia lainnya yaitu India dan Filipina yang masing-masing
menempati posisi pertama dan kedua.
3
Komentar lain untuk menjawab poin c datang dari Direktur Eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati, yang mengatakan, kebijakan tersebut justru akan
berdampak signifikan negatif terhadap industri domestik. Menurut Enny, “Kalau semakin dibanjiri dengan barang-barang impor, hal ini justru malah
semakin mendesak industri domestik dan mengakibatkan keterpurukan, mereka
industri domestik
tidak mampu bersaing,” kata Enny dihubungi Kompas.com, Minggu 1462015.
4
Untuk poin d, kebijakan penghapusan PPnBM kontradiktif dengan data hasil realisasi penerimaan Pajak periode 31 Juli 2015 yang menujukkan
bahwa kebijakan Pemerintah menghapus Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM atas barang-barang tertentu menyebabkan penurunan pertumbuhan
penerimaan negara dari sektor Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM Dalam Negeri yakni 14,09 atau sebesar Rp 5.325 triliun dibandingkan
2
Rfq, “Anggota Dewan Kritik Kebijakan Penghapusan PPnBM,” artikel diakses pada 4 Oktober 2016
dari http:www.hukumonline.comberitabacalt557fcc2825f0banggota-dewan-kritik-
kebijakan-penghapusan-ppnbm.
3
Agus Nurudin, “Indonesia Urutan Ketiga Negara Paling Optimis Sedunia,” artikel diakses pada 4 Oktober 2016 dari http:www.jakartasatu.com201602indonesia-urutan-ketiga-negara-paling-
optimis-sedunia
4
Estu Suryowati, “Pajak Barang Mewah Dihapuskan, Industri Domestik Bisa Terdesak?,” artikel diakses pada 10 Oktober 2016 dari http:bisniskeuangan.kompas.comread20150615085225826
Pajak.Barang.Mewah.Dihapuskan.Industri.Domestik.Bisa.Terdesak.