pajak yang terutang, yang pada dasarnya merupakan nilai riil dari barang kena pajak yang tergolong mewah yang diserahkan atau diimpor.
Dengan menggunakan stelsel riil, besarnya PPnBM yang terutang didasarkan pada nilai objek pajak barang kena pajak yang tergolong
mewah yang benar-benar diperoleh atau diimpor oleh pengusaha, konsumen akhir, atau importir.
Sistem pemungutan pajak pada PPnBM menggunakan withholding system.
Hal ini dapat dilihat dari mekanisme pemungutan PPnBM yang memberikan kewenangan kepada pengusaha yang
melakukan penyerahan barang kena pajak yang tergolong mewah untuk melakukan pemungutan PPnBM dari pihak yang menerima penyerahan
tersebut. Khusus untuk impor barang kena pajak yang tergolong mewah, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ditunjuk untuk melakukan
pemungutan PPnBM dari importir pada saat impor dilakukan pada barang tersebut.
44
H. Penelitian yang Relevan
Berikut ini beberapa penelitian yang relevan, diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Mayang Liandhika Wuri, Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jurusan Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dengan
Judul “Analisis Pengaruh
Penghapusan PPnBM Elektronik dan Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Penjualan Pada Tingkat Pedagang Eceran Wilayah
Kramat Jati Dengan Harga Sebagai Variabel Intervening Studi Kasus: Penjualan TV 21-29 inch dan Mesin Cuci dengan Kapasitas
Linen di bawah 10 Kg”.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh langsung pengaruh X terhadap Y penghapusan PPnBM dan Fluktuasi
Kurs Rupiah terhadap Penjualan, juga untuk menguji pengaruh tidak
44
Marihot Pahala Siahaan, Hukum Pajak Material Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010 h. 186-187.
langsung pengaruh X terhadap Y dengan penghubung variabel intervening dari harga sebagai variabel intervening terhadap penjualan
pedagang eceran wilayah Kramat Jati. Populasi penelitian ini adalah pedagang eceran elektronik di wilayah Kelurahan Kramat Jati dengan
menggunakan simple random sampling untuk menentukan sampel penelitian. Sampel yang diuji dalam penelitian ini adalah pedagang
eceran elektronik yang berada di wilayah Kramat Jati melalui penyebaran kuesioner atau angket.
Berdasarkan hasil analisis jalur menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara penghapusan PPnBM Elektronik terhadap penjualan
yaitu sebesar 0, 565. Sedangkan fluktuasi kurs rupah juga memiliki pengaruh terhadap penjualan yaitu sebesar 0,426. Harga bukan
merupakan variabel intervening antara fluktuasi kurs rupiah dan penghapusan PPnBM terhadap penjualan karena memiliki nilai lebih
kecil dari variabel independen yang memiliki pengaruh langsung terhadap variabel dependen penjualan.
45
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Mayang dapat disimpulkan adanya pengaruh antara penghapusan PPnBM Elektronik
terhadap penjualan yaitu sebesar 0,565. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti ingin mengkaji secara langsung “Persepsi Masyarakat Terhadap
Kebijakan Penghapusan PPnBM”. Penelitian yang dilakukan Mayang
memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu “Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penghapusan PPnBM”.
Keduanya mengkaji kebijakan Pemerintah menghapuskan PPnBM. Meskipun memiliki kesamaan, fokus penelitian tersebut berbeda. Pada
penelitian yang dilakukan Mayang berfokus pada penjualan TV 21-29 inch dan Mesin Cuci dengan kapasitas Linen di bawah 10 Kg.
45
Mayang Liandhika Wuri, “Analisis Pengaruh Penghapusan PPnBM Elektronik dan Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Penjualan Pada Tingkat Pedagang Eceran Wilayah Kramat Jati Dengan
Harga Sebagai Variabel Intervening ,” skripsi diakses pada 10 Oktober 2016 dari
http;repository.uinjkt.ac.id dspacebitstream123456789216201MAYANGLIANDHIKA
WURI-FEB.pdf