Tahap Action Plan Pencana AksiKegiatan

4.4.4 Tahap Action Plan Pencana AksiKegiatan

Langkah awal untuk mewujudkan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah dengan membuat perencanaan planning untuk setiap action yang akan kita lakukan. Action plan membuat kegiatan tergambar dengan jelas. Setelah mengetahui program apa yang akan dilaksanakan lalu disusun rencana tindakan untuk mewujudkan program tersebut 2 . Suatu rencana aksikegiatan akan menghasilkan beberapa tahapan strategi untuk setiap urutan prioritas strategi, sasaran strategi, jadwal pelaksanaan dan anggran untuk pelaksanaan action plan dalam format pada Tabel 15. Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat rencana kegiatan adalah sebagi berikut: 1 Mengidentifikasi tindakan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut: a Apa kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran organisasi? b Apa saja masalah atau hambatan yang harus dipecahkan untuk mencapai sasaran tersebut? c Bagaimana urutan dari kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan masalah di atas ? d Bagaimana sasaran dapat dijabarkan kedalam waktu, unit, tingkat, fungsi atau lokasi geografis? 2 Menentukan rangkaian kegiatan yang paling sesuai untuk sasaran 3 Menjabarkan rangkaian kegiatan di atas menjadi beberapa tahapan. Setiap tahapan harus berfokus pada hasil spesifik yang lebih kecil dalam jangka waktu yang lebih pendek untuk unit-unit yang lebih kecil 4 Setiap tahapan tersebut harus ditentukan: a Siapa yang harus bertanggung jawab dan memiliki akntabilitas untuk mendapatkan hasil yang diharapkan? b Kapan dimulai dan berakhirnya setiap tahapan kegiatan ? c Berapa banyak waktu dan biaya yang diperlukan ? d Bagaimana dan kapan organisasi dapat mengetahui bila terjadi penyimpangan pada rencana kegiatan? 2 id.wikipedia.orgwikiEnsiklopedia.Action Plan. [25 Juni 2010] 5 Bersama-sama dengan pihak yang berkepentingan menguji dan melakukan validasi rencana kegiatan untuk mendapatkan kesepakatan dan dukungan. Tabel 15. Rencana Program Kegiatan Action Plan Prioritas Strategi pada Kampoeng Wisata Cinangneng No Urutan Prioritas Strategi Kegiatan Penanggung Jawab Target Sasaran JadwalWaktu Pelaksanaan Anggaran 1. ……… 1. ………… 2. ….……... 3. ………… ………… ……… ………… ………… 2. ……… 1. ………… 2. ….……... 3. ………… ………… ……… ………… ………… …. ……… 1. ………… 2. ….……... 3. ………… ………… ……… ………… ………… 4.5 Definisi Operasional Pada strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik terdapat atribut yang didalamnya mewakili tiap-tiap strategi bauran pemasaran. 1 Pengunjung adalah orang yang sedang melakukan kunjungan ke KWC. 2 Responden adalah pengunjung Kampoeng Wisata Cinangnerng yang yang sedang melakukan kunjungan saat pengambilan data dan bersedia mengisi kuesioner. 3 Produk adalah sesuatu yang dijual atau ditawarkan oleh KWC untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi, sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. 4 Pendidikan adalah bangku pendidikan yang sedang atau telah ditempuh responden. 5 Pendapatan adalah sejumlah uang yang diperoleh oleh konsumen per bulan sebagai kompensasi dari pekerjaan. 6 Kualitas penginapan adalah kualitas tempat menginap yang ditawarkan apakah sesuai dengan harga yang dibayarkan. 7 Cita rasa makanan dan minuman yaitu seberapa enak makanan dam minuman yang disajikan, sehingga pengunjung dapat menikmati sajian tersebut. 8 Paket adalah program yang ditawarkan oleh KWC untuk para pengunjung dengan berbagi varian harga, sehingga pengunjung dapat memilih paket sesuai keinginan dan daya beli. 9 Harga adalah nilai yang harus diberikan oleh konsumen untuk membeli jasa Agrowisata KWC 10 Perbandingan harga dengan kualitas yaitu bagaimana kesesuaian harga produk yang ditawarkan oleh KWC dengan kualitas yang dapat dinikmati pengunjung. 11 Keramahan dan kesopanan karyawan adalah bagaimana karyawan dapat membuat pengunjung merasa senang dan dihormati dengan adanya sapaan, senyuman dan tutur kata. 12 Kompetensi Karyawan merupakan penguasaan materi dan hal-hal detail dari setiap kegiatan yang ada di KWC. 13 Kesiapan dan kesigapan karyawan adalah bagaimana perhatian dan kesiapan pelayanan yang dilakukan oleh karyawan KWC. 14 Kemudahan akses pemesanan merupakan bagaimana kecepatan tanggap karyawan terhadap pesanan pengunjung. 15 Pengelolaan pengunjung adalah sikap yang diambil karyawan setelah pengunjung tiba di KWC. 16 Keamanan adalah tingkat risiko dari melakukan kunjungan dan kegiatan di KWC. 17 Kebersihan merupakan keadaan lokasi yang bebas dari kotoran termasuk diantaranya debu, sampah dan bau yang mengganggu bagi pengunjung. 18 Keberadaan lokasi yaitu jarak tempuh dari tempat keberangkatan pengunjung ke KWC. 19 Desain lokasi yaitu bagaimana penataan ruang dan suasana yang ditonjolakan di KWC. 20 Kelengkapan fasilitas penunjang adalah kelengkapan prasarana agrowisata KWC seperti saung, kolam renang dan gift shop. 21 Papan nama adalah Papan petunjuk yang dapat dilihat oleh pengunjung menuju KWC. 22 Website adalah sarana promosi yang digunakan oleh KWC melalui media elektronik internet. Tabel 16. Penjabaran Atribut Penelitian Variabel 7P Atribut yang digunakan Produk Kualitas Penginapan Cita rasa makanan dan minuman Paket yang ditawarkan Harga Perbandingan harga dan kualitas Orang Keramahan dan kesopanan karyawan Kompetensi Karyawan Kesiapan dan kesigapan karyawan Proses Kemudahan akses pemesanan Pengelolaan pengunjung Tempat Keamanan Kebersihan Keberadaan lokasi Bukti Fisik Desain lokasi Kelengkapan fasilitas penunjang Promosi Papan Nama Website V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah Perusahaan

Pemberian nama Kampoeng Wisata Cinangneng didasarkan pada letak kampung yang dijadikan daerah yang dikunjungi dan dijadikan tujuan wisata oleh wisatawan. Wisatawan dapat menyaksikan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal, pertanian, kerajinan, industri yang dibuat masyarakat pabrik tahu, jelli dan lainnya yaitu Kampoeng Wisata Cinangneng. Kegiatan pariwisata yang diusung oleh Kampoeng Wisata Cinangneng KWC adalah suatu konsep kegiatan pariwisata berbasiskan alam. Program kegiatan wisata yang dilakukan KWC ini tidak hanya terbatas pada satu kawasan saja melainkan mencakup lingkungan sekitar KWC. Kegiatan wisata itu sendiri dilakukan dalam Hester Basuki HB Garden Guest House dan juga wilayah sekitar, yaitu di desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea. Awal berdirinya KWC bukan merupakan suatu tempat yang dikhususkan untuk kegiatan pariwisata akan tetapi hanya sebagai rumah atau vila tempat peristirahatan keluarga. Berbekal dari pengalamannya sebagai pemandu wisata selama puluhan tahun, Hester Basoeki 55 tertarik mengusahakan sesuatu yang terkait dengan wisatawan. Ia menjadikan rumahnya di daerah Cipete, Jakarta Selatan sebagai guest house. Pembangunan HB Garden Guest House ini dilakukan pada bulan Agustus 1993 di lahan sekitar 4000 m 2 dan hanya ada satu rumah dengan dua kamar yang diberi nama “Balai Kampung”. Kegiatan komersil yang dilakukan terhadap HB Garden Guest House dimulai pada saat Hester bekerja sebagai pemandu wisata. Pekerjaan pemandu wisata selama sepulah tahun untuk daerah pulau Jawa membuat Hester memiliki pengalaman dalam pengembangan sektor wisata. Kegiatan sebagai pemandu wisata, banyak wisatawan khususnya wisatawan asing yang beliau temui dan terjalin hubungan serta kedekatan dengan wisatawan yang menggunakan jasanya. Awalnya Hester menawarkan tempat peristirahatan di daerah Jawa Barat yang berada di KWC dan menawarkan jalan-jalan keliling kampung serta mengajarkan cara menanam padi di lahan pertanian setempat.