f Kondisi Jalan Menuju KWC Senantiasa Macet
Kondisi jalan menuju KWC terutama pada hari libur dan atau weekend akan senantiasa macet yang dikarenakan jalan tersebut
merupakan jalan yang digunakan oleh warga, mahasiswa dan juga para pengunjung yang akan melakukan kunjungan wisata ke berbagai objek
wisata di kecamatan Ciampea. Hal ini tidak menjadi ancaman yang besar bagi pihak KWC karena pada umumnya pengunjung selalu tiba tepat
waktu di KWC karena mereka sudah mengantisipasi kondisi jalan yang macet dengan berangkat lebih awal.
6.4 Identifikasi Faktor Internal
Berdasarkan analisis terhadap lingkungan internal yang mengacu pada aktivitas usaha KWC yang terdiri dari sistem manajemen, keuangan, pemasaran
dan produksioperasi, maka diperoleh sejumlah variabel kekuatan dan kelemahan yang terkait pada aktivitas tersebut.
Tabel 27. Identifikasi Faktor Internal pada Kampoeng Wisata Cinangneng
No Faktor-faktor Strategis Internal
Keterangan 1
Memiliki berbagai variasi paket Kekuatan
2 Lokasi tempat wisata yang strategis
Kekuatan 3
Kualitas SDM Kekuatan
4 Sarana pendukung areal parkir, toilet, dll
Kekuatan 5
Kebersihan tempat wisata Kekuatan
6 Kualitas paket
Kekuatan 7
Promosi yang belum berkesinambungan Kelemahan
8 Manajemen Keuangan
Kelemahan 9
Kurangnya penerapan teknologi Kelemahan
10 Biaya paket wisata relatif mahal Kelemahan
11 Kendala dalam SDM bahasa Kelemahan
12 Manajemen perusahaan ditangani satu orang Kelemahan
13 Adanya rangkap jabatan Kelemahan
14 Struktur organisasi Kelemahan
1 Kekuatan
a Memiliki Berbagai Variasi Paket
Kampoeng Wisata Cinangneng merupakan konsep wisata yang mengemas berbagai kegiatan wisata dalam bentuk paket wisata yang
bervariasi. Paket wisata yang disediakan oleh KWC terdiri dari lima paket, yaitu paket A, B, C, D dan E. Kampoeng Wisata Cinangneng
harus lebih dekat dengan pengunjung agar dapat memperoleh informasi dan mengetahui paket-paket apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh
pengunjung. Dengan demikian, harus memberikan paket-paket wisata yang lebih bervariasi lagi yang tidak dimiliki oleh pesaing-pesaingnya.
b Lokasi Tempat Wisata yang Strategis
Lokasi KWC merupakan salah satu faktor kekuatan yang paling penting. Lokasi KWC sangat strategis karena berada di kabupaten Bogor
yang dapat ditempuh dari Jakarta melalui jalan bebas hambatan Jagorawi dalam waktu 30 menit. Kampoeng Wisata Cinangneng dapat ditempuh
dengan kendaraan beroda empat dari Bandung dalam waktu kurang dari tiga jam. Kampoeng Wisata Cinangneng juga dekat dengan kampus IPB,
sehingga memudahkan para pengunjung untuk mencapai KWC. c
Kualitas SDM Sumber Daya Manusia SDM atau tenaga kerja yang dimiliki oleh
KWC berpengaruh secara langsung dengan semua aktivitas-aktivitas di KWC. Hubungan antara atasan dengan bawahan dan antara rekan kerja
harus ada koordinasi agar tercipta suatu suasana harmonis dalam lingkungan kerja.
d Sarana Pendukung Areal Parkir, Toilet, dan lain lain
Kampoeng Wisata Cinangneng tidak hanya menjual produk yang dikemas dalam bentuk paket wisata akan tetapi memberikan pelayanan
kepada pengunjung yang sedang berwisata. Salah satu pelayanan yang dapat dinikmati oleh pengunjung yaitu adanya sarana pendukung yaitu
adanya sarana pendukung, seperti areal parkir, toilet, kolam renang, saung-saung, dan lain-lain..
e Kebersihan Tempat Wisata
Kampoeng Wisata Cinangneng sangat memperhatikan kebersihan tempat wisata serta segala sesuatu yang mempunyai hubungan dengan
pengunjung. Hal ini dimaksudkan agar pengunjung merasa nyaman pada saat melakukan kunjungan wisata.
f Kualitas Paket
Keberagaman paket yang ada di KWC harus diiringi dengan kualitas paket dan kualitas kegiatan-kegiatan yang ada dalam paket
wisata. Pengunjung akan memperoleh kepuasan ketika kualitas paket yang dinikmati sesuai dengan biaya yang dibayarkan oleh pengunjung.
2 Kelemahan
a Promosi yang Belum Berkesinambungan
Berdasarkan wawancara dengan pemilik KWC kegiatan promosi bukan merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan karena pihak
KWC menganggap bahwa tempat wisata ini masih kecil dan juga tidak dapat menampung pengunjung dalam jumlah besar, sehingga tidak perlu
melakukan upaya promosi secara besar-besaran. Promosi yang dilakukan yaitu dengan memasang papan nama di depan pintu masuk KWC dan
melalui informasi dari mulut ke mulut oleh pengunjung. Selain itu, melalui website akan tetapi masih belum optimal.
b Manajemen Keuangan
Sistem keuangan yang digunakan KWC masih sangat sederhana yaitu di tangan pemilik, sehingga sering terjadi kesulitan dalam
penghitungan pengeluaran dan pemasukan. Hal ini mengakibatkan pengaturan sistem keuangan kurang berjalan lancar.
c Kurangnya Penerapan Teknologi
Kampoeng Wisata Cinangneng belum memanfaatkan teknologi yang ada dan berkembang saat ini. Semisal teknologi dalam peralatan
dapur yang nantinya dapat memudahkan juru masak untuk memasak dalam jumlah banyak tetapi dengan waktu yang lebih singkat. Pihak
manajemen juga tidak mengolah website yang telah ada secara optimal.
d Biaya Paket Wisata Relatif Mahal
Harga yang ditetapkan di Kampoeng Wisata Cinangneng memang relatif mahal berkisar antara Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 550.000.
Kampoeng Wisata Cinangneng juga menetapkan jumlah minimal bagi pengunjung yang akan berkunjung, hal ini dikarenakan pihak KWC
memiliki sistem pariwisata yang terintegrasi yaitu ketika ada program berjalan maka pihak KWC harus membayar penduduk desa untuk
menyediakan segala sesuatunya yang terkait dengan kegiatan tour. Harga yang dibayarkan oleh pengunjung juga sudah meliputi semua kegiatan
dalam paket wisata yang diambil dan juga fasilitas yang ada di KWC seperti kolam renang, toilet, saung dan lain-lain tanpa dipungut biaya
lagi. e
Kendala Dalam SDM Bahasa Sekitar 75 persen pekerja di KWC adalah warga sekitar yang
tingkat pendidikannya kebanyakan adalah lulusan SMP. Kendala dalam bahasa asing menjadi kelemahan bagi perusahaan karena para pekerja
terutama pemandu banyak tidak bisa berbahasa asing. Dengan demikian, jika ada wisatawan asing maka akan diserahkan kepada beberapa pekerja
pemandu yang bisa berbahasa asing. Hal ini menjadi sulit apabila wisatawan asing yang datang dalam jumlah banyak. Untuk itu perlu
diadakan pelatihan atau kursus bahasa asing bagi pemandu. f
Manajemen Perusahaan Ditangani Satu Orang Pemilik merupakan orang yang bertanggung jawab untuk semua
hal yang mencakup manajemen di KWC. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi pemilik untuk mengatur manajemen perusahaan. Seringkali terjadi
kesalahan dalam manajemen dikarenakan hal ini semisal bagian keuangan yang tidak terperinci.
g Adanya Rangkap Jabatan
Adanya rangkap jabatan merupakan imbas dari ketidaksempurnaan struktur organisasi yang ada di KWC. Setiap bagian pada struktur
organisasi sering melakukan rangkap jabatan dikarenakan tidak ada job description yang jelas dan baku. Hal ini menjadi kelemahan karena
banyak bagian yang tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya menurut struktur yang ada.
h Struktur Organisasi
Ketidaksempurnaan struktur organisasi yang ada di KWC menimbulkan berbagai masalah internal bagi perusahaan. Hal ini
dikarenakan ada beberapa bagian yang penting yang tidak masuk ke dalam struktur, seperti humas, personalia dan bagian produksi jasa.
VII PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN KAMPOENG WISATA CINANGNENG
7.1 Tahap Input