gethok tular, khususnya untuk tenaga kerja lepas. Pengadaannya bersifat fleksibel yaitu pengadaan jumlah tenaga kerja tergantung dari jumlah
pengunjung yang datang. Artinya jika pengunjung yang datang banyak maka diperlukan tenaga kerja tambahan terutama sebagai pemandu guide.
Tingginya pengunjung biasanya terjadi pada hari sabtu dan minggu dan hari- hari libur. Tenaga kerja lepas diberitahukan untuk kehadirannya satu sampai
dua hari sebelum pelaksanaan kunjungan. Latar belakang pendidikan yang dimiliki karyawan HB Garden Guest
House berbeda-beda yang terdiri dari satu orang sarjana, dua orang diploma, tujuh orang lulusan SMA, 14 orang lulusan SMP dan selebihnya yaitu
sejumlah 16 orang adalah tamatan SD. Jumlah karyawan tetap yang dimiliki hanya berjumlah 12 orang, selebihnya sebanyak 28 orang merupakan tenaga
kerja freelance. 3
Pesaing Setiap usaha yang dijalankan pasti memiliki saingan. Begitu juga dengan
usaha wisata. Lokasi yang strategis menyebabkan banyak pelaku usaha di bidang wisata yang tertarik untuk membuka usahanya. Produk dan jasa
konsep wisata kampoeng merupakan usaha yang mudah diikuti oleh perusahaan lain, sehingga banyak konsep wisata kampoeng lain yang
bermunculan, semisal Wisata Kampoeng Cendrawasih. Selain itu, objek wisata lain seperti Kebun Raya Bogor, Kawasan Puncak dan objek wisata
lainnya di kota Bogor merupakan pesaing bagi KWC dalam hal menarik minat pengunjung. Selengkapnya pesaing KWC dapat dilihat pada Tabel 5.
6.1.3 Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah komponen dari lingkungan yang lebih interaktif bagi perusahaan dalam arti mempengaruhi kinerja perusahaan, analisis
industri sangat penting untuk menentukan seberapa jauh industri masih menarik dan melihat faktor yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam industri
tersebut. Keadaan persaingan dalam industri tergantung pada lima kekuatan pokok yaitu: tingkat persaingan diantara perusahaan yang ada, ancaman masuk
pendatang baru, ancaman produk substitusi, daya tawar bargaining position
pemasok dan daya tawar pembeli Porter 1993. Kelima kekuatan tersebut akan menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk membantu dalam perumusan
strategi.
1 Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawarnya atas anggota industri dengan menaikkan harga ataupun menurunkan kualitas barang yang
dijualnya. Kekuatan pemasok tergantung pada karakteristik pasar dan pada tingkat kepentingan relatif penjulan atau pembeliannya dalam industri
tersebut dibandingkan dengan keseluruhan bisnisnya. Kekuatan tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri,
khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada sedikit barang substitusi yang cukup bagus ketika biaya untuk mengganti bahan baku
sangat mahal. Bahan baku yang digunakan oleh KWC secara kontinyu adalah bahan baku untuk kebutuhan dapur yaitu makanan dan minuman untuk
pengunjung dan karyawan KWC yang dibeli di pasar tradisional. 2
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya atau membeli dalam
jumlah besar, kekuatan tawar-menawar mereka menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Kekuatan tawar-
menawar konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi. Ketika kondisi seperti ini, konsumen
seringkali dapat bernegosiasi tentang harga jual, cakupan garansi, dan paket aksesori hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Kekuatan tawar menawar
pembeli tidak terlalu terpengaruh pada KWC karena pengunjung hanya mengikuti harga paket wisata yang telah ditetapkan KWC dengan
mempertimbangkan kesesuaian harga dengan kualitas paket yang diperoleh. 3
Ancaman Produk Substitusi Keberadaan produk substitusi akan membatasi potensi bisnis suatu industri.
Jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas produk maka pertumbuhan industri dapat terancam. Produk substitusi ditentukan oleh banyaknya junlah
produk yang memiliki fungsi yang sama dengan produk perusahaan. Keleluasaan konsumen untuk beralih ke objek wisata yang diinginkan sangat
berpengaruh dalam industri pariwisata. Bidang wisata memiliki banyak produk substitusi yaitu berupa wisata-wisata alam. Dengan demikian, banyak
bermunculan konsep-konsep wisata yang menampilkan dan mengemas produk wisata dalam berbagai bentuk semisal wisata air, wisata budaya,
wisata edukasi, wisata pertanian dan lain-lain. Kemunculan berbagai macam produk substitusi di pasaran membuat konsumen dihadapkan pada berbagai
macam pilihan, sehingga konsumen bebas untuk memilih produk mana yang dapat memuaskan keinginan mereka. Hal ini berarti ancaman produk
substitusi relatif besar. 4
Ancaman Masuk Pendatang Baru Masuknya pendatang baru dalam suatu industri akan menimbulkan sejumlah
implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, antara lain perebutan pangsa pasar, sumberdaya dan penggunaan teknologi. Ancaman pendatang baru
tergantung pada hambatan untuk memasuki industri. Beberapa hambatan dalam memasuki suatu industri yaitu skala ekonomis, differensiasi produk,
kebutuhan modal, keunggulan biaya, akses saluran distribusi dan peraturan pemerintah. Industri pariwisata hambatan masuk bagi pendatang baru relatif
kecil. Siapapun dapat membuka objek wisata akan tetapi harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan agrowisata tidak hanya terbatas pada
perkebunan besar atau taman-taman bunga saja akan tetapi pertanian kecil sekalipun dapat dijadikan objek wisata. Hal ini tergantung pada bagaimanan
cara pengemasannya sedemikian rupa, sehingga pengunjung merasa tertarik. 5
Tingkat Persaingan Antar Perusahaan Sejak awal perusahaan membidik target pasar menengah ke atas dengan
menerapkan kualitas yang tinggi. Hal inilah menyebabkan harga jual produk yang ditetapkan disesuaikan dengan kualitas produk tersebut. Strategi produk
dan harga yang ditetapkan oleh pihak KWC memiliki pengaruh yang besar dalam persaingan di bidang wisata. Dengan demikian, pihak KWC tetap
mempertahankan kualitas pelayanan yang baik untuk mendukung paket wisata yang ada, keloyalan pengunjung dapat dipertahankan.
6.2 Lingkungan Internal