Tahap Distribusi Besaran Biaya Transaksi pada KALAM .1 Tahap

69 koordinasi internal, pembuatan dan penyempurnaan proposal kegiatan termasuk rancangan anggaran dan bahan presentasi, serta presentasi berikut negosiasi akhir kepada pihak pemberi dana. Selain dalam bentuk sumber daya manusia, terdapat pula biaya transaksi dalam bentuk waktu tunggu semenjak negosiasi akhir hingga pencairan dana. Salah satu hal yang menarik dari pelaksanaan tahap akuisisi adalah tidak dilakukannya penyusunan dan penandatanganan kontrak antara KALAM dengan pihak pemberi dana. Kesepakatan hanya dibangun secara lisan saja dan tidak tertulis. Meminjam istilah yang dikutip oleh Masten dan Saussier 2001, kontraknya bertipe kontrak implisit sebagai lawan dari kontrak eksplisit. Hal ini tidak hanya terjadi pada kerja sama kali ini saja, pada kerjasama-kerjasama sebelumnya dengan pihak lain pun tidak digunakan kontrak tertulis. Selengkapnya mengenai biaya transaksi pada tahap akuisisi dana program KALAM dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Sumber daya yang dialokasikan pada tahap akuisisi dana program KALAM Jumlahjenis sumber daya yang dialokasikan Dialokasikan untuk Waktu yang dibutuhkan 1 orang presiden KALAM Negosiasi awal dengan calon pemberi dana 2 jam 7 orang pengurus KALAM Koordinasi internal 4 jam 1 orang ketua tim Pembuatan proposal kegiatan dan bahan presentasi 1 minggu 6 orang pengurus KALAM Penyempurnaan proposal dan bahan presentasi 1 jam 3 orang pengurus KALAM Presentasi dan negosiasi akhir 30 menit Waktu tunggu Rentang waktu antara negosiasi awal hingga akhir 1 minggu Waktu tunggu Rentang waktu yang dibutuhkan antara negosiasi akhir dengan pencairan sumber daya 3 minggu

5.2.2 Tahap Distribusi

Tahapan selanjutnya setelah akuisisi dilaksanakan adalah tahap distribusi sumber daya. Sumber daya yang didistribusikan senilai Rp 7 juta sebagai pembayaran awal dari keseluruhan dana program sebesar Rp 15 juta. Hanya saja, hingga saat ini sisa dana program belum dibayarkan oleh pihak penyandang dana. Sumber daya senilai Rp 7 juta tersebut didistribusikan untuk 70 berbagai kebutuhan dengan komponen utamanya adalah operasional program dan pembelian barang modal yaitu kamera digital. Pihak yang menentukan besaran alokasi sumber daya yang didistribusikan untuk operasional program adalah ketua tim dan bendahara KALAM. Proses penentuan besaran alokasi biasanya dilakukan melalui diskusi antara kedua orang tersebut. Mengingat sumber daya dipegang oleh bendahara KALAM, maka ada waktu tunggu semenjak pengajuan permintaan hingga sumber daya dapat diakses. Waktu tunggu sekitar satu jam dibutuhkan untuk mengakses jenis-jenis kebutuhan yang dibutuhkan pada saat itu juga. Untuk jenis-jenis kebutuhan yang baru dibutuhkan pada waktu-waktu mendatang, tidak ada penundaan waktu time delay pemenuhan kebutuhan tersebut. Pembelian kamera digital dilaksanakan pada bulan kedua pelaksanaan program. Keputusan pembelian kamera digital dihasilkan dua hari sebelumnya melalui rapat yang diikuti oleh delapan orang dan berlangsung selama 30 menit. Dilakukannya rapat karena keputusan pembelian tersebut adalah keputusan besar yang menyedot 50 dari pembayaran pertama dana program. Tabel 7. Sumber daya yang dialokasikan pada tahap distribusi dana program KALAM Jumlahjenis sumber daya yang dialokasikan Dialokasikan untuk Waktu yang dibutuhkan Operasional program 2 orang pengurus KALAM Mengalokasikan sumber daya untuk kepentingan operasional program 63 menitbulan selama 9 bulan Waktu tunggu Menunggu sumber daya dapat diakses dari bendahara 1 jam jika dibutuhkan saat itu juga Pembelian barang modal 8 orang pengurus KALAM Mengalokasikan sumber daya untuk pembelian barang modal 30 menit Waktu tunggu Rentang waktu yang dibutuhkan semenjak sumber daya telah dimiliki tetapi belum ada peruntukannya hingga termanfaatkan untuk membeli barang modal 2 bulan

5.2.3 Tahap Penjagaan

Dokumen yang terkait

Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

5 116 193

Resistensi Masyarakat Terhadap Organisasi Kepemudaan (Studi Kasus Tentang Keberadaan Organisasi Pemuda Pancasila Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok)

4 96 149

Persepsi Masyarakat Terhadap Organisasi Sosial Kepemudaan (Studi Deskriptif pada Majelis Pimpinan Cabang Organisasi Pemuda Pancasila di Jl. Rangkuti No.7 Kabupaten Simalungun)

4 97 99

RESEPSI ORGANISASI PEMUDA TENTANG MODEL KEPEMIMPINAN JOKOWI PADA PROGRAM “KABAR KHUSUS” DI TV ONE EDISI 22 JANUARI 2013 (Studi pada Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor Kota Malang)

0 5 45

RESEPSI ORGANISASI PEMUDA TENTANG MODEL KEPEMIMPINAN JOKOWI PADA PROGRAM “KABAR KHUSUS” DI TV ONE EDISI 22 JANUARI 2013 (Studi pada Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor Kota Malang)

0 18 45

MANAJEMEN ORGANISASI PEMUDA

0 4 13

membangun tim pada organisasi pemuda

0 0 7

A. Pedoman Wawancara untuk Organisasi Pemuda - Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

0 1 43

Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

0 2 18

BAB II PEMUDA PANCASILA DARI ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA MENJADI ORGANISASI KEMASYARAKATAN 2.1 Organisasi Pemuda Pancasila sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) - Srikandi Pemuda Pancasila Sumatera Utara (1982 – 2007)

0 1 12