108
Property rights completeness
Enforcement costs
Contracts completeness
More incomplete property rights
Lower enforcement costs
More incomplete contracts
More complete property rights
Higher enforcement costs
More complete contracts
Reduced by inexpensive market enforcement
High
Low Transaction stage
Gambar 11 Interdependensi antar tahap biaya transaksi
Kontrak yang lebih lengkap tidak serta merta mendistribusikan hak kepemilikan secara lebih lengkap. Oleh karena itulah pada Gambar 11 tidak
terdapat garis penghubung antara property rights completeness dan contract
completeness. Kontrak dapat dikatakan lengkap meskipun tidak mencakup pendistribusian hak kepemilikan. Definisi kontrak yang lengkap menurut
Holmstrom dan Tirole 1989 diacu dalam Masten dan Saussier 2001, adalah kontrak yang i menyebutkan kewajiban dan tanggung jawab masing-masing
pihak pada setiap kemungkinan kondisi every possible contingency, dan ii
memberikan kemungkinan hasil terbaik the best possible outcome berdasarkan
informasi yang tersedia saat kontrak dibuat sehingga tidak akan diperlukan lagi revisi atau upaya untuk melengkapi. Saussier 2000 menambahkan bahwa
kontrak dapat dikatakan lebih lengkap jika kontrak tersebut dapat mendefinisikan transaksi yang akan dilakukan sekaligus cara untuk menjalankan transaksi
tersebut.
6.3 Efektivitas Kelembagaan dalam Pencapaian Tujuan
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden beneficiaries yang
mewakili masyarakat setempat, diketahui bahwa KALAM dinilai lebih efektif dalam mencapai tujuannya dibanding KARTAR. KALAM dikenal lebih baik oleh
masyarakat lokalnya dibanding KARTAR, bahkan untuk KARTAR sebanyak 30 responden menyatakan tidak tahu sama sekali mengenai tujuan dan
kegiatannya. Responden juga menyatakan bahwa KALAM memberikan
109
pengaruh positif yang berdampak kepada lebih banyak pemuda dibanding KARTAR. Selengkapnya mengenai penilaian efektivitas organisasi oleh
responden beneficiaries KALAM dan KARTAR dapat dilihat pada Gambar 12.
2 4
6 8
10 12
Sangat tahu Banyak tahu
Agak tahu Sedikit tahu
Tidak tahu Seluruh pemuda
Sebagian besar pemuda Separuh pemuda
Sebagian kecil pemuda Tidak ada pemuda
Seluruh pemuda Sebagian besar pemuda
Separuh pemuda Sebagian kecil pemuda
Tidak ada pemuda S
e be
ra pa
b ai
k
m a
sya ra
ka t se
te m
p a
t
m e
ng en
a l
S eb
er a
pa ba
ny a
k
pe m
u da
s et
e m
p at
y a
ng m
e nd
apa t
pe ng
ar uh
po s
it if
Da ri
s e
lu ru
h pe
m u
da
y a
ng m
e nd
ap at
pe ng
ar u
h p os
it if
,
s eb
er a
pa ba
ny a
k
y a
ng m
e nd
ap at
k a
n
da m
p ak
b es
a r
Jumlah responden
KALAM KARTAR
Gambar 12 Pembandingan efektivitas KALAM dan KARTAR berdasarkan penilaian responden
beneficiaries
KALAM yang dikenal lebih baik oleh masyarakat setempatnya dibandingkan KARTAR menunjukkan bahwa aktivitas KALAM lebih tinggi
dibandingkan KARTAR. Aktivitas tersebut membangun citra bagi KALAM di mata masyarakat sehingga masyarakat pun dapat mengenal tujuan dari didirikannya
organisasi ini. Secara umum, tujuan KALAM sebagaimana halnya pada KARTAR adalah
memberdayakan peran anak muda. Menurut sebagian besar responden beneficiaries 61,11 di kelurahan Tegal Gundil, KALAM dapat memberikan
pengaruh positif kepada separuh hingga sebagian besar pemuda kelurahan. Berkebalikan dengan responden
beneficiaries di kelurahan Kebon Pedes, sebanyak 60 responden menyatakan bahwa tidak ada hingga sebagian kecil
pemuda saja yang mendapatkan pengaruh positif dari KARTAR. Pengaruh positif tersebut tentunya memberikan besaran dampak yang
berbeda. Ada pengaruh positif yang memberikan dampak yang kecil saja seperti berjalannya secara rutin kegiatan olahraga hingga pengaruh positif yang
110
berdampak besar seperti membentuk kepribadian dan karakter character
building pemuda yang tangguh. Sebanyak 61,11 responden beneficiaries di KALAM menyatakan bahwa pengaruh positif yang diberikan oleh KALAM
memberikan dampak besar bagi pemuda yang bersangkutan. KARTAR pun sebenarnya telah menghasilkan dampak besar dari pengaruh positif yang
diberikan, hanya saja dampak besar ini hanya dirasakan oleh sebagian kecil pemuda saja.
Kesemua uraian tersebut yang bersumber dari masyarakat setempat sebagai pihak penerima manfaaat menunjukkan bahwa organisasi KALAM lebih
efektif dalam mencapai tujuannya dibandingkan KARTAR. Peran pemuda dapat lebih diberdayakan oleh KALAM dibanding KARTAR.
Pada hasil sebelumnya, telah dijelaskan bahwa biaya transaksi pada KALAM lebih rendah dibandingkan dengan KARTAR. Hanya saja, penelitian
memiliki batasan dan tidak mengkorelasikan antara besaran biaya transaksi dengan efketivitas organisasi dalam pencapaian tujuannya. Meskipun demikian,
tetap dapat dinyatakan bahwa KALAM memiliki besaran biaya transaksi yang lebih rendah
dan efektivitas organisasi yang lebih tinggi. Demikian pula halnya dengan KARTAR yang memiliki biaya transaksi lebih tinggi
dan efektivitas organisasi yang lebih rendah.
6.4 Implikasi Kebijakan