22
Tabel 1 Perbedaan definisi biaya transaksi berikut implikasinya antara golongan
neoklasik dengan golongan hak kepemilikan
Perbedaan definisi biaya transaksi dan implikasinya Komponen
perbedaan Golongan neoklasik
Golongan hak kepemilikan
Terkait dengan hak kepemilikan
Biaya transaksi hanya muncul pada saat
transfer hak kepemilikan
Biaya transaksi, selain muncul pada saat transfer hak kepemilikan, juga
muncul sebagai biaya untuk menjaga maintain hak kepemilikan
Perbedaan dengan biaya produksi
Serupa dengan biaya produksi, utamanya biaya transportasi.
Juga serupa dengan pajak taxes
Perbedaannya jelas dengan biaya produksi
Internaleksternal terhadap aktor pasar
Eksternal terhadap aktor pasar karena biaya transaksi hanya
muncul sebagai biaya antar aktor pasar
across market Selain eksternal, juga internal
terhadap aktor pasar internal to the
firm Konsistensi dengan
Teori Coase Tidak konsisten
Konsisten Sumber: Penulis dengan mengolah dari Allen 1991, 1999
Biaya transaksi bersifat spesifik untuk masing-masing aktor pasar. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada satu harga pasar yang efektif
single effective market price pada saat pertukaran terjadi Sadoulet de Janvry 1995, diacu
dalam Gabre-Madhin 2001.
2.3.2 Penyebab Timbulnya Biaya Transaksi
Berdasarkan definisi Allen 1991, maka biaya transaksi akan muncul pada tiga situasi.
Pertama, biaya transaksi akan muncul pada situasi pertukaran yang dipaksakan
coerced exchange seperti pencurian. Biaya atas kunci pengaman, anjing penjaga, dan senjata api yang digunakan untuk mencegah perampokan
adalah biaya transaksi. Demikian juga halnya biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perampokan seperti alat pembuka kunci, tongkat, atau lainnya adalah
juga biaya transaksi. Kedua, biaya transaksi akan muncul pada usaha-usaha
untuk mencegah atau mengambil keuntungan melalui free riding pada barang-
barang publik public goods. Ketiga, dan yang terpenting, biaya transaksi
muncul pada semua jenis transaksi lainnya. Pada setiap pertukaran yang bersifat sukarela
voluntary exchanges, sebagai lawan dari coerced exchange, biaya
23
transaksi muncul sebagai usaha yang dilakukan untuk menangkap kesejahteraan wealth orang lain sekaligus mencegah kesejahteraannya sendiri diambil orang
lain. Melihat tiga situasi tersebut, maka biaya transaksi bersifat ada dimana- mana
ubiquitous Allen 1991. Biaya transaksi memang tidak dapat dihilangkan. Biaya transaksi sebesar
nol tidak dapat terjadi di dunia nyata Allen 1991, 2005. Hal ini dikarenakan hak kepemilikan tidak pernah lengkap
incomplete dan tidak pernah sempurna imperfect Allen 2005. Hak kepemilikan dikatakan tidak lengkap jika sebagian
hak atas suatu barangsumber daya berada di tangan orang lain. Hak kepemilikan dikatakan tidak sempurna jika penegakan atas hak akan suatu
barangsumber daya terlalu mahal untuk dilakukan Allen 2005. Penyebabnya adalah eksternalitas dan pembatasan-pembatasan hak oleh
peraturan-peraturan, baik formal maupun informal Rodrik 1999; Alchian 2002. Sebagai contoh adalah polusi suara yang diderita oleh pemilik rumah di tepi jalan
raya. Pada situasi well-established property rights, maka pemilik rumah dapat
menagih para pengguna jalan sebagai kompensasi atas polusi suara yang melintasi hak kepemilikannya rumah di tepi jalan. Akan tetapi hal ini akan
menjadi terlalu mahal terutama untuk pengawasannya. Ini adalah contoh dari eksternalitas. Contoh lain adalah seseorang yang melintasi halaman rumah milik
orang lain tanpa permisi bukan lantas menjadikan si pemilik berhak untuk menembaknya. Ada peraturan-peraturan lain dalam bentuk hukum tertulis
maupun norma yang membatasi hak kepemilikan. Semua masyarakat di negara- negara di dunia mempraktekkan pembatasan dari penggunaan hak kepemilikan
privat sepanjang pembatasan itu dilakukan demi kepentingan publik Rodrik 1999.
Biaya transaksi juga terkait dengan informasi yang tidak gratis. Allen 1991 menyatakan:
”Information regarding the number and levels of each good’s attributes is not free”. Implikasi langsung dari pernyataan ini adalah bahwa biaya informasi
adalah syarat perlu necessary condition bagi permasalahan biaya transaksi.
Meskipun demikian, biaya informasi tidak selalu menjadi biaya transaksi. Biaya
yang muncul atas pengumpulan informasi yang independen terhadap suatu pertukaran, dalam arti biaya ini ada meskipun tanpa terjadinya sebuah
pertukaran, adalah biaya informasi dan bukan biaya transaksi. Termasuk juga di
24
dalam hal ini adalah kegiatan-kegiatan seperti mencari mitra dagang, memilih barang-barang yang diperlukan, atau membandingkan dan mencari harga terbaik
adalah biaya informasi, dan bukan biaya transaksi Allen 1991. Tetapi asumsi informasi yang tidak gratis tidak cukup untuk menjelaskan
munculnya biaya transaksi. Asumsi kedua diperlukan dan asumsi tersebut adalah bahwa barang
goods merupakan vektor dari karakter variabilitas dan karakter kemungkinan untuk dimodifikasi
vectors of variable and alterable attributes Allen 1991.
Pembeda utama antara kedua karakter tersebut adalah bahwa variabilitas ialah perubahan yang disebabkan oleh alam sedangkan karakter kemungkinan
untuk dimodifikasi untuk selanjutnya disebut karakter alterable adalah
perubahan yang disebabkan oleh manusia Allen 1991. Selengkapnya mengenai contoh dari kedua karakter ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Contoh karakter variabilitas dan karakter
alterable sebagai vektor terhadap barang
goods Karakter
Alterable dapat dimodifikasi oleh manusia
Non-alterable tidak dapat dimodifikasi oleh manusia
Variable dapat beragam karena alam
Kesemua yang lainnya Gempa bumi
Topan badai Non-variable tidak dapat
beragam karena alam Mawar Tuhan
Sumber: Allen 1991
Asumsi kedua ini menjadi penting karena karakter variabilitas dan karakter
alterable menentukan muncul tidaknya biaya transaksi. Jika sebuah barang memiliki variabilitas dan dapat dimodifikasi oleh manusia, maka biaya transaksi
akan muncul. Jika hanya salah satu karakter saja yang melekat pada suatu barang, maka biaya transaksi akan sama dengan nol Allen 1991.
Sebagai contoh adalah telur. Jika telur tidak dapat beragam karena alam, sedangkan telur tersebut dapat dimodifikasi oleh manusia, maka ketika misalnya
kuning telurnya disedot dan cairannya diganti dengan zat lain tanpa memecahkan kulit telur lantas telur tersebut dijual, maka si penjual pasti tidak
akan dapat lari dari tuduhan berperilaku curang. Hal ini dikarenakan telur tersebut tidak memiliki karakter variabilitas sehingga tidak mungkin berubah
karena alam. Segala perubahan terhadap telur pastinya dipersalahkan kepada penjual yang berperilaku curang.
25
Demikian pula sebaliknya. Jika telur tersebut tidak dapat dimodifikasi oleh manusia tetapi memiliki karakter variabilitas, maka andaikan telur yang dijual
tidak sesuai dengan seharusnya kesalahan akan ditimpakan kepada alam. Pada situasi seperti ini dimana hanya salah satu karakter saja yang melekat
variabilitas atau alterable, maka biaya transaksi sama dengan nol karena dapat
diketahui secara langsung dan pasti penyebab dari perubahan kualitas barang. Perilaku curang dapat dilakukan tanpa terdeteksi jika barang memiliki
karakter variabilitas dan alterable. Pada situasi ini biaya transaksi akan muncul
akibat ketidakmampuan untuk mengetahui penyebab dari perubahan kualitas barang, apakah disebabkan oleh peristiwa acak karena alam ataukah eksploitasi
secara sengaja. Atau lebih singkatnya, biaya transaksi muncul ketika ada situasi informasi yang tidak lengkap
incomplete information Allen 1991. Perlu dicatat bahwa asumsi tersebut berlaku untuk pertukaran yang bersifat
sukarela voluntary exchange. Pada situasi pertukaran yang tidak bersifat
sukarela, maka biaya transaksi tetap akan muncul meskipun tidak ada karakter variabilitas dan
alterable. Contoh pertukaran yang tidak bersifat sukarela misalnya adalah pencurian dan
free riding pada barang-barang publik public goods Allen 1991.
Cordella 2001 menyatakan bahwa biaya transaksi timbul dikarenakan kompleksitas
complexity dan ketidakpastian uncertainty dari sistem ekonomi sehingga biaya transaksi didefinisikannya sebagai ukuran yang menunjukkan
tingkat efisiensi dalam mengelola ketidakpastian. Knight 1971 dalam Allen 1991 menambahkan bahwa ketidakpastian adalah situasi dimana distribusi
probabilitas tidak diketahui unknown probability distributions dan ini adalah
lawan dari risiko risks karena risiko adalah situasi ketika probabilitas diketahui. McManus 1975 dalam Allen 1991 menyatakan bahwa ketidakpastian
yang disampaikan oleh Knight tersebut disebabkan oleh perilaku oportunistik. Senada dengan McManus, Cordella 2001 menyatakan bahwa kompleksitas
dan ketidakpastian tersebut terkait dengan perilaku manusia atau lingkungan human behaviour or environmental dan hal-hal yang tidak dapat diprediksi
unpredictable events. Perilaku oportunistik tentunya hanya dapat terjadi pada kasus dimana barang yang ditransaksikan bersifat dapat berubah karena alam
variable dan oleh manusia alterable.
26
Perilaku manusia atau lingkungan human behaviour or environmental dan
hal-hal yang tidak dapat diprediksi unpredictable events adalah hasil dari
distribusi informasi yang timpang unequal distribution of information diantara
para aktor yang terlibat di dalam transaksi. Ackerlof 1970 dalam Allen 1991 menyatakannya dengan istilah lain yaitu informasi asimetris
asymmetric information. Adanya informasi yang asimetris menyebabkan informasi bukan
hanya tidak gratis, melainkan juga lebih mahal more costly bagi satu pihak
untuk mendapatkannya dibandingkan pihak yang lain. Usaha-usaha yang dilakukan untuk memanfaatkan keuntungan dari informasi yang timpang akan
mengakibatkan biaya transaksi. Dan sekali lagi, agar konsep informasi asimetris ini dapat menjelaskan biaya transaksi maka asumsi yang harus digunakan
adalah bahwa barang yang ditransaksikan bersifat dapat berubah karena alam variable dan oleh manusia alterable Allen 1991.
Biaya transaksi juga terkait dengan spesifisitas aset asset specificity.
Spesifisitas aset adalah keterbatasan aset untuk dialihkan lack of transferability
penggunaannya ke penggunaan lain yang berbeda dari yang dimaksudkan pada awalnya http:faculty.washington.edukrummeglossa.html, diakses 7
September 2006. Menard 2004, diacu dalam Poel 2005 mendefinisikan spesifisitas aset sebagai nilai dari investasi yang akan hilang jika aset digunakan
secara berbeda dibanding penggunaan yang dimaksudkan di awal. Spesifisitas aset menyebabkan ketergantungan Williamson 1998, diacu dalam Poel 2005.
Aset dengan spesifisitas yang tinggi membutuhkan kontrak yang kuat atau internalisasi untuk mengantisipasi ancaman perilaku oportunistik
http:faculty.washington.edukrummeglossa.html, diakses 7 September 2006. Potensi untuk mengundang perilaku oportunistik inilah yang mengaitkan antara
spesifisitas aset dan biaya transaksi. Biaya transaksi terkandung di dalam ketidakpastian, konsentrasi, dan spesifisitas aset Klein
et al. 1978; Williamson 1985; Frank Henderson 1992, diacu dalam Temu Winter-Nelson 2001.
Spesifisitas aset dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis dan jenis-jenis yang sering dikaji dalam penelitian mengenai biaya transaksi adalah Poel 2005:
i physical asset specificity, misalnya adalah mesin yang khusus dibeli oleh
suatu perusahaan untuk satu konsumen atau bahkan satu jenis transaksi Hobbs 1999;
27
ii human asset specificity, misalnya adalah pengetahuan dan keterampilan
khusus yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk melayani konsumen tertentu Afuah 2001;
iii site asset specificity, misalnya adalah aset dari dua pihak yang dibangun
berdekatan untuk mempermudah pertukaran dan mengurangi biaya transaksi Hobbs 1999; dan
iv dedicated asset specificity, adalah kasus dimana suatu perusahaan butuh
untuk berinvestasi pada peralatanperlengkapan equipment yang dapat
memenuhi permintaan khusus dari konsumen tertentu Afuah 2001. Investasi pada aset yang spesifik untuk satu jenis penggunaan
menyebabkan munculnya biaya yang disebut sunk cost. Begitu investasi
dilakukan, maka aset tidak dapat lagi dijual karena aset tersebut tidak dapat digunakan untuk jenis-jenis penggunaan lainnya Allen 2005.
Tabel 3 menunjukkan asumsi-asumsi yang mendasari munculnya biaya transaksi sekaligus juga bentuk-bentuk situasi yang memunculkan biaya
transaksi. Perlu diperhatikan bahwa Tabel 3 hanya memuat hak kepemilikan pada sumber daya fisik dan manusia dan tidak memuat hak kepemilikan pada
sumber daya alam dan sosial. Hal ini dikarenakan kelembagaan pemuda yang menjadi subyek dari penelitian ini tidak mengatur penguasaan dan pengelolaan
sumber daya alam, sedangkan hak kepemilikan pada sumber daya sosial menjadi satu topik besar tersendiri yang dipisahkan dari penelitian ini.
Tabel 3 Asumsi yang mendasari dan situasi-situasi yang memunculkan biaya transaksi
pada hak kepemilikan sumber daya fisik dan manusia
Hak kepemilikan pada Sumber daya fisik
mengandung asset
specificity Sumber daya
manusia mengandung
asset specificity
Asumsi dasar Asumsi
selanjutnya akibat dari
asumsi dasar Situasi yang
memunculkan biaya
transaksi Privat
Publik Common Publik Common
Coerced exchange
v v v
Free riding v v
v v
Privatization v v
v v
Information is costly
Variable and alterable
attributes of goods
Incomplete information or
bounded rationality
Oportunistic behavior or
maximization with guile
Asymmetric information
Voluntary exchange
v v v
v v
28
2.3.3 Macam-macam Penggolongan Biaya Transaksi