53
3.3 Metode Penelitian yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada dua organisasi pemuda. Metode studi kasus ini digunakan sehingga dapat dikaji
secara lebih mendalam mengenai biaya transaksi pada dua organisasi pemuda tersebut dengan tetap mempertimbangkan karakteristik lokalnya.
Hasil dari studi kasus pada masing-masing kelembagaan ini lantas dibandingkan. Pembandingan dilakukan sehingga diketahui faktor-faktor yang
melekat embedded pada masing-masing organisasi yang mempengaruhi
minimalisasi biaya transaksi dan juga diketahui pengaruh dari besaran biaya transaksi terhadap efektivitas pencapaian tujuan kelembagaan.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini bersifat mikro dengan unit analisisnya adalah transaksi sebagai
microanalytic unit sehingga keseluruhan data yang diolah adalah data primer. Data primer didapatkan melalui observasi lapang, wawancara mendalam,
dan pengisian kuesioner oleh responden yang terdiri atas i responden pelaku, ialah pengurus dan anggota masing-masing lembaga pemuda yang terlibat
dalam transaksi, dan ii responden penerima manfaat beneficiaries, ialah
masyarakat kelurahan setempat dimana kelembagaan tersebut berada.
Data sekunder dalam bentuk monografi kelurahan dari pemerintah kelurahan setempat dikumpulkan untuk membangun populasi dari responden
beneficiaries sebagai dasar penarikan sampel. Bahan-bahan pustaka dan hasil- hasil penelitian terdahulu juga merupakan data sekunder yang dikumpulkan
sebagai referensi.
3.5 Teknik Pengambilan Responden
Pengambilan responden pelaku dilakukan melalui sensus mengingat populasinya yang kecil yaitu enam orang anggota KALAM dan lima orang
anggota KARTAR sehingga keseluruhan jumlah responden pelaku mencapai 11 orang. Pengambilan responden
beneficiaries dilakukan dengan teknik pengambilan sampel bertingkat
stratified random sampling yaitu pengambilan responden dengan cara mengelompokkan anggota populasi berdasarkan
kategori-kategori tertentu. Populasi adalah warga Rukun Tetangga RT tempat organisasi KALAM dan KARTAR berlokasi. Kategori yang digunakan adalah
54
kelompok umur, yaitu kategori pemuda dalam rentang usia 18-35 tahun berdasarkan definisi pemuda menurut RUU Kepemudaan dan kategori dewasa
usia di atas 35 tahun. Langkah yang pertama kali dilakukan adalah membangun data populasi
dalam bentuk daftar nama warga dari masing-masing RT tempat berlokasinya KALAM dan KARTAR. Dari data populasi tersebut maka diketahui jumlah
keseluruhan warga RT yaitu sekitar 180 orang di RT tempat KALAM berlokasi dan sekitar 100 orang di RT tempat KARTAR. Jumlah responden
beneficiaries yang diambil di dalam penelitian ini adalah 10 dari total populasi sehingga
didapat 18 orang warga di RT tempat KALAM berlokasi dan 10 orang warga di RT tempat KARTAR berlokasi. Jumlah responden tersebut dibagi lagi menurut
stratifikasi usia dengan komposisi 50 pemuda dan 50 dewasa. Setelah didapatkan jumlah responden
beneficiaries pemuda dan dewasa, maka selanjutnya ditentukanlah responden secara acak.
3.6 Pengukuran Besaran Biaya Transaksi pada KALAM dan KARTAR
Pengumpulan data untuk mengukur besaran biaya transaksi dilakukan melalui wawancara mendalam dengan responden pelaku pada KALAM dan
KARTAR. Pengukuran biaya transaksi dilakukan terhadap transaksi sebagai unit analisis. Kriteria transaksi untuk kedua organisasi pemuda ini adalah i memiliki
nilai kontrak yang sama antara KALAM dan KARTAR, dan ii kontrak tersebut bernilai besar bagi kedua organisasi tersebut. Kriteria transaksi tersebut
dibutuhkan agar biaya transaksi pada kedua organisasi dapat diperbandingkan. Transaksi dibagi ke dalam tiga tahapan yaitu i tahap akuisisi, adalah
tahap untuk membangun hak kepemilikan atas suatu sumber daya melalui perancangan, negosiasi, dan kesepakatan kontrak, ii tahap distribusi, adalah
tahap untuk mengalokasikan sumber daya dengan batasan kontrak yang dibuat pada tahap akuisisi sebelumnya, dan iii tahap penjagaan, adalah tahap untuk
menjaga agar pengunaan sumber daya sesuai dengan kontrak dan alokasinya. Pengukuran biaya transaksi dilakukan pada masing-masing tahapan tersebut.
Pengukuran biaya transaksi membutuhkan variabel proxies. Proxies yang
digunakan dalam penelitian ini adalah adalah opportunity costs dari sumber daya
manusia dan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan ketiga tahapan
55
transaksi tersebut. Persamaan untuk mengukur biaya transaksi adalah sebagai berikut:
∑ ∑
= =
+ =
3 1
3 1
a atj
a atj
tj
H T
TC ….………………................
3.1 dimana:
TC
tj
= biaya transaksi Rp pada transaksi t di kelembagaan j;
j = kelembagan 1 = KALAM, 2 = KARTAR;
T
atj
= opportunity costs Rp dari waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tahap a pada transaksi t di kelembagaan j;
H
atj
= opportunity costs Rp dari sumber daya manusia yang melaksanakan
tahap a pada transaksi t di kelembagaan j;
a = 1 adalah tahap akuisisi hak kepemilikan, 2 adalah tahap distribusi hak
kepemilikan, 3 adalah tahap penjagaan hak kepemilikan. Penghitungan
opportunity costs atas waktu T
atj
menggunakan suku bunga tabungan tertinggi per Oktober 2008 berdasarkan informasi dari situs Bank
Indonesia yaitu sebesar 5,37. Opportunity costs atas sumber daya manusia
dihitung dengan menggunakan Upah Minimum Regional UMR tahun 2009 yang berlaku untuk usaha kecil menengah UKM di kota Bogor yaitu sebesar Rp
769.626,00bulan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561Kep.684- Bangsos2008.
3.7 Pengujian Faktor-faktor Kelembagaan yang Berpengaruh terhadap Minimalisasi Biaya Transaksi