Karang Taruna Berbakti Biaya Transaksi Pada Kelembagaan Pemuda Perkotaan Studi Kasus Dua Organisasi Pemuda Di Kota Bogor

64 pembuatan merchandise dan kaos, iv KALAM Outdoor Learning Centre KOLC, divisi yang bergerak pada bidang penyediaan jasa pelatihan outbond, dan v Atekers, adalah divisi dengan usahanya adalah penyediaan alat tulis kantor ATK. Berbagai karya tersebut mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari berbagai pihak di luar KALAM. Presiden pertama KALAM presiden adalah penamaan struktural di KALAM untuk menyebut jabatan ketua organisasi terpilih sebagai pemuda pelopor tingkat kota Bogor. KALAM pun seringkali menjadi rujukan dan model bagi pemerintah daerah lain, seperti DKI Jakarta, dan berbagai organisasi kepemudaan dalam hal pengorganisasian pemuda dan pemberdayaannya.

4.2 Karang Taruna Berbakti

Karang Taruna digolongkan sebagai salah satu lembaga kemasyarakatan disamping Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa atau Kelurahan LPMDKLembaga Ketahanan Masyarakat Desa atau Kelurahan LKMDK, lembaga adat, tim penggerak PKK DesaKelurahan, RTRW, dan lembaga kemasyarakatan lainnya. Lembaga kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat dan merupakan mitra pemerintah desa dan kelurahan dalam memberdayakan masyarakat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan. Karang Taruna sendiri berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri tersebut didefinisikan sebagai lembaga kemasyarakatan yang merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desakelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial, yang secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial. Tugas Karang Taruna sendiri adalah menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif, maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya. Karang Taruna menjadi bagian dari sistem yang lebih besar yaitu negara state. Sebagaimana disebutkan di dalam Permendagri bahwa Karang Taruna 65 secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial. Di tingkat kota Bogor, Karang Taruna dibina dan dikembangkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Disnakersos. Karang Taruna Berbakti adalah Karang Taruna yang berlokasi di Kelurahan Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Didirikan pada tanggal 3 Oktober 1982, “Berbakti” adalah nama yang dipilih melalui proses sayembara. Pendirian Karang Taruna tersebut menyusul dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Sosial Nomor 13HUKKEP1981 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. Aturan main, dalam bentuk Keputusan Menteri Sosial, lantas diubah lagi melalui Peraturan Menteri Sosial Permensos Nomor 83HUK2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. Aturan main tersebut mengatur antara lain mengenai mekanisme organisasi. Aturan main dalam bentuk Permensos mengikat Karang Taruna di seluruh Indonesia. Meskipun aturan mainnya sama, tetapi perbedaan sumber daya yang dikelola berikut karakteristik wilayah masing- masing menyebabkan Karang Taruna antar wilayah menjadi berbeda. Bagan organisasi Karang Taruna Berbakti dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Bagan organisasi Karang Taruna Berbakti KARTAR 66 Visi yang ditetapkan oleh Karang Taruna Berbakti adalah “Mewujudkan generasi muda yang mandiri, kreatif, dan inovatif melalui peningkatan dan pemberdayaan sumber daya manusia dan potensi lingkungan”. Berdasarkan visi tersebut, Karang Taruna Berbakti melaksanakan beragam kegiatan mulai dari olah raga hingga aktivitas ekonomi. Kegiatan yang menjadi andalan adalah usaha ekonomi produktif. Karang Taruna ini menjalin kemitraan dengan pengusaha kue “Brownies El-Sari” dengan cara menanamkan investasi pada usaha tersebut dan sebagai imbalannya selain dividen adalah diutamakannya pemuda setempat untuk dijadikan karyawan. Saat ini telah terdapat beberapa pemuda setempat yang diperkerjakan di perusahaan kue tersebut sebagai hasil dari investasi. Selain itu Karang Taruna ini juga pernah berkecimpung dalam usaha pembuatan es yoghurt. Hal ini terkait dengan sumber daya lokal yang ada yaitu peternakan sapi perah sejumlah lima peternakan. Kegiatan-kegiatan berbasis sumber daya lokal ini tentunya menjadi kegiatan-kegiatan strategis karena berangkat dari keunggulan wilayah. Kegiatan-kegiatan tersebut dimungkinkan dilaksanakan oleh Karang Taruna karena dua faktor utama i Karang Taruna memiliki kekuatan legitimasi legitimation power, kebijakan-kebijakan pemerintah memang menguatkan keberadaan, posisi sekaligus memberikan ruang bagi Karang Taruna untuk berkegiatan, dan ii dengan kekuatan legitimasi tersebut maka Karang Taruna dapat mengakses sumber daya-sumber daya yang bersifat khusus, sebagai misal adalah sumber daya dalam bentuk dana yang berasal dari Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan PPMK. Karang Taruna dapat mengakses dana program ini secara rutin setiap tahun. Kekuatan legitimasi dan aksesibilitas terhadap sumber daya pendukung menjadikan Karang Taruna sebagai organisasi kemasyarakatan yang strategis. Relung Karang Taruna utamanya adalah pada pembangunan sosial sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007: ”Karang Taruna...mempunyai tugas menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif, maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.” 67 Relung ini menjadikan Karang Taruna sebagai salah satu agen pembangunan wilayah khususnya pada bidang pembangunan sosial sebagai bagian dari pilar pembangunan berkelanjutan. Karya-karya yang telah diciptakan oleh Karang Taruna Berbakti diapresiasi dalam bentuk penghargaan-penghargaan oleh pemerintah baik di tingkat kota Bogor hingga nasional. Semenjak 30 Juli 2006, Karang Taruna Berbakti diklasifikasikan oleh Disnakersos sebagai Karang Taruna Percontohan. Setahun setelahnya, Karang Taruna Berbakti terpilih sebagai Karang Taruna Berprestasi I tingkat Kota Bogor tahun 2007. Berbagai prestasi ini menjadi bagian dari pertimbangan dan akhirnya turut mengantarkan Kelurahan Kebon Pedes sebagai Kelurahan Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2008. Kepengurusan periode 2006-2009 dijalankan oleh 38 pengurus terpilih dan disahkan oleh Kepala Kelurahan Kebon Pedes. Sebagai catatan, organisasi Karang Taruna menerapkan sistem keanggotaan stelsel aktif dan pasif. Stelsel aktif adalah anggota yang masuk dalam kepengurusan sedangkan stelsel pasif adalah pihak yang secara otomatis menjadi anggota jika menjadi warga Kelurahan Kebon Pedes dan dengan rentang usia 11-45 tahun. 68 5 HASIL PENELITIAN

5.1 Jenis Transaksi sebagai Unit Analisis

Dokumen yang terkait

Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

5 116 193

Resistensi Masyarakat Terhadap Organisasi Kepemudaan (Studi Kasus Tentang Keberadaan Organisasi Pemuda Pancasila Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok)

4 96 149

Persepsi Masyarakat Terhadap Organisasi Sosial Kepemudaan (Studi Deskriptif pada Majelis Pimpinan Cabang Organisasi Pemuda Pancasila di Jl. Rangkuti No.7 Kabupaten Simalungun)

4 97 99

RESEPSI ORGANISASI PEMUDA TENTANG MODEL KEPEMIMPINAN JOKOWI PADA PROGRAM “KABAR KHUSUS” DI TV ONE EDISI 22 JANUARI 2013 (Studi pada Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor Kota Malang)

0 5 45

RESEPSI ORGANISASI PEMUDA TENTANG MODEL KEPEMIMPINAN JOKOWI PADA PROGRAM “KABAR KHUSUS” DI TV ONE EDISI 22 JANUARI 2013 (Studi pada Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor Kota Malang)

0 18 45

MANAJEMEN ORGANISASI PEMUDA

0 4 13

membangun tim pada organisasi pemuda

0 0 7

A. Pedoman Wawancara untuk Organisasi Pemuda - Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

0 1 43

Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

0 2 18

BAB II PEMUDA PANCASILA DARI ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA MENJADI ORGANISASI KEMASYARAKATAN 2.1 Organisasi Pemuda Pancasila sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) - Srikandi Pemuda Pancasila Sumatera Utara (1982 – 2007)

0 1 12