59
tersebut dapat digunakan untuk memprediksi grup mana yang menjadi golongan dari suatu kasus tertentu.
Fungsi klasifikasi dapat digunakan untuk menggolongkan suatu kasus ke dalam grup yang paling sesuai. Jumlah fungsi klasifikasi adalah sama dengan
jumlah grup. Setiap fungsi menghitung skor klasifikasi untuk setiap kasus pada setiap grup dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
m im
i i
i i
x w
x w
x w
c S
+ +
+ +
= ...
2 2
1 1
..........................................3.6 dimana: i adalah grup; 1,2,...,m adalah variabel sejumlah m; c
i
adalah konstanta untuk grup i; w
ij
adalah bobot dari variabel ke-j pada komputasi skor klasifikasi untuk grup i; x
j
adalah nilai yang diobservasi untuk setiap kasus pada variabel ke- j; dan S
i
adalah hasil skor klasifikasi. Pengolahan data menggunakan analisis fungsi diskriminan ini dilakukan
dengan software Statistica versi 6.0 dan Statistical Package for the Social
Sciences SPSS versi 14. Dua jenis software ini digunakan karena meskipun
hasil pengolahan datanya sama tetapi masing-masingnya memiliki tampilan hasil yang berbeda sehingga dapat saling melengkapi.
3.8 Penilaian Efektivitas Kedua Organisasi Pemuda dalam Pencapaian Tujuan
Pada kasus organisasi pemuda pemuda, maka efektivitas kelembagaan dalam mencapai tujuan dilihat dari tiga hal i seberapa baik masyarakat
mengenal masing-masing lembaga dari sisi tujuan dan kegiatan-kegiatannya, ii seberapa banyak pemuda yang mendapat pengaruh positif, dan iii seberapa
besar dampak dari pengaruh positif yang diberikan. Tiga hal tersebut adalah proxies untuk menilai tingkat pencapaian dari pernyataan tujuan objective
statement masing-masing organisasi pemuda. Secara umum, baik Karang Taruna Berbakti maupun KALAM menyatakan di dalam tujuannya mengenai
pemberdayaan peranan anak muda. Penilaian efektivitas kelembagaan dalam pencapaian tujuan dilakukan
dengan mengumpulkan data melalui pengisian kuesioner oleh responden beneficiaries, yaitu warga masyarakat yang bertempat tinggal pada RT yang
sama dengan tempat berlokasinya Karang Taruna Berbakti dan KALAM. Penilaian efektivitas kelembagaan oleh
beneficiaries ini dilakukan agar penilaian
60
dapat menjadi lebih obyektif. Kuesioner selengkapnya untuk responden beneficiaries dapat dilihat pada Lampiran 2.
Data yang terkumpul diolah selanjutnya secara deskriptif dengan menggunakan rata-rata
mean dan alat statistika deskriptif lainnya. Software yang dipergunakan adalah Microsoft Excel 2003. Hasil olahan deskriptif ditujukan
untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh dari besaran biaya transaksi terhadap efektivitas kelembagaan dalam mencapai tujuannya.
4 GAMBARAN UMUM STUDI KASUS PENELITIAN
4.1 Komunitas Peduli Kampung Halaman KALAM
KALAM adalah organisasi kepemudaan yang beranggotakan dan berkegiatan di tingkat kelurahan tepatnya di Kelurahan Tegal Gundil Kecamatan
Bogor Utara Kota Bogor. Sekretariat KALAM beralamat di Jl. H. Ahmad Sobana Gang KALAM RT 03 RW 10. Saat ini KALAM diawaki oleh tujuh orang pengurus
yang baru terpilih beberapa bulan yang lalu sebagai bagian dari rotasi kepemimpinan.
KALAM berdiri pada tanggal 10 Agustus 2002. Inisiatif pendiriannya berasal dari pemuda setempat, demikian pula halnya dengan aturan main yang
dibangun oleh para anggotanya. Hal inilah yang menjadikan KALAM juga dapat digolongkan sebagai kelembagaan informal.
Aturan main tersebut dibangun baik secara tertulis dalam bentuk Anggaran DasarAnggaran Rumah Tangga maupun secara tidak tertulis dalam bentuk nilai
dan norma. Menggunakan definisi dari Koentjaraningrat 2002, nilai adalah sumber dari norma, karena nilai merupakan konsep mengenai apa yang
berharga dan penting dalam hidup sehingga dapat berfungsi sebagai pedoman. Sebagai konsep, maka nilai bersifat sangat umum dan memiliki ruang lingkup
sangat luas. Nilai berada di daerah emosional dari alam jiwa para individu warga kebudayaan. Norma bersifat lebih khusus dibanding nilai dan telah memuat
aturan-aturan untuk bertindak. Latar belakang pendirian KALAM, sebagaimana tertulis pada
company profile, berangkat dari situasi bahwa Kelurahan Tegal Gundil beranggotakan
warga pendatang selain juga warga pribumi. Banyaknya pendatang dikarenakan letak geografis Kelurahan Tegal Gundil yang dekat dengan pusat kota Bogor.
Implikasi dari situasi ini sebagaimana dilihat oleh para pendiri KALAM adalah terjadinya pergeseran budaya setempat. Komunikasi dan silaturahmi yang
terjalin antara warga pendatang dan warga pribumi pun dirasakan kurang. Hal ini diperburuk lagi dengan kondisi rendahnya peluang kerja dan
dampak negatif yang dibawa oleh budaya urban dan global terhadap pemuda. Pilihan kegiatan positif yang dimiliki oleh para pemuda juga sangat sedikit.
Akhirnya, banyak pemuda yang terjebak pada kegiatan-kegiatan negatif.
62
Latar belakang tersebut menjadi mandat bagi berdirinya KALAM dan sesuai dengan mandat tersebut maka dirumuskanlah visi KALAM sebagai berikut
“Terbangunnya tatanan sosial yang baik dan kemandirian di warga Tegal Gundil melalui kebersamaan anak muda”. Untuk dapat menggapai visi tersebut, maka
misi yang ditetapkan adalah “Mendorong peningkatan kapasitas pemuda sesuai potensi yang ada di wilayahnya”. Bagan organisasi KALAM dapat dilihat pada
Gambar 3.
Gambar 3 Bagan organisasi Komunitas Peduli Kampung Halaman KALAM.
Selama masa perjalanannya hingga saat ini ada beberapa karya yang telah dihasilkan. Karya pertama yang penting disebutkan adalah membangun media
informasi bagi warga melalui koran dan radio komunitas. Koran bernama Berita Tegal Gundil dan radio BeTe Radio 88,8 FM tersebut bahkan tetap bertahan
hingga kini. Berita Tegal Gundil ini adalah koran komunitas yang menjadi bahan penelitian untuk tesis mengenai wujudnya sebagai investasi modal sosial dan
perannya dalam mendorong pemberdayaan masyarakat Iskandar 2004. Investasi dalam modal sosial ini menjadi penting karena modal sosial adalah
prakondisi bagi berlangsungnya pembangunan ekonomi. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa koran komunitas yang dibuat oleh KALAM ini berperan
sebagai pendorong pemberdayaan masyarakat karena media lain seperti forum komunikasi RW dan lainnya dianggap belum berfungsi optimal Iskandar 2004.
63
Karya lainnya adalah mengorganisasikan para pedagang kaki lima dalam satu wadah disebut dengan STG Saung Tegal Gundil. Para PKL tersebut
sebelumnya berdagang dengan menempati trotoar di sepenggal Jl. H. Ahmad Sobana. Akhir dari pengorganisasian tersebut adalah terbangunnya
saung bambu yang apik bagi tempat para PKL berdagang tanpa mengganggu satupun
pohon-pohon peneduh jalan hingga trotoar pun kembali pada fungsinya semula. Melalui pengorganisasian ini pula maka para PKL yang sebelumnya berdagang
tanpa kepastian perizinan menjadi mendapatkan kepastian usaha dengan diberikannya izin usaha oleh Walikota Bogor.
Gambar 4 Kondisi awal PKL gambar kiri yang berdagang di trotoar dan tanpa kepastian usaha dan kondisi setelah terorganisasi dalam Saung Tegal Gundil STG
gambar kanan
Pemanfaatan ruang terbuka hijau di sempadan jalan melalui pembangunan STG dipandang sebagai karya yang baik sehingga turut menjadi pemenang pada
Lomba Karya Inovasi Penataan Ruang yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 2008.
Lomba yang diadakan dalam rangka memperingati World Town Planning Day 2008 itu berskala nasional. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan KALAM
memberikan pengaruh terhadap pengelolaan wilayah, khususnya dalam hal penataan ruang dan peningkatan aktivitas ekonomi. Adanya STG menunjukkan
bahwa organisasi pemuda seperti KALAM memiliki potensi daya ungkit leveraging bagi pembangunan wilayahnya.
Hingga saat ini, divisi-divisi di KALAM yang mencerminkan kegiatan yang dijalani selain Berita Tegal Gundil dan BeTe Radio adalah i Socakalam, adalah
divisi yang bergerak di bidang penyediaan jasa desain grafis, ii Panon Seukeut, sebuah divisi yang bergerak di bidang jasa pembuatan media audio visual, iii
Etalase TG, adalah sebuah distributor outlet distro dengan produknya adalah
64
pembuatan merchandise dan kaos, iv KALAM Outdoor Learning Centre
KOLC, divisi yang bergerak pada bidang penyediaan jasa pelatihan outbond, dan v Atekers, adalah divisi dengan usahanya adalah penyediaan alat tulis
kantor ATK. Berbagai karya tersebut mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari
berbagai pihak di luar KALAM. Presiden pertama KALAM presiden adalah penamaan struktural di KALAM untuk menyebut jabatan ketua organisasi terpilih
sebagai pemuda pelopor tingkat kota Bogor. KALAM pun seringkali menjadi rujukan dan model bagi pemerintah daerah lain, seperti DKI Jakarta, dan
berbagai organisasi kepemudaan dalam hal pengorganisasian pemuda dan pemberdayaannya.
4.2 Karang Taruna Berbakti