3 METODOLOGI
3.1 Kerangka Pendekatan
Studi
Sumber daya itu bersifat langka sehingga setiap pihak akan saling berkompetisi dengan lainnya untuk mendapatkannya. Pada situasi ketika tidak
ada hak kepemilikan absence of propery rights, maka kompetisi akan
berlangsung dengan kekerasan destructive competition Alchian 2002 hingga
yang terjadi kemudian adalah dunia yang anarkis a world of anarchy Allen
2005. Pada situasi ketika hak kepemilikan terdefinisikan dan terlindungi dengan sempurna
well-defined and well-protected property rights, maka kompetisi akan berlangsung secara damai
competition by peaceful means Alchian 2002. Oleh karena itulah hak kepemilikan butuh untuk dibangun
establish dan dijaga
maintain. Upaya untuk membangun dan menjaga hak kepemilikan tentu membutuhkan sumber daya, misalnya membeli pagar dan gemboknya berikut
menggaji seorang penjaga rumah adalah sumber daya yang digunakan untuk menjaga hak kepemilikan. Segala sumber daya yang digunakan untuk
membangun dan menjaga hak kepemilikan adalah biaya transaksi Allen 1991, 1999, 2005.
Untuk mengukur biaya transaksi, unit analisis yang digunakan adalah transaksi sebagai unit analisis mikro
microanalytic unit Williamson 1996. Transaksi dibagi ke dalam tiga tahapan yaitu i tahap akuisisi, tahap ini serupa
dengan ex-ante cost pada penggolongan biaya transaksi versi Williamson
1996. Tahap akuisisi adalah tahap untuk membangun hak kepemilikan atas suatu sumber daya melalui perancangan, negosiasi, dan kesepakatan kontrak,
ii tahap distribusi, adalah tahap untuk mengalokasikan sumber daya dengan batasan kontrak yang dibuat pada tahap akuisisi sebelumnya. Alokasi sumber
daya ini ditentukan oleh distribusi hak kepemilikan sebagaimana Teori Coase nyatakan, dan iii tahap penjagaan, adalah tahap untuk menjaga agar
pengunaan sumber daya sesuai dengan kontrak dan alokasinya. Pembagian transaksi ke dalam tiga tahapan inilah yang mencirikan
mazhab hak kepemilikan dan membedakannya dengan
mazhab neoklasik. Pada mazhab hak kepemilikan, biaya untuk mendistribusikan dan menjaga sumber daya adalah
biaya transaksi internal di dalam aktor pasar atau internal to the firms. Pada
mazhab neoklasik, biaya transaksi hanya muncul sebagai biaya antar aktor pasar
49
across market saja Cheung 1969, diacu dalam Allen 1999 dan jenis biaya penegakan
enforcement-type cost di dalam perusahaan bukanlah biaya transaksi Allen 1999.
Kelembagaan mempengaruhi biaya transaksi pada ketiga tahapan tersebut akuisisi, distribusi dan penjagaan. Pada tahap akuisisi, kelembagaan
mempengaruhi biaya transaksi salah satunya melalui pilihan akan jenis kontrak. Pada tahap distribusi, kelembagaan mempengaruhi biaya transaksi melalui
distribusi hak kepemilikan. Pada tahap penjagaan, kelembagaan mengatur mekanisme dan intensitas penjagaan internal dilakukan sendiri oleh organisasi
yang bersnagkutan dan eksternal dilakukan bersama dengan mitra transaksi. Khusus mengenai tahap akuisisi, mengingat tahapan ini adalah tahapan antar
aktor pasar maka biaya transaksinya juga dipengaruhi oleh kelembagaan lain sebagai mitra transaksi.
Biaya transaksi diukur dengan menghitung sumber daya manusia dan nilai atas waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan masing-masing dari ketiga tahap
transaksi tersebut. Nilai atas sumber daya manusia dan waktu ditentukan dengan nilai
opportunity cost-nya. Persamaan untuk mengukur biaya transaksi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
∑ ∑
= =
+ =
3 1
3 1
a atj
a atj
tj
H T
TC ….………………..............
3.1 dimana:
TC
tj
= biaya transaksi pada transaksi t di kelembagaan j;
j = kelembagan 1 = KALAM, 2 = KARTAR;
T
atj
= opportunity costs dari waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tahap a pada transaksi t di kelembagaan j;
H
atj
= opportunity costs dari sumber daya manusia yang melaksanakan tahap
a pada transaksi t di kelembagaan j; a
= 1 adalah tahap akuisisi hak kepemilikan, 2 adalah tahap distribusi hak kepemilikan, 3 adalah tahap penjagaan hak kepemilikan.
Besaran biaya transaksi yang didapatkan dipengaruhi oleh faktor-faktor meliputi i modal sosial dalam bentuk jaringan dan reputasi mempengaruhi biaya
transaksi secara negatif, dan ii kelengkapan dan kesempurnaan hak
50
kepemilikan completeness and perfection of property rights, informasi asimetris
asymmetric information dan spesifisitas aset assets specificity mempengaruhi biaya transaksi secara positif. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya transaksi
dan bentuk pengaruhnya dapat dituliskan dalam persamaaan sebagai berikut:
+ +
+ +
− −
=
y specificit
asset ormation
asymmetric right
property imperfect
eight property
incomplete reputation
network
f transaksi
Biaya ,
, ,
, ,
inf
3.2. Tujuan kedua dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap besaran biaya transaksi pada kedua kelembagaan pemuda. Tujuan kedua ini dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:
6 5
4 3
2 1
, ,
, ,
, X
X X
X X
X f
TC
tj
= ...…..............................3.3
dimana: TC
tj
= biaya transaksi pada transaksi t di kelembagaan j;
x
1
= kategori struktural dari modal sosial dalam bentuk jaringan kualitas hubungan sebelumnya dengan mitra transaksi, jumlah anggota yang
menjadi teman akrab; x
2
= aspek reputasi dari modal sosial tingkat tugas yang diselesaikan responden dan anggota lainnya secara tepat waktu dan sesuai;
x
3
= hak kepemilikan yang tidak lengkap hak individu dan organisasi untuk memilih bentuk-bentuk penggunaan sumber daya, hak untuk
mendapatkan manfaat ekonomi, hak untuk mengecualikan pihak lain, hak untuk mentransfer sumber daya;
x
4
= hak kepemilikan yang tidak sempurna tingkat penggunaan sumber daya oleh orang yang tidak berhak;
x
5
= informasi asimetris tingkat penguasaan informasi antar orang dan responden mengenai kondisi sumber daya;
x
6
= tingkat spesifisitas aset tingkat penggunaan secara berbeda
dibandingkan yang dimaksudkan di awal, tingkat kerugian akibat penggunaan secara berbeda.
Penelitian ini juga hendak mengetahui tingkat efektivitas kelembagaan dalam mencapai tujuannya yang dapat dikaitkan sebagai implikasi dari besaran
biaya transaksi. Tingkat pencapaian tujuan kelembagaan dilihat dari tiga hal i seberapa baik masyarakat mengenal masing-masing lembaga dari sisi tujuan
51
dan kegiatan-kegiatannya, ii seberapa banyak pemuda yang mendapat pengaruh positif, dan iii seberapa besar dampak dari pengaruh positif yang
diberikan. Selengkapnya mengenai kerangka pendekatan studi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Kerangka pendekatan studi yang digunakan di dalam penelitian ini
52
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian