16
2.2.1 Kelembagaan dan Sumber Daya Wilayah
Kelembagaan menjadi salah satu pilar dari ilmu wilayah regional science.
Jika ilmu wilayah bertitik tolak dari fakta bahwa sumber daya tidak hanay langka tetapi juga tersebar tidak merata secara spasial, maka kelembagaan berperan
penting dalam mengatur penggunaanalokasi sumber daya yang langka dan tersebar tidak merata tersebut secara efisien, merata, dan berkelanjutan
sustainable. Sistem kelembagaan yang ada mempengaruhi penguasaan dan pengelolaan sumber daya tersebut, misalnya penggunaan kawasan hutan oleh
masyarakat adat sekitar hutan yang dipengaruhi oleh aturan adat Rustiadi et al.
2006. Kelembagaan dapat dilihat sebagai distribusi hak kepemilikan, yaitu
seperangkat aturan yang mendefinisikan kapasitas seseorang untuk menentukan pilihan atas penggunaan suatu sumber daya Allen 2005. Tanpa distribusi hak
kepemilikan, maka kompetisi atas suatu sumber daya akan berlangsung dengan kekerasan hingga menjadi dunia yang anarkis Alchian 2002; Allen 2005.
Sumber daya baru dapat dikatakan sebagai sumberdaya apabila telah memenuhi dua kriteria yaitu i manusia memiliki pengetahuan dan teknologi
untuk memanfaatkannya, dan ii ada permintaan terhadap sumberdaya tersebut Fauzi 2004. Sebagai gambaran, pada masa dimana manusia belum
mengetahui bagaimana eksplorasi minyak bumi dan manusia juga masih menggunakan kuda sebagai alat transportasi, maka pada masa itu minyak bumi
bukanlah sumberdaya. Sumber daya
resources berbeda dengan modal capital. Jika sumber daya adalah aset untuk memenuhi kepuasan manusia Grima dan Berkes, diacu
dalam Fauzi 2004 atau kemampuan untuk memenuhi atau menangani sesuatu
Ensiklopedia Webster, diacu dalam Fauzi 2004 atau sesuatu yang dipandang
memiliki nilai ekonomi Fauzi 2004, maka modal adalah sumber daya yang tidak
dikonsumsi saat ini melainkan pada masa mendatang mengingat ada
kemungkinan bahwa tingkat konsumsi di masa mendatang dapat lebih tinggi dibanding saat ini Bates 1990, diacu dalam Ostrom 1999 dalam Dasgupta
Serageldin [ed.] 1999. Secara garis besar, modal dibagi menjadi dua yaitu modal alam
natural capital dan modal buatan manusia human-made capital, untuk selanjutnya
disebut modal buatan Ostrom 1999, dalam Dasgupta Serageldin [ed.] 1999.
17
Jelas bahwa pembeda utama antara kedua golongan itu adalah apakah keberadaan sumber daya tersebut dibuat oleh manusia
ataukah terbentuk melalui proses alamiah Fauzi 2004. Modal alam adalah sumber paling utama
ultimate source dan gudang bagi seluruh produktivitas manusia Jansson et al. 1994, diacu dalam Ostrom 1999 dalam Dasgupta Serageldin [ed.] 1999.
Modal buatan itu terbagi lagi menjadi modal fisik physical capital, modal
manusia human capital, dan modal sosial social capital. Modal fisik meliputi
banyak jenis seperti bangunan, jalan, bahkan hewan ternak dan berbagai peralatan
tools. Modal manusia adalah pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan dan diimplementasikan manusia pada aktivitasnya. Modal manusia
ini dapat dibentuk secara sadar melalui pendidikan dan pelatihan maupun dibentuk secara tak sadar melalui pengalaman Ostrom 1999, dalam Dasgupta
Serageldin [ed.] 1999. Modal sosial akan dijelaskan dalam sub bab tersendiri selanjutnya.
2.2.2 New Institutional