Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

48 Indeks daya beda didefinisikan sebagai selisih antara proporsi jawaban benar pada kelompok atas dengan proporsi jawaban benar pada kelompok bawah dilakukan dengan menghitung 27 kelompok atas dan 27 kelompok bawah. Adapun formula untuk menghitung indeks daya beda adalah sebagai berikut: 11 D = ∑ - ∑ Keterangan : D = indeks daya pembeda butir soal ∑ = jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas ∑ = jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah n A = jumlah peserta tes kelompok atas n B = jumlah peserta tes kelompok bawah Tabel .3.6. Interpretasi Daya Pembeda Soal Nilai D Interpretasi Daya Pembeda Soal 0,70 – 1,00 Sangat baik 0,40 – 0,70 Baik 0,30 – 0,39 Cukup 0,20 – 0,29 Jelek -1.00 – 0,19 Sangat jelek Berdasarkan hasil uji daya pembeda soal, diperoleh dari 35 buah soal, terdapat 5 buah soal dengan kategori daya pembeda yang sngat baik, 10 soal dengan kategori daya pembeda baik, 7 soal dengan kategori daya pembeda cukup, 9 buah soal dengan kategori daya pembeda jelek dan 4 soal dengan kategori daya pembeda sangat jelek. Dari hasil kalibrasi instrumen melalui uji validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda yang telah dilakukan, maka diperoleh 11 Ibid,.h.245-250 49 sebanyak 22 soal yang dinyatakan valid dengan reliabilitas yang sangat tinggi dan tingkat kesukaran yang sedang.

G. Teknik Analisis Data

Data penelitian dianalisis dengan melakukan uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Uji persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan tes Liliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut: 12 1 Pengamatan X 1 , X 2 ,….X n dijadikan bilangan baku Z 1 , Z 2 ,…..Z n dengan menggunakan rumus Z 1 = X adalah rata-rata sampel dan s adalah simpangan baku sampel. 2 Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F Z i = P Z≤Z i . 3 Kemudian dihitung proporsi Z 1 , Z 2 ,….,Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z 1 dengan SZ i = 4 Hitung selisih F Zi – S Zi kemudian tentukan harga mutlakny. L = |FZi – SZi| 5 Ambil harga terbesar diantara harga-harga mutlak tersebut. Kemudian bandingkan dengan nilai L tabel -nya, jika L hitung ≤ L tabel , maka data berdistribusi normal

2. Uji homogenitas

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, perlu diuji terlebih dahulu varians sampelnya homogen atau tidak. Pengujian homogenitas varians dilakukan dengan menghitung nilai F: 13 12 Sudjana,Metoda Statistik, Bandung, Tarsito, 2005, h.466-467 13 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung:Alfabeta, 2007, h. 140-141