42
Tabel 3.1.Desain Penelitian
Kelompok Pretest
Perlakuan posttest
A O
1
X O
2
B O
3
O
4
Keterangan : A = Kelas Eksperimen
B = Kelas Kontrol X = Perlakuan
O
1
= Tes awal pretes kelas eksperimen sebelum perlakuan O
2
= Tes akhir postes Kelas eksperimen setelah perlakuan O
3
= Tes awal pretes kelas kontrol O
4
= Tes akhir postes kelas kontrol
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakter yang dimiliki oleh populasi tersebut.
3
. dalam penelitian ini populasi dan sampel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negri 12
Kota Tangerang Selatan, sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas XI disekolah tersebut, yang terdaftar pada semester
ganjil tahun ajaran 20142015. 2.
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X1-2 sebagai kelas kontrol. Sampel diambil dari populasi
terjangkau melalui teknik purposive sampling. Purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan
tujuan penelitian yakni untuk memperoleh sampel yang memiliki ciri dan kemampuan yang hamper sama. Diambil dua kelas untuk dijadikan
2
Sugiyono,Statistika untuk penelitian, bandung:alfabeta,2010, h. 61
3
Sugiyono,op.cit, h.118
43
sampel, yang satu sebagai kelas kontrol yang akan diberi perlakuan tanpa menggunakan pengajaran dengan model inkuiri terstruktur, dan untuk
kelas eksperimen akan diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari penelitian berupa keterampilan berpikir kritis siswa yang diperoleh melalui pretest-postest, pretest-postest berupa tes uraian
untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa sebelum dan setelah diberikannya pembelajaran dengan model inkuiri terstruktur dan test uraian
berpikir kritis
E. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan dalam sebuah penelitian. Instrumen penelitian adalah sebuah alat yang dapat digunakan
untuk mengukur fenomena sosial yang diamati.
4
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
5
Tes merupakan serangkaian pertanyaan yang direncanakan untuk memperoleh
informasi. Dalam penelitian ini, jenis tes yang digunakan adalah tes uraian yang diberikan sebanyak 22 soal dengan tingkat kesukaran dan ranah
kognitif setiap soal, Adapun kisi-kisi instrument tes keterampilan berpikir kritis pada Tabel
3.2 berikut :
4
Sugiyono, metodeā¦.op,cit, h.148
5
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik edisi revisi 2010, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010,h. 193
44
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Berpikir Kritis
No Indikator Berpikir Kritis
Jenjang kognitif C2
C3 C4
C5 C6
1 Mengelompokkan
1,2 25,26
2 Membandingkan
3,4 29,8
3 Menerapkan
21,6 27,28
4 Hubungan sebab
akibat 9,10
7,35
5 Memberi alasan
31,32 12
6 Menyimpulkan
13,14 33,35
7 Berpendapat
15,16 8
Menciptakan 17,18
9 Analisis
30 19,20
10 Sintesis
11 5,22
11 Evaluasi
23,24 Total soal
35 soal soal yang dipergunakan sudah valid
F. Kalibrasi Instrumen
1. Validitas
Validitas adalah ketetapan alat penilaian sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.
6
Sebuah instrument dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur sesuatu yang diinginkan dan dapat
mengungkapkan data yang diteliti dengan tepat. Validitas yang akan diuji pada penelitian ini adalah validitas yang menggunakan kriteria internal,
yaitu skor total tes sebagai kriteria. Skor total tes dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan validitas butir instrumen karena secara teoritis
6
Nana Sudjana, penilaian Hasil proses belajar mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya 2009,h.12