Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Desain Penelitian

46 tes pada penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder Richardson 20 KR-20: 9 r 11 = ∑ keterangan: r 11 = Reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan V t = varians soal P = proporsi subjek yang menjawab benar pada suatu butir q= proporsi subjek yang menjawab salah pada suatu butir, q = 1 –p. Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks reliabilitasnya sebagai berikut : Tabel .3.4. Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi Kriteria Realibilitas O,81 ≤ r ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,61 ≤ r ≤ 0,80 Tinggi 0,41 ≤ r ≤ 0,60 Cukup 0,21 ≤ r ≤ 0,40 Rendah 0,00 ≤ r ≤ 0,20 Sangat Rendah Berdasarkan hasil uji realibilitas diperoleh nilai koefisien korelasi reliabilitas seluruh item sebesar 1,0. Jika diinterpretasikan indeks reliabilitasnya, maka kriteria reliabilitas instrumen tergolong sangat tinggi.

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi subjek yang menjawab butir tes tertentu dengan benar. Sedangkan angka yang menunjukan sukar atau mudahnya suatu butir soal dinamakan indeks 9 Ibid., h.230-231 47 kesukaran yang dilambangkan dengan p. formula yang digunakan untuk mengidentifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: 10 Pi = ∑ Keterangan : Pi = indeks kesukaran butir ∑ = banyaknya siswa yang benar menjawab butir i = skor maksimum jumlah siswa Interpretasi yang lebih rinci mengenai nilai-nilai tingkat kesukaran sebagai berikut: Tabel .3.5. Interpretasi Tingkat Kesukaran Nilai P Interpretasi Tingkat Kesukaran 0,00 P ≤ 0,30 Sukar 0,30 P ≤ 0,70 Sedang 0,70 P 0,00 Mudah Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran, dari 35 soal, diperoleh 17 soal yang termasuk kedalam kategori mudah dan 18 soal lainnya termasuk soal kedalam kategori sedang.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta tes yang pandai prestasi tinggi dengan prestasi tes yang kurang pandai prestasi rendah. Koefisien daya beda berada pada -1 sampai +11. Apabila suatu butir memiliki korelasi negative maka butir soal tersebut harus didrop. Sebaliknya, butir soal yang memiliki korelasi positif dan tinggi menunjukan bahwa butir soal tersebut memiliki daya beda yang baik. 10 Harun Rasyid dan Mansyur, Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima,2009, h. 239-241