Tumbukan Sebagai Syarat Laju Reaksi

33 Gambar 2. 5 Grafik pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

c. Pengaruh Luas Permukaan terhadap Laju Reaksi

Pada saat zat-zat pereaksi bercampur, maka akan terjadi tumbukan antar partikel pereaksi di permukaan zat. Laju reaksi dapat diperbesar dengan memperluas permukaan bidang sentuh zat yang dilakukan dengan cara memperkecil ukuran zat pereaksi. 43 Gambar 2. 6. Tumbukan antar partikel pada a permukaan kecil dan b permukaan besar Semakin luas permukaan bidang sentuh zat, semakin besar laju reaksinya, seperti yang ditunjukkan oleh grafik hubungan luas permukaan dengan laju reaksi pada gambar berikut. 44 43 Michael Purba …h,. 84 44 Sura Kitti … h,. 66 35 laju reaksi berdasarkan kenaikan suhunya. Lebih mudahnya, lihat perumusan berikut. 46 Karena besarnya laju berbanding terbalik dengan waktu yang ditempuh, maka perumusan di atas dapat dituliskan sebagai berikut. Keterangan : ∆r = kenaikan laju reaksi ∆T = kenaikan suhu = T 2 –T 1 T 2 = suhu akhir T 1 = suhu awal t = waktu reaksi awal t t = waktu reaksi akhir Apabila pengaruh suhu terhadap laju reaksi ini dibuat grafik, akan tampak seperti pada Gambar. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa makin tinggi suhu, laju reaksi semakin besar. 47 Gambar 2. 9. Grafik perubahan suhu terhadap laju reaksi 46 Michael Purba …h,. 86 47 Sura Kitti…h,.67 36

e. Pengaruh Katalis terhadap Laju Reaksi

Reaksi yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan memberi zat lain tanpa menambah konsentrasi atau suhu reaksi. Zat tersebut disebut katalis. Katalis dapat mempercepat laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara permanen sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Fungsi katalis dalam reaksi adalah menurunkan energi aktivasi sehingga jumlah molekul yang dapat melampaui energi aktivasi menjadi lebih besar. Gambar menunjukkan peranan katalis dalam menurunkan energi aktivasi. Gambar 2.10. Diagram energi potensial reaksi tanpa katalis dan dengan katalis. Energi aktivasi reaksi dengan katalis EaK lebih kecil dari reaksi tanpa katalis Katalis memiliki beberapa sifat, di antaranya: 1 Katalis tidak bereaksi secara permanen. 2 Jumlah katalis yang diperlukan dalam reaksi sangat sedikit. 3 Katalis tidak mempengaruhi hasil reaksi. 4 Katalis tidak memulai suatu reaksi, tetapi hanya mempengaruhi lajunya. 5 Katalis hanya bekerja efektif pada suhu optimum, artinya di atas atau di bawah suhu tersebut kerja katalis berkurang. 37 6 Suatu katalis hanya mempengaruhi laju reaksi secara spesifik, artinya suatu katalis hanya mempengaruhi laju satu jenis reaksi dan tidak dapat untuk reaksi yang lain. 7 Keaktifan katalis dapat diperbesar oleh zat lain yang disebut promotor. 8 Hasil suatu reaksi dapat bertindak sebagai katalis, sehingga zat tersebut disebut autokatalis. 9 Katalis dalam senyawa organik disebut enzim. 10 Terdapat katalis yang dapat memperlambat suatu reaksi, sehingga katalis itu disebut katalis negatif atau inhibitor. Berdasarkan wujudnya, katalis dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu: 48 1 Katalis homogen adalah katalis yang mempunyai wujud sama dengan pereaksi. Katalis ini dapat berada dalam dua wujud: a dalam wujud gas, contoh: b dalam wujud larutan, contoh: 2 Katalis heterogen adalah katalis yang mempunyai wujud berbeda dengan pereaksi. Biasanya katalis ini berwujud padat dan pereaksinya cair atau gas.

B. Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Tisngatun Nurochmah dengan judul pengaruh pendekatan inkuiri terstruktur terhadap keterampilan proses sains siswa menunjukan bahwa pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terstruktur dapat meningkatkan dengan sangat signifikan kemampuan proses sains siswa, hal ini dibuktikan dengan uji-t yang diperoleh hasil thitung 3,7322,000 p0,01 49 . 48 Naila Sahira, 2002, Ringkasan Teori dan Evaluasi Kimia SMAMA,Jakarta:Kompas Gramedia, h,.83 49 Tisngatun Nurochmah, Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terstruktur Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2007, h. 57