teknologi baru yang mampu menyajikan berbagai informasi yang lebih cepat dan menarik.
b. Lingkungan sosial termasuk teman sebaya Sebagai makhluk social maka setiap siswa tidak
mungkin melepaskan dirinya dari interaksi dengan lingkungan, terutama teman-teman sebaya di sekolah. Sekolah merupakan
sistem social di mana setiap orang yang ada di dalamnya terikat oleh norma-norma dan aturan-aturan sekolah yang
disepakati sebagai pedoman untuk mewujudkan ketertiban pada lembaga pendidikan tersebut. di samping pendidikan
formal sekolah, para siswa biasanya juga memiliki norma- norma dan aturan-aturan yang lebih spesifik sebagai suatu
konsensus bersama untuk ditaati oleh anggota kelompok masing-masing.
Lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh positif dan dapat pula memberikan pengaruh negatif terhadap siswa.
Tidak sedikit siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar karena pengaruh teman sebaya yang mampu memberikan
motivasi kepadanya untuk belajar. Demikian pula banyak siswa yang mengalami perubahan sikap karena teman-teman
sekolah memilki sikap positif yang dapat ia tiru dalam pergaulan atau interaksi sehari-hari.
c. Kurikulum sekolah Dalam rangkaian proses pembelajaran di sekolah,
kurikulum merupakan panduan yang dijadikan guru sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan proses pembelajaran.
Seluruh aktivitas
pembelajaran, pemilihan
materi pembelajaran, menentukan pendekatan dan strategimetode,
memilih dan menentukan media pembelajaran, menentukan teknik evaluasi, kesemuanya harus berpedoman pada
kurikulum.
c. Pengertian Pembelajaran
Menurut Wenger, “Pembelajaran bukanlah aktivitas, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang ketika ia tidak melakukan aktivitas
yang lain. Pembelajaran juga bukanlah sesuatu yang berhenti dilakukan oleh seseorang. Lebih dari itu, pembelajaran bisa terjadi di
mana saja dan pada level yang berbeda-beda, secara individual, kolektif, ataupun sosial.”
11
Sedangkan menurut Dewey, semua pengetahuan, pemikiran, dan pembelajaran dapat muncul melalui pengalaman. Seorang individu
dapat bekerja, tetapi agar ia bisa belajar, ia harus berefleksi terhadap apa yang dikerjakan. Tindakan pembelajaran melibatkan baik
komponen sensorik atau eksperiental maupun komponen mental atau kognitif.
12
Pembelajaran adalah proses yang terjadi yang membuat seseorang atau sejumlah orang, yaitu peserta didik melakukan proses
belajar sesuai dengan rencana pengajaran yang telah diprogramkan.
13
Unsur kesengajaan melalui perencanaan oleh pihak guru merupakan ciri utama pembelajaran. Upaya pembelajaran yang berporos kepada
pihak guru, dilaksanakan secara sistematis yaitu dilakukan dengan
11
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, Cet. 5, h. 2.
12
Ibid., h. 39.
13
Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Uhamka Press, 2003, cet. 4, h. 14.
langkah-langkah teratur dan terarah secara sistematik yaitu secara utuh dengan memperhatikan berbagai aspek.
Fungsi pembelajaran mencakup pengelolaan belajar, dan sumber-sumber belajar yang masing-masing mempunyai komponen
sebagai berikut : 1. Komponen pengelolaan belajar terdiri dari :
a. Membangkitkan minat belajar peserta didik. b.Mengemukakan tujuan belajar dan kriteria keberhasilan
belajar. c. Mentransformasikan materi pengajaran
d.Memberitahukan tugas-tugas yang harus dikerjakan peserta didik.
e. Membimbing dan melatih peserta didik. f. Menjaga ketertiban kelas atau penguasaan kelas.
g. Melakukan evaluasi terhadap pekerjaan peserta didik. h. Memberikan umpan balik kepada peserta didik.
i. Membetulkan kesalahan yang diperbuat oleh peserta didik. 2. Sumber-sumber belajar terdiri dari komponen berikut :
a. Merumuskan tujuan belajar. b. Kriteria keberhasilan.
c. Metodologi pengajaran yang digunakan. d. Materi dan media pengajaran yang digunakan.
e. Petunjuk, tugas, latihan dan tes pre test dan post test. f. Lingkungan atau suasana belajar.
14
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran adalah proses belajar mengajar dimana peserta didik
belajar sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh sekolah.
14
Ibid,. h. 15.
Pembelajaran merupakan rekonstruksi dari pengalaman masa lalu yang berpengaruh terhadap perilaku dan kapasitas seseorang atau kelompok.
2. Hakikat Hasil Belajar
Hakikat belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha
sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses
belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar
tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Dalam proses belajar terjadi proses berpikir yang melibatkan mental, proses berpikir, dan keterampilan sehingga timbul suatu
pemahaman dan penguasaan materi yang diberikan. Maka dengan adanya suatu pemahaman dan penguasaan materi yang didapat siswa dalam proses
belajar mengajar maka siswa memahami apa yang sebelumnya ia tidak ketahui. Perubahan inilah yang disebut hasil belajar.
Dalam hubungannya dengan usaha belajar, prestasi berarti hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar pada
kurun waktu tertentu. Prestasi belajar siswa mampu memperlihatkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan pengalaman dalam
bidang keterampilan, nilai, dan sikap.
Menurut Dimyati dan Mudjiono dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak belajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu