Uji Hipotesis Analisis Data dan Uji Hipotesis Analysis

Untuk uji normalitas data posttest pada kelas eksperimen berada pada distribusi tidak normal dengan Sig 0,05 0,000 0,05 dengan N jumlah responden 35 siswa dan taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan sampel berdistribusi tidak normal. Selanjutnya dilakukan uji normalitas data pretest pada kelas kontrol. Hasil uji normalitas data pretest kelas kontrol berada pada distribusi tidak normal dengan Sig 0,05 0,003 0,05 dengan N jumlah responden 36 siswa dan taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa H ditolak dan sampel berdistribusi tidak normal. Selanjutnya dilakukan uji normalitas data posttest pada kelas kontrol. Hasil uji normalitas data posttest kelas kontrol berada pada distribusi normal dengan Sig 0,05 0,386 0,05 dengan N jumlah responden 36 siswa dan taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H diterima dan sampel berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji normalitas data selanjutnya adalah pengujian homogenitas data. Dari hasil perhitungan pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol Sig 0,05 0,011 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi α = 0,05 5 H ditolak yang berarti variansi populasi kedua variabel tidak homogen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak homogen. Sedangkan pada perhitungan posttest kelas eksperimen dan kontrol Sig 0,05 0,303 0,05. Hal ini menujukkan bahwa α = 0,05 5 H diterima yang berarti variansi populasi kedua variabel homogen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi homogen. Perhitungan akhir adalah uji hipotesis. Perhitungan ini merupakan perhitungan utama untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran dengan hasil belajar yang tidak menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends. Penulis menggunakan program SPSS Versi 20 dengan uji statistisk non parametrik teknik Uji Man Withney-U karena data berdistribusi tidak normal. Jika Asymp Sig 2-tailed 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil pretest dan posttest. Jika Asymp Sig 2-tailed 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil pretest dan posttest. Selain itu, pembelajaran metode Kooperatif tipe Time Token Arends juga dapat meningkatkan pemahaman belajar IPS siswa N-Gain. Hasil perhitungan menunjukkan rata-rata peningkatan pemahaman belajar IPS siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,83 yang tergolong pada kategori tinggi dan kelas kontrol sebesar 0,17 yang tergolong pada kategori rendah. Setelah melakukan perhitungan data dan pengujian prasyarat analisis maka diperoleh hasil bahwa terdapat data yang tidak berdistribusi normal maka selanjutnya pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan Uji Statistik Non Parametrik dengan Man Withney-U. Dan diperoleh hasil Asymp Sig 2-tailed 0,05 ,0000,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode Kooperatif tipe Time Token Arends terhadap hasil belajar IPS siswa hal tersebut terlihat dari Asymp Sig 2-tailed 0,05 pada taraf signifikansi 0,05. Ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode Kooperatif tipe Time Token Arends dengan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode Kooperatif tipe Time Token Arends lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional. Dengan demikian metode pembelajaran dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Time Token Arends berpengaruh lebih tinggi daripada metode konvesional. Adapun penerapan metode Kooperatif tipe Time Token Arends telah memberikan pemahaman tentang materi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena pembelajaran metode Kooperatif tipe Time Token Arends ini melibatkan seluruh siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dan membuat siswa lebih termotivasi karena pembelajaran terlihat sangat menyenangkan. Hal tersebut didukung oleh hasil pengamatan selama berlangsungnya pembelajaran. Berdasarkan pengamatan tersebut, siswa terlihat antusias. Hasil penelitian di atas juga menunjukkan bahwa pembelajaran metode Kooperatif tipe Time Token Arends menjadi salah satu alternative metode dalam proses pembelajaran karena akan meningkatkan hasil belajar IPS siswa.

E. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang maksimal. Akan tetapi, masih ada beberapa hal yang tidak dapat dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya: 1. Penelitian ini hanya meneliti pada pokok bahasan sejarah saja, sehingga belum bisa di generalisasikan pada pokok bahasan yang lain. 2. Siswa terbiasa dengan kegiatan pembelajaran konvensioanal sehingga siswa sempat merasa canggung pada awal proses pembelajaran dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Time Token Arends, karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran yang digunakan.