Instrumen Tes METODOLOGI PENELITIAN

Kooperatif tipe Time Token Arends ? 3 Apakah kalian merasa lebih aktif dan berani dalam menjawab pertanyaan maupun mengemukakan pendapat ? 4 Apakah belajar dengan penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Time Token Arends membuatmu lebih mudah dalam memahami materi IPS ? 5 Apakah hasil belajarmu meningkat setelah belajar dengan menerapkan Metode Time Token Arends ? 6 Apa saran kalian terhadap pembelajaran IPS Sejarah di kelas untuk kedepannya ?

G. Uji Coba Instrumen

Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrument penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, yaitu orang-orang diluar sampel subjek yang telah ditetapkan. Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrument tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reabilitasnya atau tidak. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. 9 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013, Cet. 15, h. 211. Mencari validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu: = √ ] ] Keterangan: : Angka indeks korelasi “r” product moment : Number of Cases : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y : Jumlah seluruh skor X : Jumlah seluruh skor Y Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan membandingkan dengan product moment dengan α = 0,05. 2. Uji Reabilitas Reliabilitas adalah suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. 10 Analisis reabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah soal yang disusun dapat memberikan hasil yang tepat atau tidak. Hal ini berarti apabila soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama dalam waktu tertentu, maka hasil akan tetap sama. Uji reliabilitas untuk soal penilaian ganda dilakukan menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu: r 11 = Keterangan : = reliabilitas instrument = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total 10 Ibid,. h. 221. Kriteria koefisien reabilitas adalah sebagai berikut: 11 = 0,91 – 1,00 = sangat tinggi = 0,71 – 0,90 = tinggi = 0,41 – 0,70 = cukup = 0,21 – 0,40 = rendah = 0,21 = sangat rendah

H. Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran difficulty level suatu butir soal didefinisikan sebagai proporsi atau presentase subjek yang menjawab butir tes tertentu dengan benar. 12 Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauan. 13 Taraf kesukaran dihitung menggunakan rumus 14 : P = P : Indeks kesukaran soal B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria indeks kesukaran: 0.00 – 0.15 = sangat sukar 0.15 – 0.30 = sukar 0.31 – 0.70 = Sedang 0.71 – 0.85 = mudah 11 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2003 h. 102. 12 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: Wacana Prima, 2009, h. 239. 13 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan , Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 207. 14 Ibid., h. 208. 0.86 – 1.00 = sangat mudah

I. Uji Daya Pembeda

Menurut Arikunto, “daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.” 15 Validitas soal ini sama dengan daya pembeda soal yaitu daya dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. 16 Pengujian tingkat kesukaran butir soal menggunanakan bantuan software anates. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah: D = = - J : Jumlah peserta tes JA : Banyaknya peserta kelompok atas JB : Banyaknya peserta kelompok bawah BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.7 Kriteria daya pembeda Daya pembeda soal Kriteria 0,00 – 0,20 Jelek 0,20 – 0,40 Cukup 0,40 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Baik sekali 15 Ibid., h. 211. 16 Sumarna Surapranata, Analisis,Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, Cet.4, h. 23.

J. Teknik Analisis Data

Pengolahan data penelitian dianalisis menggunakan statistic. Sebelum dilakukan pengujian analisis data dengan uji-t, data terlebih dahulu diadakan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Sebelum menghitung nilai t-tes untuk melihat hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik. penulis terlebih dahulu menganalisis normalitas dan homogenitas data. Tujuan dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data adalah untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normaltidak. 17 Penulis menggunakan SPSS untuk menguji normalitas. Pada SPSS, ada dua jenis penujian normalitas yaitu: Kolmogrov Smirnov and Shapiro Wilk. Kriteria SPSS yaitu: a. Jika responden 50, uji normalitas menggunakan Kolmogrov Smirnov. b. Jika responden 50, uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Karena jumlah responden pada penelitian ini adalah dibawah 50, oleh karena itu uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Shapiro Wilk. Hasil normalitas bisa dilihat dengan membandingkan skor signifikansi yaitu α 0.05 . Kriteria pengujian: H o : Skor Signifikan 0.05 H a : Skor Signifikan 0.05 17 Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013, h. 153.

2. Uji Homogenitas

Menurut Syofian Siregar, “Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek tiga sampel atau lebih yang diteliti mempunyai varian yang sama.” 18 Penulis menggunakan SPSS untuk menguji homogenitas. Tujuan dari penghitungan ini adalah untuk mengetahui apakah datasampel kedua kelas tersebut homogen atau heterogen. Uji homogenitas dihitung dengan menggunakan uji fisher: F = atau F= dimana: Dengan : dan Hipotesis statistik : H0 : H1 : Dengan kriteria pengujian : Jika , Ho diterima. Varians kedua kelompok homogen. Jika , H ditolak. Varians kedua kelompok tidak homogen. Kriteria pengujian : Ho : data sampel berasal dari populasi homogen. Ha : data sampel berasal dari populasi tidak homogen. 18 Ibid., h. 167.