Hasil Pretest dan Posttest siswa kelas kontrol

Tabel 4.9 Perbandingan hasil mean pretest dan posttest Kelas Pretest Posttest Perubahan Hasil Eksperimen 52,57 93,00 40,43 Kontrol 39,72 51,25 11,53 Tabel perhitungan di atas memberikan gambaran bahwa terjadi perubahan terhadap rataan baik terhadap kelas eksperimen maupun kelas kontrol, dapat dikatakan bahwa rataan nilai hasil belajar pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan rata-rata siswa memperoleh nilai 93,00, dengan kata lain penerapan metode pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends memberikan dampak positif terhadap tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPS sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.

C. Analisis Data dan Uji Hipotesis Analysis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 20 dengan Shapiro-Wilk taraf signifikansi α = 0.05. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak adalah dengan rumus sebagai berikut: a. Jika Sig ≥ 0,05, H diterima maka sampel berdistribusi normal b. Jika Sig ≤ 0,05 H a maka sampel tidak berdistribusi normal.

a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Pada hasil perhitungan uji normalitas data pretest kelas Eksperimen yang dilakukan tertera sebagai berikut: Tabel 4.10 Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Kelas Eksperimen .130 35 .143 .933 35 .035 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai signifikansi dari uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan 0.035. oleh karena itu, nilai signifikansi lebih rendah daripada 0.05 0.035 0.05. Hal ini berarti bahwa H o ditolak sehingga data berdistribusi tidak normal.

b. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

Pada hasil perhitungan uji normalitas data posttest kelas Eksperimen yang dilakukan tertera sebagai berikut: Tabel 4.11 Normalitas Post-test Kelas Eksperimen Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Kelas Eksperimen .223 35 000 .731 35 .000 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat nilai signifikansi dari uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan 0.003. Oleh karena itu, nilai signifikansi lebih rendah daripada 0.05 0.005 0.005. Hal itu berarti bahwa H o ditolak sehingga data berdistribusi tidak normal.

c. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

Pada hasil perhitungan uji normalitas data pretest kelas kontrol yang dilakukan tertera sebagai berikut: Tabel 4.12 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Kelas Kontrol .179 36 .005 .899 36 .003 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai signifikansi dari uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan 0.003.Oleh karena itu, nilai signifikansi lebih rendah daripada 0.05 0.003 0.05.Hal ini berarti bahwa H o ditolak sehingga data berdistribusi tidak normal.

d. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol

Pada hasil perhitungan uji normalitas data posttest kelas kontrol yang dilakukan tertera sebagai berikut: Tabel 4.13 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Kelas Kontrol .103 36 .200 .969 36 .386 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat nilai signifikansi dari uji normalitas Shapiro Wilk menunjukkan 0.386. Oleh karena itu, nilai signifikansi lebih tinggi daripada 0.05 0.386 0.05. Hal ini berarti bahwa H o diterima sehingga data berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang dilakukan yakni menggunakan uji Fisher pada taraf signifikan 5 α = 0.05. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak adalah dengan rumus sebagai berikut: Jika Sig 0,05, H diterima maka kedua sampel homogen Jika Sig 0,05, H ditolak maka kedua sampel tidak homogen.

a. Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Hasil pengujian homogenitas pretest kelas eksperimen dan kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.14 Data Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol Anova Sum of Squares df Mean Squares F Sig. Between Groups Within Groups Total 4567.222 4838.333 9405.556 8 27 35 570.903 179.198 3.186 .011 Dari tabel diatas hasil perhitungan pretest kelas eksperimen dan kontrol Sig 0,05 0,011 0,05. Hal ini menunjukan bahwa pada taraf pada signifikan α = 0.05 5 H ditolak yang berarti variansi populasi kedua variabel tidak homogen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak homogen.

b. Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Hasil pengujian homogenitas posttest kelas eksperimen dan kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.15 Data Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Anova Sum of Squares df Mean Squares F Sig. Between Groups Within Groups Total 1743.056 3454.167 5197.222 10 25 35 174.306 138.167 1.262 .303 Berdasarkan data diatas pada perhitungan posttest kelas eksperimen dan kontrol Sig 0,05 0,3030,05. Hal ini menunjukan bahwa pada taraf pada signifikan α = 0.05 5 H diterima yang berarti variansi populasi kedua variabel homogen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang homogen.

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan program SPSS Versi 20 dengan uji statistisk non parametrik teknik Uji Man Withney-U karena data berdistribusi tidak normal. Dengan kriteria: Jika Asymp Sig 2-tailed 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil pretest dan posttest. Jika Asymp Sig 2-tailed 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil pretest dan posttest. Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata hasil belajar IPS antara kelas eksperimen yang menggunakan metode Kooperatif tipe Time Token