Karakteristik Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

pembelajaran yang demokratis adalah proses yang menempatkan siswa sebagai subyek. Dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari tidak paham menjadi paham, dari tidak tahu menjadi tahu. Dalam proses pembelajaran, aktivitas siswa menjadi titik perhatian utama. Metode pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends dianggap sebagai metode yang cukup efektif dan sesuai yang diharapkan oleh peneliti. Dalam pembelajaran IPS diperlukan metode-metode yang mampu mengaktifkan siswa sehingga pembelajaran IPS tidak monoton dan pasif di kelas. Dalam tipe Time Token Arends tidak hanya siswa yang pintar yang ikut bicara, tetapi setiap siswa dapat mendapatkan nomor undian sehingga siswa tersebut dapat mendapatkan nomor undian sehingga siswa tersebut dapat mengeluarkan pendapatnya dan mereka saling bekerja sama dalam kelompoknya. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Time Token Arends diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa, tercipta suasana yang kondusif saat proses pembelajaran, sehingga siswa belajar dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat. Peneliti berusaha mencari solusi terhadap masalah tersebut yaitu melalui penggunaan model Kooperatif Tipe Time Token Arends agar dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa SMPN 87 Jakarta.

F. Hipotesis Penelitian

Adapun yang menjadi hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: Ha : Terdapat pengaruh penggunaan metode Kooperatif Tipe Time Token Arends terhadap hasil belajar siswa atau Ha : Ho : Tidak ada pengaruh dalam penggunaan metode Kooperatif Tipe Time Token Arends terhadap hasil belajar siswa atau Ho : nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 87 Jakarta yang berlokasi di Jl. Pondok Pinang Raya Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Penelitian dilaksanakan pada saat mata pelajaran IPS. Proses penelitian dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan dan persiapan instrument, uji coba instrument penelitian yang dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian, rentang waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah : Tabel 3.1 Waktu dan Jadwal Penelitian Kegiatan Penelitian Okt Feb Mar April Mei Juni Study pendahuluan √ Penyusunan proposal √ √ Penyusunan instrument penelitian √ Pelaksanaan penelitian √ Mengelola dan Menganalisis Data √ Menyusun Laporan Penelitian √

B. Metode dan Desain Penelitian

Menurut Sugiyono dalam bukunya ”metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikannya suatu pengetahuan tertentu sehingga dalam gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi m asalah yang ada dalam sebuah penelitian.” 1 Sedangkan menurut Gay, “metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal sebab akibat.” 2 Metode penelitian dapat dibedakan serta diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan obyek yang diteliti. Berdasarkan tingkat kealamiahan metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu metode eksperimen, survey, dan naturalistik. 3 Metode penelitian eksperimen ialah metode penelitian yang bertujuan untuk mencari pengaruh yang timbul akibat dari treatment dan perlakuan tertentu. Oleh karenanya metode penelitian eksperimen sering dianggap tidak alami atau natural. Sebuah metode penelitian yang bersifat natural biasanya digunakan untuk meneliti sebuah penelitian yang mengambil tempat alamiah, serta peneliti tidak memberikan perlakuan atau treatment tertentu. Dalam metode penelitian naturalistik peneliti mengumpulkan data bersifat emik atau berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti sendiri. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian Quasi Experimental Design yaitu metode yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh terhadap variable dan kondisi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai dua variabel, yaitu: 1. Variabel bebas adalah perlakuan pada kelas eksperimen. Yaitu metode Time Token Arends. 2. Variabel terikat adalah hasil belajar IPS siswa. 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012, h.6 2 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan :Kuantitatif Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, h.63 3 Sugiono, op.cit, h. 9. Peneliti menggunakan dua kelas sebagai obyek penelitiannya. Kelas tersebut mendapat perlakuan dalam penelitian eksperimen ini. Sebelum mendapat perlakuan, kelas eksperimen harus mendapatkan pengukuran awal terlebih dahulu atau pretest terkait dengan hasil belajar siswa. Kemudian kelas eksperimen satu Eı diberi perlakuan X, perlakuan tersebut ialah penerapan metode kooperatif tipe TimeToken Arends dalam pembelajaran IPS di kelas. Setelah diberi perlakuan, kelas eksperimen satu Eı diberi tes berupa posttest. Kemudian dilihat apakah ada perubahan rata-rata hasil belajar dari pretest atau tes sebelum diberi perlakuan dengan posttest atau tes sesudah diberi perlakuan. Dalam penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimen Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. 4 Tabel 3.2 Desain Penelitian Kelompok Pengukuran Pretest Perlakuan Treatment Pengukuran Posttest Eksperimen O ı X ı O Kontrol O X O Keterangan Oı : Pretest pada kelompok eksperimen O : Pretest pada kelompok kontrol Xı : Perlakuan pada kelas eksperimen X : Perlakuan pada kelas kontrol O :Posttest pada kelas eksperimen O : Posttest pada kelas kontrol 4 Emzir, , op.cit, h. 102.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” 5 Populasi yang digunakan dalam penelitian yang saya lakukan ialah kelas VII SMP N 87 Jakarta, yang terdiri dari kelas VII 4, VII 5, VII 6. Sedangkan sampel yang dijadikan objek dalam penelitian ini ialah kelas VII 5 VII 6.

2. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” 6 Sampel diambil dengan menggunakan teknik sampling atau teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hal ini dikarenakan pada penelitian ini peneliti membutuhkan kelas yang memiliki masalah dalam hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Dan setelah dilakukan penelitian serta observasi di kelas VII 6, dari 36 siswa terdapat 31 orang siswa yang masih memiliki nilai di bawah KKM, yaitu 70. Hal ini menunjukkan tingkat kemampuan siswa rendah, dimana hanya 15 siswa yang mampu memiliki nilai di atas KKM. Dan dapat disimpulkan, kelas VII 6 merupakan kelompok kelas memiliki tingkat hasil belajar yang cukup rendah.

D. Peran dan Posisi Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru IPS SMPN 87 Jakarta. Peneliti bertindak sebagai guru. Selain mengajarkan materi peneliti 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2011, Cet 13, h. 80. 6 Ibid., h. 81 .