a. Fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan b. Fungsi manajemen sebagai organisasi
c. Fungsi organisasi sebagai kontrol 3. Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran
kooperatif ditentukan
oleh keberhasilan
secara kelompok,
oleh karenanya
prinsip kebersamaan atau kerja sama yang baik, pembelajaran tidak akan
mencapai hasil yang optimal. 4. Keterampilan bekerja sama
Kemauan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan
demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran yang telah diterapkan. Berdasarkan uraian di atas, di dalam belajar kooperatif terdapat
empat unsur penting, untuk terciptanya pembelajaran yang efektif jika salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi maka pembelajaran belum
tercapai.
3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Menurut Johnson Johnson ,“Tujuan pokok belajar kooperatif
adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara
kelompok. Karena siswa bekerja dalam suatu team, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan di antara para siswa dari
berbagai latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan
keterampilan-keterampilan proses
kelompok dan
pemecahan masalah.
”
19
Kemudian Zamroni menyatakan bahwa, ” Manfaat penerapan
belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Di samping itu,
belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial di kalangan siswa.
”
20
Menurut Sharan menyatakan bahwa, “Pembelajaran dengan sistem pengelompokan dapat menyebabkan berpindahnya motivasi
dari tataran eksternal pada tataran internal. Dengan kata lain, ketika siswa bekerja sama dalam menyelesaikan sebuah tugas, mereka akan
tertarik pada materi pembelajaran tersebut karena menyadari kepentingannya sebagai siswa terhadap materi tersebut.”
21
Masing-masing model memiliki dasar pemikiran atau dasar filosofis yang berbeda dan memiliki tujuan yang berbeda untuk
dicapai melalui penciptaannya. Akan tetapi, masing-masing model memiliki banyak prosedur dan strategi spesifik yang sama, seperti
kebutuhan untuk memotivasi siswa, menetapkan ekspektasi, atau membicarakan tentang berbagai hal.
22
Sesuai dengan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk meningkatkan hasil
belajar akademik, menerima keberagaman masing-masing siswa, dan dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan ini
19
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, Cet. 4, h. 57.
20
Ibid.
21
Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun, Model-model Pengajaran, Terj. dari Models of Teaching oleh Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011,
Cet. 2, h. 309.
22
Richard I Arends, Belajar untuk Mengajar, Terj. dari Learning To Teach oleh Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, h. 25.
sangat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat di mana banyak kerja orang dewasa melakukan organisasi yang saling bergantung
sama lain. Jadi diharapkan dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Time Token Arends ini siswa mampu lebih aktif dalam berdiskusi
maupun saat sesi tanya jawab.
4. Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Terdapat lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif cooperative learning, yaitu:
1. Prinsip ketergantungan positif positive interdependence yaitu dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan
dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja
kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam
kelompok akan merasakan saling ketergantungan. Inilah hakikat ketergantungan positif, artinya tugas kelompok
tidak mungkin tidak bisa diselesaikan manakala ada anggota yang tak bisa menyelesaikan tugasnya dan semua
ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok yang mempunyai
kemampuan lebih diharapkan mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya.
2. Tanggung jawab perseorangan individual accountability Yaitu keberhasilan kelompok sangat tergantung dari
masing-masing anggota kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung
jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.