Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Pembelajaran merupakan rekonstruksi dari pengalaman masa lalu yang berpengaruh terhadap perilaku dan kapasitas seseorang atau kelompok.

2. Hakikat Hasil Belajar

Hakikat belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dalam proses belajar terjadi proses berpikir yang melibatkan mental, proses berpikir, dan keterampilan sehingga timbul suatu pemahaman dan penguasaan materi yang diberikan. Maka dengan adanya suatu pemahaman dan penguasaan materi yang didapat siswa dalam proses belajar mengajar maka siswa memahami apa yang sebelumnya ia tidak ketahui. Perubahan inilah yang disebut hasil belajar. Dalam hubungannya dengan usaha belajar, prestasi berarti hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar pada kurun waktu tertentu. Prestasi belajar siswa mampu memperlihatkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan pengalaman dalam bidang keterampilan, nilai, dan sikap. Menurut Dimyati dan Mudjiono dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak belajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran.Pada bagian lain, merupakan peningkatan kemampuan mental siswa . 15 Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil usaha yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu. Seseorang dapat dikatakan berhasil apabila ia melakukan sesuatu, dan ia mendapatkannya dengan hasil yang memuaskan. Siswa dapat dikatakan berhasil apabila ia mendapatkan prestasi yang bagus disekolahnya, tentu prestasi yang bagus itu dilakukan melalui usaha yaitu belajar.

B. Model Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Made Wena,”Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai tanpa rasa dirugikan. Siswa kurang pandai dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya.” 16 Pada hakikatnya cooperative learning sama dengan kerja kelompok. Oleh karena itu, banyak guru yang mengatakan tidak ada sesuatu yang aneh dalam cooperative learning karena mereka telah beranggapan telah biasa melakukan pembelajaran cooperative learning dalam bentuk belajar kelompok. Dalam pembelajaran ini akan tercipta sebuah interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru multi way traffic communication. 15 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999, Cet.I, h. 13. 16 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, cet.2, h. 189. Pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. 17 Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran berkelompok yang memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dengan cara berdiskusi dengan temannya. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah- masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.

2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Rusman, pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif memilki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut: 18 1. Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2. Didasarkan pada manajemen kooperatif 17 Rusman, Model-Model Pembelajaran Jakarta: Rajawali Pers , 2013,cet.6, h. 202. 18 Ibid,. h. 207. a. Fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan b. Fungsi manajemen sebagai organisasi c. Fungsi organisasi sebagai kontrol 3. Kemauan untuk bekerja sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama yang baik, pembelajaran tidak akan mencapai hasil yang optimal. 4. Keterampilan bekerja sama Kemauan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah diterapkan. Berdasarkan uraian di atas, di dalam belajar kooperatif terdapat empat unsur penting, untuk terciptanya pembelajaran yang efektif jika salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi maka pembelajaran belum tercapai.

3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Johnson Johnson ,“Tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Karena siswa bekerja dalam suatu team, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan di antara para siswa dari berbagai latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan