Arends dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional maka didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.16 Uji Mann Whitney U
Posttest Mann-Whitney
36.000 Wilcoxon W
702.000 Z
-6.874 Asymp. Sig. 2-tailed
.000
Berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dipaparkan pada BAB III, bahwa: H
= Rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas kontrol
hipotetsis nihil H
a
= Rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas eksperimen berbeda dengan rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas kontrol.
Berdasarkan tabel 4.14 perhitungan posttest kelas kontrol dan
eksperimen yakni posttest di dapat Asymp Sig 2-tailed 0,05 ,0000,05.
Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak maka rata-rata hasil belajar IPS siswa
pada kelas eksperimen berbeda dengan rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas kontrol dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan
metode pembelajaran Kooperatif tipe Time Token Arends terhadap hasil belajar IPS siswa.
D. Pembahasan
Kelas yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua kelas yaitu kelas VII.5 sebagai kelas kontrol dan VII.6 sebagai kelas eksperimen.
Kemudian instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa tes berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban yaitu a,b,c, dan d.
untuk setiap jawaban yang benar diberi skor 1 dan untuk jawaban yang salah diberi skor 0. Tes tersebut pada materi perkembangan kehidupan dan
kebudayaan pada masa pemerintahan Kolonial Eropa di kelas VII semester dua. Pada saat penelitian, diberikan dua kali tes yaitu pre-test yang diberikan
pada awal pertemuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan, dan yang kedua yaitu post-test yang yang diberikan
setelah perlakuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan.
Hari pertama penelitian dilakukan di kelas eksperimen melakukan kegiatan perkenalan guru dengan siswa kemudian menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran di kelas VII.6, kemudian dengan mengerjakan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan dengan model
pembelajaran. Selanjutnya hari kedua penelitian guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends,
setelah guru menjelaskan materi, guru membagi kelompok untuk berdiskusi. Hari ketiga atau hari terakhir dalam penelitian melakukan kegiatan dengan
mengerjakan tes akhir yang sudah diberi model pembelajaran yaitu post-test untuk mengetahui kemampuan siswa yang setelah diberi perlakuan. Kendala
yang dialami peneliti yaitu siswa yang susah diatur dan cara untuk mengatur siswa, peneliti harus tegas menghadapinya. Dengan cara tegas itulah siswa
dapat diatur oleh peneliti dan tidak membuat keributan dalam menjalankan pembelajaran. Setelah melakukan penelitian di sekolah, peneliti membuat uji
instrument dan uji hipotesis.