Tabel 3.11 Interpretasi Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda
Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk, harus dibuang
0,00 ≤ DP ≤ 0,20 Buruk poor, sebaiknya dibuang
0,20 DP ≤ 0,40 Sedang satisfactory
0,40 DP ≤ 0,70 Baik good
0,70 DP ≤ 1,00 Baik sekali excellent
Dalam penelitian ini, pengujian daya pembeda menggunakan program Anates. Adapun langkah-langkah pengujian daya pembeda dengan program ini,
yakni : a. Pilih program Anates untuk soal uraian.
b. Pilih “Buat data mentah”, kemudian tentukan jumlah subyek dan jumlah soal.
c. Masukkan skor soal pada skor ideal. d.
Kemudian “Kembali ke menu utama” dan klik “Olah semua data” atau pilih “Daya Pembeda”.
Berdasarkan hasil uji daya pembeda soal diketahui bahwa terdapat 2 soal dengan kategori buruk, yaitu soal nomor 4 dan 12. Terdapat 6 soal dengan
kategori sedang, yaitu soal nomor 2,9,10,11,13, dan 15. Terdapat 2 soal dengan kategori baik, yaitu soal nomor 5 dan 7.
16
H. Teknik analisis data
1. Uji N-Gain
Untuk melihat peningkatan pretest ke posttest maka dilakukan uji N-Gain normalized gain. Nilai N-Gain ini dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
17
N-Gain = skor post – skor pre
Skor ideal – skor pretest
Dengan kategori perolehan sebagai berikut:
16
Lampiran 14, h.197.
17
Herlanti, op.cit., h. 71.
Tabel 3.12 Kategori N-Gain Nilai N-Gain
Kategori
g 0.7 Tinggi
0.3 ≤ g ≤ 0.7 Sedang
g 0.3 Rendah
2. Koefisien Korelasi antara Hasil LKS 1, 2, 3 dengan Posttest
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variable X dan variable Y maka digunakan teknik korelasi. Teknik korelasi dalam
penelitian ini, menggunakan korelasi product moment, yang dilakukan melalui tahap:
1 Mencari koefisien korelasi dengan rumus :
Keterangan : r
xy
: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan
x : nilai pretest atau nilai posttest y : rata-rata observasi perkelompok
n : jumlah siswa
2 Memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r” product moment rxy, yaitu dengan mencocokkan hasil
perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment seperti
di bawah ini:
Tabel 3.14 Interpretasi Perhitungan Korelasi
Besarnya “r” product moment rxy
Interpretasi
0,00 - 0,20 Antara variable X dan variable Y memang terdapat
korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan dianggap tidak ada korelasi antara
variable x dan variable y 0,20 - 0,40
Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah
0,40 - 0,70 Antara X dan Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup
0,70 - 0,90 Antara X dan Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,90 - 1,00 Antara X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau
sangat tinggi
3 Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product
moment dengan tabel nilai “r” product moment. Dengan terlebih
dahulu mencari derajat bebasnya atau degress of freedom df dengan rumus berikut:
Df = N – nr
Keterangan: Df : degress of freedom
N : jumlah sampel nr : banyaknya variable yang dikorelasikan
Dengan diperolehnya df maka dapat di cari besarnya “r” yang
tercantum dalam tabel nilai “r” product moment taraf signifikan 5 maupun 1 . Jika r
hitung
≥ r
tabel
maka Ha diterima atau terbukti kebenarannya. Jika sebaliknya maka Ha ditolak atau tidak terbukti
kebenarannya. Selanjutnya untuk mencari konstribusi variabel X terhadap variabel Y penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r
2
x 100
Keterangan : KD : koefisien determination
r
2
: koefisien korelasi antara variable X dan variable Y
3. Analisis data Nontes