C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa LKS berbasis problem based instruction dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Hal ini terlihat dari hasil perhitungan N-Gain sebesar 0,71 dengan berkategori tinggi. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Makrina bahwa
kerja ilmiah yang diawali dengan permasalahan dan dilengkapi dengan LKS yang mengarahkan pada upaya siswa untuk melakukan investigasi sebagai dasar untuk
mengambil kesimpulan dan dilanjutkan dengan menyusun laporan ilmiah yang disesuaikan dengan kehidupan nyata siswa menjadi faktor penentu dan melatih
kemampuan berpikir tingkat tinggi.
9
Berdasarkan hasil pretest, diketahui bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa sangat rendah, terlihat dari nilai pretest yang diperoleh nilai terendah
2,5 dan nilai tertinggi 47,5. Pada penggunaan LKS 1 keterampilan berpikir tingkat tinggi mengalami peningkatan. Ini ditunjukkan dari nilai siswa yang meningkat
antara 51 sampai 80 dengan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 75. Berdasarkan hasil observasi, peneliti mendapatkan siswa yang masih bingung dalam membuat
hipotesis berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat dan menemukan solusi pemecahan yang tepat. Keterampilan berpikir tingkat tinggi pada LKS 1 sudah
lebih baik dibandingkan pretest, tetapi kurang memuaskan. Hal ini diduga karena siswa baru pertama kali mengerjakan LKS dengan model Problem Based
Instruction sehingga siswa belum terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKS. Dalam hal ini peneliti baru pertama kali memberikan
perlakuan sehingga masih ada kekakuan dalam memberikan arahan kepada siswa dan siswa pun masih menyesuaikan dengan perlakuan yang diberikan oleh
peneliti. Pada penggunaan LKS 2 keterampilan berpikir tingkat tinggi juga
mengalami peningkatan antara 61 sampai 80 dengan nilai terendah 65 dan nilai tertinggi 80. Berdasarkan observasi pada LKS 2, untuk indikator mengevaluasi
dan mencipta sudah lebih baik karena siswa sudah mampu membuat rumusan
9
Makrina Tindangen, Implementasi Strategi Inkuiri Biologi SMP serta Pengaruhnya terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi , Didaktika, 2007, h. 151.
hipotesis yang sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat dan mampu memunculkan alternatif solusi yang beragam. Ini diduga karena siswa sudah lebih
memahami mengenai hipotesis dan mampu mengaitkan permasalahan yang ada dengan solusi yang dikemukakan.
Pada penggunaan LKS 3 keterampilan berpikir tingkat tinggi lebih meningkat antara 61 sampai 91 dengan nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 85.
Berdasarkan hasil obervasi, semua indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi mampu dicapai dengan kategori baik. Peningkatan ini menunjukkan bahwa siswa
sudah terbiasa dengan pembelajaran menggunakan LKS berbasis Problem Based Instruction sehingga terlatih dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Hal
ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Purwanto bahwa apabila seseorang seringkali mengulangi sesuatu, maka kecakapan dan pengetahuan yang
dimilikinya dapat menjadi makin dikuasai dan makin mendalam. Dengan latihan dan mengalami sesuatu, seseorang dapat tumbuh minatnya kepada sesuatu itu.
Makin besar minat makin besar pula perhatiannya, sehingga memperbesar hasrat untuk mempelajarinya.
10
Peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dapat dilihat juga dari hasil perbedaan pretest dan postest yang diperoleh. Nilai rata-rata hasil
pretest adalah 21,13 dan mengalami peningkatan pada hasil posttest adalah 76,62. Sesuai dengan pengamatan peneliti, siswa yang diajar dengan menerapkan LKS
berbasis Problem Based Instruction mereka ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Terlihat bahwa mereka begitu antusias dalam mengerjakan
LKS berbasis Problem Based Instruction tesebut, karena LKS tersebut merangkum suatu permasalahan mengenai jamur dikaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Untuk kemampuan kognitif pada jenjang yang lain yakni mengingat C1, memahami C2, dan menerapkan C3 peneliti menilai melalui LKS dan
hasil observasi pada saat diskusi berlangsung, karena peneliti menyadari bahwa dalam proses pembelajaran tidak dapat melepaskan aspek kognitif pada jenjang
yang lain.
10
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Karya, 1985, h. 104.
Pada proses diskusi siswa diminta untuk mampu menjelaskan mengenai karakteristik, siklus hidup dan peranan jamur yang berkenaan dengan kemampuan
menyampaikan informasi dan menjabarkan. Hasil yang diperoleh sudah mencapai KKM yakni 75 dan rata-rata nilai yang diperoleh adalah 84,72. Sebelumnya
peneliti mengasumsikan bahwa keterampilan berpikir siswa sudah mencapai jenjang kognitif C1 sampai C3, sehingga peneliti melanjutkan ke tahap tingkat
kognitif C4 sampai C6 untuk meneliti keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Oleh karena itu, untuk meyakinkan dan memastikan siswa telah mampu mencapai
hasil kognitif C1 sampai C4, peneliti mengamati melalui proses pembelajaran dan diskusi berdasarkan LKS, tetapi ini tidak dikhususkan dalam penelitian instrumen
hanya sebagai syarat penentu tahapan belajar ke tingkat pemikiran yang lebih tinggi yang selanjutnya fokus penelitian ini adalah pada jenjang kognitif C4
sampai C6. Dengan LKS berbasis PBI, indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa dapat dieksplor melalui tahapan yang ada dalam PBI. LKS berbasis Problem Based Instruction yang digunakan tidak hanya untuk memahami materi
tetapi juga untuk memahami pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Sebelum menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan, siswa harus membaca terlebih dahulu
artikel permasalahan yang telah disajikan didalam LKS. Kemudian siswa harus memahami prosedur dalam menjawab setiap pertanyaan yang ada di dalam LKS.
Selama proses mengerjakan LKS, siswa harus mampu untuk menentukan pokok-pokok permasalahan yang diidentifikasi dari artikel. Siswa juga harus
mampu membuat rumusan masalah berdasarkan permasalahan yang terdapat pada artikel. Lalu siswa membuat hipotesis sebagai kesimpulan sementara, menentukan
alternatif-alternatif solusi yang dapat dilakukan dan terakhir adalah menentukan solusi terpilih dari alternatif-alternatif yang telah disebutkan. Berikut pertanyaan-
pertanyaan yang ada pada LKS berbasis Problem Based Instruction yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
11
11
Lampiran 4, h. 146-159.
1. Indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi menganalisis C4 Keterangan:
a. Mengidentifikasi masalah Pertanyaan pada soal No.1 : “Tuliskan pokok permasalahan apa saja yang
kamu temukan berdasakan wacana di atas”
b. Merumuskan masalah Pertanyaan pada soal No.2 : “Tuliskan rumusan-rumusan masalah dari
pokok permasalahan yang kamu temukan”
Pada indikator menganalisis, keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dapat diukur tidak hanya dalam hal mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah,
tetapi juga dapat mengembangkan kemampuan itu dengan indikator pencapaian yang lainnya, yakni mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat.
2. Indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi mengevaluasi C5 Keterangan :
a. Membuat hipotesis Pertanyaan pada soal No.3 : “Tuliskan hipotesis berdasarkan rumusan
masalah yang telah kamu buat”
b. Mengevaluasi informasi Pertanyaan pada soal No.5 : “Tuliskan jawaban akhir sebagai solusi
terbaik dari permasalahan tersebut hasil penelusuran sumberreferensi”
Pada indikator mengevaluasi, keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dapat diukur tidak hanya dalam hal membuat hipotesis dan mengevaluasi informasi,
tetapi juga dapat mengembangkan kemampuan itu dengan indikator pencapaian yang lainnya, yakni memberikan penilaian terhadap solusi, mengkritik dan
menerima atau menolak suatu pernyataan. 3. Indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi mencipta C6
Keterangan : a. Menghasilkan ide-ide
Pertanyaan pada soal No.4 : “Tuliskan kemungkinan langkah-langkah pemecahansolusi untuk tiap pokok permasalahan tersebut”
Pada indikator mencipta, keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dapat diukur tidak hanya dalam hal menghasilkan ide-ide atau merancang suatu
penyelesaian masalah, tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan itu dengan indikator pencapaian yang lainnya, yakni mengorganisasikan unsur-unsur atau
bagian-bagaian menjadi struktur yang baru. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan indikator-indikator pencapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi
yang sesuai dengan tahapan pembelajaran Problem Based Instruction. Dengan tahapan-tahapan yang ada di dalam PBI dapat membantu dan
melatih keterampilan berpikir siswa sehingga siswa lebih aktif, berani mengungkapkan pendapat dan mampu menghasilkan banyak ide sebagai alternatif
pemecahan masalah. Hal ini juga diungkapkan oleh Tatang Herman bahwa pembelajaran berbasis masalah menunjukkan hal-hal yang positif, yakni siswa
senang belajar memecahkan masalah, siswa merasa tertantang untuk menenukan pemecahan masalah, dan siswa menjadi semangat dan tekun dalam menyelesaikan
masalah.
12
Siswa mempunyai rasa antusias yang cukup tinggi, karena mereka begitu interaktif dengan guru dan teman-temannya dalam menjawab serta
mempresentasikan tiap pertanyaan yang terdapat di dalam LKS tersebut. Pada saat menentukan pokok permasalahan dan alternatif-alternatif solusi, para siswa begitu
tertarik dalam menjawabnya. Mereka senang dapat mengeksplor pengetahuan mereka mengenai permasalahan yang dikemukakan di dalam LKS.
Berdasarkan hasil observasi, semua indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada LKS 1 nilai yang diperoleh relatif kecil dan nilai untuk tiap
indikator yang dicapai, yakni menganalisis C4 adalah, mengevaluasi C5 adalah dan mengkreasi C6 adalah. Hal ini diduga karena siswa masih merasa kesulitan
dalam memahami setiap pertanyaan yang ada di dalam LKS. Termasuk kesulitan dalam merumusakan hipotesis dan solusi pemecahan masalah. Dengan hasil yang
diperoleh siswa dan berdasarkan observasi maka LKS 1 dikategorikan cukup. Berdasarkan perhitungan korelasi, diperoleh hasil r
xy
0,567 r
tabel
0,275, maka Ho ditolak, dan Ha diterima atau terbukti kebenarannya
. Artinya “terdapat
12
Tatang Herman, ”Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama ”, Jurnal Pendidikan, No.1,
Vol.1, 1 Januari 2007, h. 52.
hubungan positif dan signifikan antara penggunaan LKS berbasis problem based instruction dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa”. Maka dapat diartikan bahwa LKS 1, LKS 2 dan LKS 3 cukup baik untuk meningkatkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Sedangkan dari nilai koefisien determinasi menunjukan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
dipengaruhi dengan penggunaan LKS berbasis problem based instruction sebesar 32, sedangkan 68 ditentukan oleh faktor lain.
Dari uraian di atas terlihat bahwa siswa yang belajar dengan LKS berbasis Problem Based Instruction selain dapat meningkatkan keterampilan berpikir
siswa, LKS berbasis masalah ini juga mampu melatih keterampilan siswa dalam menyelesaikan setiap masalah secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, hasil
penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa penggunaan LKS berbasis PBI ini dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa terlihat dari
persentase peningkatan pretest 25,1 dan posttest 91,3. Peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa juga meningkat pada LKS 1 60,4,
LKS 2 86,3, LKS 3 90,3 Itu semua dapat dicapai dengan adanya kesadaran siswa akan masalah dan keinginan yang mendorongnya untuk menemukan
masalah kemudian mengajukan hipotesis sesuai dengan rumusan masalah lalu mengumpulkan data dan menentukan solusi pemecahan masalah.
78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, ketercapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa mengalami peningkatan dilihat dari hasil posttest sebesar 91,3
dan nilai N-Gain sebesar 0,71 kategori tinggi. Pada proses pembelajaran juga terjadi peningkatan ketercapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa yang dilihat dari hasil LKS 1, 2 dan 3. Berdasarkan hasil perhitungan, LKS berbasis Problem Based Instruction memberikan konstribusi sebesar
32 terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Maka, disimpulkan bahwa penggunaan LKS berbasis Problem Based Instruction dapat
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada konsep jamur.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, LKS berbasis Problem Based Instruction yang digunakan dalam proses pembelajaran
memberikan konstribusi sebesar 32 terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dan 68 dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk penelitian
selanjutnya, peneliti berharap LKS ini dapat memberikan konstribusi yang lebih besar dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk
mencapai hal tersebut, peneliti memberikan saran yakni pada LKS Problem Based Instruction sebaiknya dilengkapi dengan kata kunci pada setiap
pertanyaan yang diajukan untuk memudahkan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan tersebut, sehingga dapat membantu siswa untuk mencapai
keterampilan berpikir tingkat tinggi.