Indikator Berpikir Tingkat Tinggi

Tabel 2.3 Taksonomi Bloom yang telah direvisi Dimensi Pengetahuan Dimensi Proses Kognitif Pengetahuan Faktual a. Pengetahuan tentang terminologi b. Pengetahuan tentang bagian detail dan unsur-unsur Pengetahuan Konseptual a. Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori b. Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi c. Pengetahuan tentang teori, model dan struktur Pengetahuan Prosedural a. Pengetahuan tentang keterampilan khusus yang berhubungan dengan suatu bidang tertentu dan pengetahuan logaritma b. Pengetahuan tentang teknik dan metode c. Pengetahuan tentang kriteria penggunaan prosedur Pengetahuan Metakognitif a. Pengetahuan strategi b. Pengetahuan tentang operasi kognitif c. Pengetahuan tentang diri sendiri C1 Mengingat Remember 1.1 mengenali Recognizing 1.2 mengingat Recalling C2 Memahami Understand 1.1 menafsirkan Interpreting 1.2 memberi contoh Exampliying 1.3 meringkas summarizing 1.4 menarik inferensi Inferring 1.5 membandingkan Comparing 1.6 menjelaskan Explaining C3 Mengaplikasikan Apply 1.1 menjalankan Executing 1.2 mengimplementasikan Implementing C4 Menganalisis Analyze 1.1 menguraikan Differentiating 1.2 mengorganisir Organizing 1.3 menemukan makna tersirat Attributing C5 Evaluasi Evaluate 1.1 memerikasa Checking 1.2 mengkritik Critiquing C6 Membuat Create 1.1 merumuskan Generating 1.2 merencanakan Planning 1.3 memproduksi Producing

d. Indikator Berpikir Tingkat Tinggi

Taksonomi Bloom Bloom, Englehart, Furst, Hill, Krathwohl, 1956 untuk merancang instruksi juga telah banyak digunakan untuk membedakan keterampilan berpikir tingkat rendah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Gambar 2.2 Tingkatan Taksonomi Bloom Revisi Anderson dan Krathwohl 2001 merevisi taksonomi ini dengan mengklasifikasikan enam proses kognitif yang dapat dipelajari siswa yaitu 1 mengingat, 2 memahami, 3 mengaplikasikan, 4 menganalisis, 5 mengevaluasi, dan 6 menciptakan. Seperti kerangka asalnya, taksonomi revisi ini juga memiliki rangkaian proses-proses yang menunjukkan kompleksitas kognitif. Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau ”Higher Order Thinking Skill ” HOTS jika ditinjau dari ranah kognitif pada Taksonomi Bloom, berada pada level C4 menganalisis, C5 mengevaluasi dan C6 mengkreasi. 41 Berikut adalah indikator pencapaian berpikir tingkat tinggi. 1 Menganalisis C4 a Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya. b Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebua skenario yang rumit. c Mengidentifikasimerumuskan pertanyaan 41 Rachel Patricia B. Ramiez dan Mildred S Gabaden, “Aktivitas Kreatif dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ”, Jurnal Penelitian HOTS Sains Kimia Kelas 3SMA, h.2-3. 2 Mengevaluasi C5 a Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. b Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian c Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 3 Mengkreasi C6 a Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu. b Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah. c Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya. 42 Keterampilan menganalisis merupakan kemampuan menguraikan suatu material menjadi komponen-komponen atau bagian sehingga struktur dari material tersebut dapat dipahami. 43 Menilai keterampilan siswa dalam menganalisis, dapat dilihat dari bagaimana mereka menemukan informasi, memecah informasi menjadi beberapa bagian, dan menggambarkan bagian-bagian dan mencari tahu hubungan dari setiap informasi yang ditemukan. Kemudian mereka mengajukan pertanyaan atau masalah yang jawabannya memerlukan berbagai cara penyelesaian. 44 Output dari keterampilan menganalisis ini merepresentasikan berpikir tingkat tinggi karena menuntut pemahaman dari isi maupun struktur dari material yang dipelajari. Keterampilan mengevaluasi merupakan kemampuan mempertimbangkan nilai-nilai dari suatu material untuk keperluan tertentu. 45 Menilai 42 Lewy, dkk, “Pengembangan Soal untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Maria Palembang”, Jurnal Pendidikan Matematika, vol 3. No. 2, Desember 2009, h. 16. 43 Herman, loc. cit. 44 Brookhart, op. cit., h. 42. 45 Herman, loc. cit. keterampilan siswa dalam mengevaluasi, dapat dilihat dari bagaimana siswa menilai beberapa tujuan dan beberapa kriteria yang siswa temukan sendiri kemudian dipilih hasil yang terbaik dari penilaian tersebut. 46 Output dari keterampilan mengevaluasi ini membangun kemampuan siswa dalam memberikan pertimbangan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dari suatu material yang telah dipelajari. Keterampilan mencipta merupakan kemampuan membangun komponen-komponen bagian membentuk sesuatu yang baru atau utuh. Menilai keterampilan siswa dalam mencipta, dapat dilihat dari bagaimana siswa menata kembali hal-hal yang ada untuk membuat sesuatu yang baru, siswa menyajikan beberapa ide dan menghasilkan beberapa solusi, siswa merencanakan prosedur untuk mencapai tujuan tertentu, atau memproduksi sesuatu yang baru. 47 Output dari keterampilan mencipta ini berfokus pada kreatifitas yang menekankan pada hasil pola struktur yang baru. Menurut Pohl dalam Lewy, 2010, dalam taksonomi Bloom, menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi tergolong berpikir tingkat tinggi. 48 Kaitan antara taksonomi Bloom pada jenjang kognitif C4 sampai C6 dengan indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.4 Kaitan Taksonomi Bloom Jenjang C4 sampai C6 dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Taksonomi Bloom Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Analisis C4 1. Menguraikan 2. Mengorganisir 3. Membandingkan 4. Menemukan makna tersirat Menganalisis 1. Menganalisis informasi 2. Mengenali atau membedakan 3. Mengidentifikasi 4. Merumuskan pertanyaan 46 Brookhart, op. cit., h. 53. 47 Ibid., h. 55-56. 48 Lewy, op. cit., h. 15. Evaluasi C5 1. Memeriksamenilai 2. Mengkritik 3. Memprediksi 4. Menyusun hipotesis Mengevaluasi 1. Memberikan penilaian 2. Membuat hipotesis 3. Mengkritik 4. Menerima atau menolak pernyataan Kreasi C6 1. Merencanakan 2. Memproduksi 3. Merancang 4. Memperkuat Mengkreasi 1. Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang 2. Merancang penyelesaian masalah 3. Mengorganisasikan

4. Hubungan Penggunaan LKS berbasis Problem Based Instruction

Dokumen yang terkait

Perbededaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI)

0 3 435

Perbedaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) pada Konsep Fungi.

4 15 400

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

1 15 85

LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

1 29 135

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Penerapan Model Problem Based Instruction (PBI)Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Nege

0 5 16

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP.

0 0 45

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMK PADA MATERI FLUIDA STATIS.

0 1 42

PENGGUNAAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) TERBUKA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP, KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN.

0 2 47

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF T (4)

0 0 6

PENGEMBANGAN INTERACTIVE PROBLEM BASED MODULE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP IPA

0 0 12