Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah Tahap
Tingkah Laku Guru
Tahap-1 Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah,
memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.
Tahap-2 Mengorganisasikan siswa
untuk belajar Guru membantu siswa untuk mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
Tahap-3 Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
Tahap-4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya Guru membantu siswa dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
Tahap-5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
3. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Higher Order Thinking Skill
Berpikir tingkat tinggi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kemampuan pemecahan masalah. Keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan
bagian yang sangat penting untuk kesuksesan dalam pemecahan masalah.
a. Pengertian Keterampilan Berpikir
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu.
Berpikir adalah suatu proses kognitif, suatu aktifitas untuk memperoleh pengetahuan.
Berpikir diartikan sebagai kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi atau pertimbangan. Berpikir
melibatkan operasi mental seperti penalaran.
31
Berpikir bisa terjadi di dalam alam sadar dan bisa juga terjadi di bawah alam sadar. Jika berpikir terjadi di bawah
alam sadar, maka otak tidak mengetahui ia sedang berpikir atau jika ia mengethaui, maka ia tidak akan mengetahui apa yang sedang dipikirkan. Jika
berpikir terjadi di dalam alam sadar, maka otak mengetahui itu adalah berpikir dan apa yang sedang dipikirkan.
Berpikir adalah suatu proses kognitif, suatu aktivitas untuk memperoleh pengetahuan. Berpikir pun perlu dikembangkan agar terbentuk pola pemikiran
yang semakin baik dan membiasakan pemikiran yang logis, realistis dan kompleks. Oleh karenanya, diperlukan suatu keterampilan berpikir untuk
mengembangkannya. Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat
sesuatu menjadi lebih bermakna. Keterampilan tidak hanya meliputi gerakan motorik, melainkan juga fungsi mental yang bersifat kognitif. Keterampilan
berpikir merupakan
keterampilan kognitif
untuk memunculkan
dan mengembangkan gagasan baru, ide baru, sebagai pengembangan dari ide yang
telah ada sebelumnya dan untuk memecahkan masalah. Menurut Nicherson dalam Hilda, jenjang keterampilan berpikir
dikemukakan oleh Bloom untuk domain kognitif seperti tertera pada tabel berikut.
Tabel 2.2 Kaitan Keterampilan Berpikir dengan Domain Taksonomi Bloom
32
Jenjang Keterampilan Berpikir Domain Kognitif Bloom
sebelum revisi, 1956
Keterampilan Dasar Berpikir - Menggunakan kemampuan berpikir
rendah - Bersifat rutin
- Menghapal informasi yang diterima - Mengurutkan konsep, menerapkan
1. Pengetahuan