B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil kajian pustaka berdasarkan penelitian yang relevan denga penelitian yang akan dilaksanakan sebelumnya telah banyak diteliti oleh para peneliti
lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut: Sri Sarmini, dalam jurnal yang berjudul Upaya Meningkatkan Aktivitas
Belajar IPA Biologi melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah bagi Siswa Kelas VII F di SMP Negeri 6 Semarang, menjelaskan bahwa
penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA Biologi bagi siswa karena model pembelajaran ini
membuat suasana kelas menjadi lebih mendorong proses berpikir siswa dan mengurangi budaya diam, verbal dalam pembelajaran IPA Biologi.
49
I Wayan Sukra Warpala, dalam jurnal yang berjudul Implementasi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dalam Pengajaran IPA di Sekolah
Dasar dengan Menggunakan LKS Berbasis Masalah, oleh menjelaskan bahwa penerapan LKS ini dalam pembelajaran IPA sesuai dengan teori
perkembangan Vygotsky tentang konsep zona perkembangan terdekat zone of proximal development. Dalam arti bahwa konsep ini dapat digunakan
sebagai piranti psikologi dalam pengajaran. Kelas menjadi lebih aktif, penuh dengan kegiatan atau aktivitas siswa yang menuntut kemandirian dan mampu
melatih lebih dini sikap discovery dan inquiry siswa memupuk kebiasaan bertindak yang didasarkan atas sikap ilmiah. Pendekatan aktivitas pengajaran
seperti ini merupakan tantangan bagi guru untuk terus mengembangkan diri dan mengeksplorasi sumber dan materi ajar yang bervariasi dan relevan,
sehingga lebih awal bisa menumbuh kembangkan sikap ilmiah siswa.
50
I Gusti Agung Nyoman Setiawan, dalam jurnal yang berjudul Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja, menjelaskan bahwa
49
Sri Sarmini, “Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA Biologi Melalui Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Bagi Siswa Kelas VII F di SMP Negeri 6 Semarang ”, Jurnal
Penelitian, 2010, h.17.
50
I Wayan Sukra Warpala, “Implementasi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dalam
Pengajaran IPA di Sekolah Dasar dengan Menggunakan LKS Berbasis Masalah ”, Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3, Th. XXXVI, Juli 2003, h.13.
suatu permasalahan itu dapat mengaktifkan kinerja siswa untuk meningkatkan penguasaan konsep-konsep mata pelajaran khususya Biologi. Perancangan
masalah diangkat dengan mempertimbangkan masalah yang mampu meningkatkan kreatifitas anak dan meningkatkan keterlibatan siswa sesuai
dengan tingkat kemampuan kognitifnya.
51
Ida Bagus Putu Arnyana, dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Penerapan Model PBL dipandu Strategi Kooperatif terhadap Kecakapan Berpikir Kritis
Siswa SMA pada Mata Pelajaran Biologi, menyimpulkan bahwa model PBL membantu siswa untuk bekerja dan melatih kemampuan berpikir kritis dalam
memecahkan masalah dalam kehidupan nyata, analisis masalah, penyusunan hipotesis, manipulasi variabel, mendesain dan melaksanakan penyelidikan,
melakukan prediksi, dan menginterpretasi hasil penyelidikan dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan logis pada siswa.
Pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika dan sains dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
52
Paidi, dalam artikel yang berjudul Model Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi di SMA, menyimpulkan bahwa Kemampuan
memecahkan masalah, yang banyak memberdayakan berpikir reflektif, kritis, dan analitis, dituntut dimiliki para siswa SMA di era pengetahuan.
Kemampuan-kemampuan ini diyakini mampu membantu siswa membuat keputusan yang tepat, cermat, sistematis, logis, dan mempertimbangkan
berbagai sudut pandang.
53
Barak Miri,dkk, dalam jurnal yang berjudul Purposely Teaching for the
Promotion of Higher-order Thinking Skills: A Case of Critical Thinking.
Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa pemikiran tingkat tinggi ini perlu dimiliki oleh siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikirnya.
51
I Gusti Agung Nyoman Setiawan, “Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Laboratorium Singaraja ”, Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, April 2008, h.56.
52
Ida Bagus Putu Arnyana, “Pengaruh Penerapan Model PBL Dipandu Strategi Kooperatif
terhadap Kecakapan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Mata Pelajaran Biologi ”, Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No 4 TH XXXVIII Oktober 2005, h.8.
53
Paidi, “Model Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi di SMA”, Artikel Seminar
Nasional, FMIPA UNY 2010.
Berpikir tingkat tinggi ini membantu siswa menjadi problem solver yang
lebih baik. Untuk itu, guru harus menyediakan masalah soal yang memungkinkan siswa menggunakan keterampilan berfikir tingkat tingginya.
54
Mustafa Dogru, dalam jurnal yang berjudul The Application of Problem Solving Method on Science Teacher Trainees on the Solution of the
Environmental Problem menjelaskan bahwa metode solving mampu
membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan berpikir mereka, salah satunya mereka mampu memecahkan
masalah-masalah sosial seperti masalah lingkungan.
55
C. Kerangka Pikir