Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa keterampilan berpikir siswa pada jenjang kognitif C1 sampai C3 rata-rata nilai yang diperoleh adalah lebih dari
batas KKM yakni 75. Rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 84,72. Maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir siswa sudah mencapai
mengingat, memahami dan menerapkan sehingga untuk melanjutkan tahap keterampilan berpikir ke tingkat yang lebih tinggi siswa secara bertahap
mampu untuk mencapai tahapan tersebut yang akan dibantu dengan LKS berbasis problem based instruction untuk menstimulasi keterampilan
berpikirnya.
2. Analisis Data
a. Uji N-Gain
Untuk mengetahui peningkatan yang dilakukan maka perlu diadakan perbandingan hasil pretest dan posttest. Berikut ini adalah tabel
perthitungan N-Gain antara pretest dan posttest.
Tabel 4.9 Data N-Gain antara Pretest dan Posttest
5
Kelompok Sampel
Rata-rata N-Gain
Kategori Tingkat
Pemahaman
Kriteria Rendah
N= 0 Sedang
N=20 Tinggi
N= 17
One Case 0,71
Tinggi 65,89
77,39
Berdasarkan tabel di atas, perhitungan rata-rata nilai N-Gain sebesar 0,71 dengan kategori tinggi. Sedangkan untuk persentase nilai N-Gain
diperoleh rendah 0, sedang 65,89 dan tinggi 77,39.
b. Koefisien Korelasi antara Hasil LKS 1,2, dan 3 dengan Posttest
Untuk mengetahui korelasi antara hasil LKS 1,2 dan 3 dengan pretest dan posttest maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan Product
5
Lampiran 16, h. 202.
Moment. Berikut ini adalah tabel rata-rata nilai LKS 1, LKS 2, LKS 3, pretest, dan posttest dengan perhitungan SPSS.
Tabel 4.10 Rata-rata Pretest dan Posttest Perkelompok
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil rata-rata nilai perkelompok mengalami peningkatan dari hasil pretest sebesar 20,00 dan posttest sebesar
78,00.
Tabel 4.11 Rata-rata LKS 1, LKS 2, dan LKS 3 Perkelompok
.
Peningkatan juga terjadi pada hasil penggunaan LKS berbasis Problem Based Instruction yakni pada LKS 1 65,56, LKS 2 71,67 dan LKS 3 75,00.
Kelompok Rata-rata per Kelompok
Pretest Posttest
1 21,87
75,00 2
20,00 77,50
3 24,5
82,00 4
22,5 76,25
5 11,25
70,62 6
36,87 85,00
7 18,12
78,12 8
10,62 70,00
9 20,00
75,62
Rata-rata 20,00
78,00
Kelompok Rata-rata per Kelompok
LKS 1 LKS 2
LKS 3 Rata-rata LKS
1,2,3
1 70
70 75
71,70 2
70 75
75 73,30
3 65
80 85
76,70 4
60 65
70 65,00
5 55
65 65
51,70 6
75 80
85 80,00
7 70
75 85
76,70 8
60 60
60 60,00
9 65
75 75
71,70
Rata-rata 65,56
71,67 75,00
68,33
Tabel 4.12 Hasil Korelasi antara LKS dengan Posttest
Rata-rata LKS
Posttest Rata-rata
LKS Pearson Correlation
1 .567
Sig. 1-tailed .000
N 37
37 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil korelasi r
xy
antara nilai LKS dengan hasil posttest sebesar 0,567. Untuk memberikan interpretasi terhadap
r
xy
dapat ditempuh dengan cara menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan dengan jalan membandingkan bedany
a “r” yang tercantum dalam tabel “r” pada taraf signifikan 5 dan 1. Namun, terlebih dahulu mencari
derajat bebasnya db atau degress of freedom. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai df sebesar 35
jika dikonsultasikan dengan “r” tabel, pada taraf signifikan 5 diperoleh harga minimal sebesar 0,275.
6
Ternyata r
xy
0,567 r
tabel
0,275. Dengan demikian hipotesis nol ditolak, dan hipotesis alternatif diterima atau terbukti kebenarannya
. Artinya “terdapat hubungan positif dan signifikan antara penggunaan LKS berbasis problem based instruction dengan
peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.”
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar konstribusi sumbangan yang diberikan variable X terhadap variable Y maka harus diketahui terlebih
dahulu koefisiennya yang disebut dengan “coefficient of determination”
koefisien penentu. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh KD sebesar 32.
7
Artinya, keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dipengaruhi dengan penggunaan LKS berbasis problem based instruction sebesar 32, sedangkan
68 ditentukan oleh faktor lain.
6
Lampiran 20, h. 231.
7
Ibid., h.232.
c. Hasil Observasi