Derajat Esterifikasi DE TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibagi dalam tiga daerah, inframerah jauh 200-10 cm -1 , inframerah tengah 4000-200 cm -1 dan inframerah dekat 12500-4000 cm -1 Watson, 2009. Dua jenis instrumen yang biasa digunakan untuk memperoleh spektrum inframerah yaitu instrumen dispersi dengan menggunakan suatu monokromator untuk memilih masing-masing bilangan gelombang secara berurutan untuk memantau intensitasnya setelah radiasi telah melewati sampel, dan instrumen transformasi Fourier dengan menggunakan suatu interferometer yang menghasilkan sumber radiasi dengan masing-masing bilangan gelombang dapat dipantau dalam + 1 detik pulsa radiasi tanpa memerlukan dispersi. Dalam suatu instrumen inframerah transformasi Fourier Fourier Transform Infrared, FTIR, prinsipnya adalah monokromator digantikan oleh suatu interferometer yang menggunakan cermin bergerak untuk memindahkan bagian radiasi yang dihasilkan oleh satu sumber, sehingga menghasilkan suatu interferogram yang dapat diubah dengan menggunakan suatu persamaan yang disebu t “Transformasi Fourier ‟ untuk mengekstraksi spektrum dari suatu seri frekuensi yang bertumpang tindih Watson, 2009. Spektroskopi FTIR memiliki banyak keunggulan dibanding spektroskopi inframerah diantaranya yaitu lebih cepat karena pengukuran dilakukan secara serentak simultan, serta mekanik optik lebih sederhana dengan sedikit komponen yang bergerak Suseno dan Firdausi, 2008. Jika sinar inframerah dilewatkan melalui sampel senyawa organik, maka terdapat sejumlah frekuensi yang diserap dan ada yang diteruskan atau ditransmisikan tanpa diserap. Serapan cahaya oleh molekul tergantung pada struktur pada struktur elektronik dari molekul tersebut. Molekul yang menyerap energi tersebut terjadi perubahan energi vibrasi dan perubahan tingkat energi rotasi. Pada suhu kamar, molekul senyawa organik dalam keadaan diam, setiap ikatan mempunyai frekuensi yang karakteristik untuk terjadinya vibrasi ulur stretching vibrations dan vibrasi tekuk bending vibrations di mana sinar inframerah dapat diserap pada frekuensi tersebut Suseno dan Firdausi, 2008. 25 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di laboratorium Penelitian 1, laboratorium Penelitian 2, dan laboratorium Kimia Obat, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Waktu penelitian dimulai pada bulan November 2014 hingga April 2015.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat-alat gelas seperti erlenmeyer Schott Duran, gelas beaker Schott Duran, gelas ukur Schott Duran, labu ukur, tabung reaksi, pipet tetes, pipet volumetrik, batang pengaduk, kaca arloji, labu Buchner, corong, botol timbang, dan buret. Adapun alat-alat lain di antaranya timbangan analitik, mikropipet, spatula, corong Buchner, hot plate stirrer, magnetic stirrer, grinder, oven, tanur, krustang, krus porselen dan tutup, bulp, cawan porselen, desikator, statif dan klem, termometer, pH meter HORBA, pH indikator universal, Spektroskopi IRPrestige-21 Shimadzu, dan viskotester HAAKE 6R.

3.2.2 Bahan

Bahan baku tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit pisang kepok kuning Musa balbisiana BBB dari buah yang masih mentah, diperoleh dari limbah pengolahan kripik pisang kepok yang ada di daerah Ciputat di mana pisangnya disuplai dari Cilawu, Garut, yang terlebih dahulu dideterminasi di Laboratorium Herbarium Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bogor, Jawa Barat. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini antara lain aquadest, HCl 0,025 N, HCl 0,05 N, HCl 0,075 N, HCl 3 N, NaOH 0,1 N, NaOH 2 N,