UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.2 Produksi Pektin
1. Ekstraksi Pektin Bahan segar ditimbang sebanyak 300 gram dan bahan kering
42 gram, masing-masing dimasukkan ke dalam erlenmeyer 2000 mL dan ditambahkan pelarut HCl sejumlah volume tertentu, bahan segar
dengan perbandingan bv 1 : 2 300 gram dalam 600 mL dan bahan kering 1 : 20 42 gram dalam 840 mL dengan variasi konsentrasi
pelarut HCl yaitu 0,025 N; 0,05 N; dan 0,075 N. Masing-masing campuran tersebut dipanaskan di atas hot plate stirrer dengan
pengaturan suhu 90 C disertai pengadukan konstan menggunakan
magnetic stirrer selama 80 menit. Penghitungan waktu ekstraksi
dimulai saat tercapainya kondisi operasi percobaan. Setelah dipanaskan, selanjutnya dilakukan penyaringan filtrat hasil ekstraksi menggunakan
kertas saring dengan bantuan vacuum Buchner untuk memisahkan filtrat dari residunya, dan filtrat didinginkan pada suhu ruang. Filtrat
yang didapatkan disebut dengan filtrat pektin Hanum et. al., 2012; Utami, 2014 dengan modifikasi.
2. Pengendapan Pektin Filtrat hasil ekstraksi yang telah dingin diendapkan menggunakan
aseton dengan perbandingan tiap 1 liter filtrat ditambahkan dengan 1,5 liter aseton, kemudian didiamkan selama satu malam 18 jam.
Endapan pektin yang terbentuk dipisahkan dari filtratnya menggunakan kertas saring dengan bantuan vacuum Buchner Fitria, 2013.
3. Pencucian Pektin Endapan pektin yang terbentuk dicuci dengan etanol 96 sambil
dilakukan pengadukan. Pemisahan endapan pektin dengan etanol 96 bekas pencucian dilakukan menggunakan kertas saring dengan bantuan
vacuum Buchner . Hal ini dilakukan beberapa kali hingga pektin bebas
aseton, asam, dan klorida. Pektin yang telah bebas asam adalah pektin yang berwarna kuning saat ditetesi dengan indikator metil merah,
adapun pektin yang telah bebas klorida yaitu apabila tidak terbentuk endapan putih AgCl pada larutan bekas pencucian pektin dengan