Kadar Abu TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pektin merupakan senyawa yang menarik dalam bidang farmasi karena berpotensi sebagai carrier atau pembawa obat dalam formulasi pelepasan terkontrol dan dalam penargetan situs spesifik misalnya untuk penghantaran obat ke saluran pencernaan seperti matriks tablet, gel beads, dan film coated. Banyak teknik yang telah digunakan untuk memproduksi pektin berbasis sistem penghantaran, terutama ionotropik gelasi atau gel coating . Dengan teknik sederhana dan dengan profil toksisitas yang sangat aman, membuat pektin sebagai eksipien menarik dan menjanjikan dalam industri farmasi untuk aplikasi masa kini dan masa mendatang Sriamornsak, 2003; Malviya, 2011.

2.3 Asam Klorida

Asam Klorida HCl memiliki sinonim acidum hydrochloridum concentratum; chlorohydric acid; concentrated hydrochloric acid; E507. Asam klorida berfungsi sebagai acidifying agent atau agen pengasam berupa larutan jernih, tidak berwarna, yang berasap dengan bau yang menyengat, memiliki titik didih sebesar 110 C pada pemanasan konstan dari 20,24 bb HCl, dapat bercampur dengan air, larut dalam dietil eter, etanol 95, dan metanol Rowe, et. al., 2009. Asam klorida sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup dengan baik, dalam wadah gelas atau wadah inert lainnya pada temperatur di bawah 30 C dan harus terhindar dari senyawa alkali, logam, dan sianida karena dapat bereaksi dengan senyawa tersebut dengan menimbulkan sejumlah panas Rowe, et. al., 2009 .

2.4 Spektroskopi FTIR Fourier Transform Infra Red

Analisa spektroskopi inframerah mencakup beberapa metode yang berdasarkan atas absorbsi atau refleksi dari radiasi elektromagnetik Rousessac dan Rousessac, 2000. Spektrum inframerah berada di antara daerah sinar tampak dan daerah microwave. Daerah spektrum yang paling baik digunakan untuk berbagai keperluan praktis dalam kimia organik adalah antara 4000-400 cm -1 . Rentang bilangan gelombang inframerah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibagi dalam tiga daerah, inframerah jauh 200-10 cm -1 , inframerah tengah 4000-200 cm -1 dan inframerah dekat 12500-4000 cm -1 Watson, 2009. Dua jenis instrumen yang biasa digunakan untuk memperoleh spektrum inframerah yaitu instrumen dispersi dengan menggunakan suatu monokromator untuk memilih masing-masing bilangan gelombang secara berurutan untuk memantau intensitasnya setelah radiasi telah melewati sampel, dan instrumen transformasi Fourier dengan menggunakan suatu interferometer yang menghasilkan sumber radiasi dengan masing-masing bilangan gelombang dapat dipantau dalam + 1 detik pulsa radiasi tanpa memerlukan dispersi. Dalam suatu instrumen inframerah transformasi Fourier Fourier Transform Infrared, FTIR, prinsipnya adalah monokromator digantikan oleh suatu interferometer yang menggunakan cermin bergerak untuk memindahkan bagian radiasi yang dihasilkan oleh satu sumber, sehingga menghasilkan suatu interferogram yang dapat diubah dengan menggunakan suatu persamaan yang disebu t “Transformasi Fourier ‟ untuk mengekstraksi spektrum dari suatu seri frekuensi yang bertumpang tindih Watson, 2009. Spektroskopi FTIR memiliki banyak keunggulan dibanding spektroskopi inframerah diantaranya yaitu lebih cepat karena pengukuran dilakukan secara serentak simultan, serta mekanik optik lebih sederhana dengan sedikit komponen yang bergerak Suseno dan Firdausi, 2008. Jika sinar inframerah dilewatkan melalui sampel senyawa organik, maka terdapat sejumlah frekuensi yang diserap dan ada yang diteruskan atau ditransmisikan tanpa diserap. Serapan cahaya oleh molekul tergantung pada struktur pada struktur elektronik dari molekul tersebut. Molekul yang menyerap energi tersebut terjadi perubahan energi vibrasi dan perubahan tingkat energi rotasi. Pada suhu kamar, molekul senyawa organik dalam keadaan diam, setiap ikatan mempunyai frekuensi yang karakteristik untuk terjadinya vibrasi ulur stretching vibrations dan vibrasi tekuk bending vibrations di mana sinar inframerah dapat diserap pada frekuensi tersebut Suseno dan Firdausi, 2008.