Observasi Hasil Nontes Siklus II

4.1.3.3 Hasil Nontes Siklus II

Data yang bersifat nontes pada proses pembelajaran menulis petunjuk melalui pembelajaran kooperatif model catatan terbimbing guided note taking berbantuan media puzzle pada siklus II diperoleh dari hasil observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto.

4.1.3.3.1 Observasi

Data observasi pembelajaran siklus II diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dibantu oleh 2 teman yang bertugas sebagai observer dan pengambil dokumentasi foto. Guru bahasa Indonesia juga ikut membantu dalam mengamati perilaku peserta didik di kelas. Aspek yang diamati dalam observasi ini meliputi perhatian peserta didik terhadap penjelasan guru, keaktifan peserta didik saat pembelajaran, kerja sama peserta didik dengan kelompoknya, keaktifan peserta didik dalam mengerjakan tugas, keaktifan dan keseriusan peserta didik dalam menggunakan media puzzle, dan sikap, tanggapan, atau pun respons peserta didik terhadap model dan media pembelajaran yang digunakan. Selama pembelajaran siklus II berlangsung, peserta didik lebih menunjukkan sikap-sikap positif daripada saat siklus I. Sikap positif yang ditunjukkan oleh peserta didik di antaranya yaitu dengan memperhatikan penjelasan guru. Sebanyak 27 atau sebesar 90 peserta didik memperhatikan penjelasan guru dengan saksama. Hal ini menunjukkan kesiapan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sementara itu, 3 peserta didik atau sebesar 10 yang lain tidak memperhatikan dengan tenang, sedikit berisik dengan berbicara sendiri dengan teman yang lain. Sebagaimana foto berikut ini. Gambar 4.7 Peserta Didik Memperhatikan Penjelasan Guru Pada gambar 4.7 didiskripsikan sebagian besar peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai kesalahan-kesalahan petunjuk yang sudah dibuat pada siklus I. Terlihat peserta didik aktif mendengarkan karena merasa penasaran dengan hasil tugas yang sudah mereka kerjakan sebelumnya pada siklus I. Sikap positif peserta didik yang lain yaitu aktif dalam bertanya, memberi sanggahan, dan menjawab pertanyaan. Pada siklus I peserta didik hanya aktif dalam bertanya saja, tetapi pada siklus II ini peserta didik berani untuk memberi sanggahan atau pun tanggapan terhadap jawaban yang diberikan temannya. Sebanyak 4 atau sebesar 13,33 peserta didik bertanya terkait materi petunjuk kepada guru. Dua peserta didik atau sebesar 6,67 berani menjawab pertanyaan dari temannya atau pun dari guru, dan 2 peserta didik atau sebesar 6,67 berani memberi sanggahan atau pun tanggapan terkait jawaban yang sudah diberikan temannya. Keaktifan peserta didik dalam bertanya, seperti pada gambar berikut. Gambar 4.8 Keaktifan Peserta Didik Saat Bertanya Selain itu, peserta didik juga aktif dalam kelompok, yaitu saat berdiskusi atau pun saat bekerja sama mengerjakan tugas yang diberikan guru. Pada siklus I masih terdapat peserta didik yang tidak aktif dalam kelompok, tetapi dalam siklus II ini peserta didik terlihat antusias dalam berdiskusi atau pun mengerjakan tugas. Ini disebabkan peserta didik yang sudah mengetahui bahwa kerjanya akan dinilai dan dikompetisikan dengan kelompok yang lain seperti pada siklus I, seperti pada foto berikut. Gambar 4.9 Peserta Didik Berkelompok Mengamati Contoh Petunjuk Pada gambar 4.9 didiskripsikan peserta didik yang sedang mengamati contoh petunjuk menggunakan mikroskop dari guru. Pada kegiatan ini, peserta didik yang semula kurang antusias untuk memperhatikan, kini terlihat memperhatikan dengan saksama. Setelah itu, guru mengelompokkan peserta didik setiap kelompok dua orang. Guru mulai menerapkan model kooperatif catatan terbimbing yaitu membagikan kembali lembar materi petunjuk yang sudah dirumpangkan. Adapun keaktifan peserta didik saat diterapkan model ini yaitu sebagai berikut. Gambar 4.10 Peserta Didik Mengisi Lembar Catatan Terbimbing Pada gambar 4.10 ditunjukkan aktivitas peserta didik saat bekerja sama dengan kelompoknya dalam mengisi lembar materi petunjuk yang sudah dirumpangkan. Semua peserta didik memperhatikan penjelasan guru untuk dapat mengisi lembar materi yang sudah didapatkan. Tidak ada lagi peserta didik yang mengganggu atau pun mencontek pekerjaan kelompok lain. Mereka sangat antusias karena ingin mendapatkan nilai yang lebih baik daripada sebelumnya. Sikap positif sangat terlihat saat guru menggunakan puzzle sebagai bahan latihan menulis petunjuk. Semua peserta didik sangat antusias untuk merangkai puzzle-puzzle tersebut menjadi gambar yang utuh. Seperti pada foto berikut ini. Gambar 4.11 Peserta Didik Bekerja Sama dalam Kelompok Pada gambar 4.11 ditunjukkan keaktifan peserta didik saat bekerja sama merangkai puzzle dan berdiskusi membuat petunjuk dari gambar puzzle yang sudah disusun. Semua peserta didik sangat antusias dalam merangkai puzzle-puzzle tersebut. Pada siklus II ini tidak terdapat lagi peserta didik yang tidak bersemangat, semuanya aktif dalam kelompok. Melalui media puzzle dan model kooperatif yang digunakan dalam pembelajaran, respon peserta didik yaitu sebanyak 26 atau sebesar 86,67 menunjukkan sikap antusias saat merangkai puzzle, mandiri saat mengerjakan tugas individu dari guru, dan semangat saat mengikuti kunjung karya. Seperti pada gambar berikut. Gambar 4.12 Peserta Didik Mengerjakan Tugas Individu Pada kegiatan ini, peserta didik secara individu menulis petunjuk “Cara Mencontreng Saat Pemilihan Ketua OSIS”. Sebagian besar peserta didik sudah mengerjakan tugas tersebut secara individu tanpa mencontek pekerjaan orang lain. Peserta didik juga bersemangat melakukan kunjung karya. Saling mengunjungi hasil karya kelompok lain. Seperti gambar berikut. Gambar 4.13 Peserta Didik Melakukan Kunjung Karya Berdasarkan uraian tersebut, sebagian besar peserta didik menunjukkan perilaku positif. Meskipun terdapat 1,33 peserta didik yang tidak memberi respon baik, pembelajaran tetap dapat berjalan dengan lancar dan tujuan akhir yaitu dapat menulis petunjuk dengan kalimat efektif pun dapat tercapai.

4.1.3.3.2 Wawancara

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran aktif teknik guided note taking terhadap sikap siswa dalam belajar matematika aspek afeksi

0 31 168

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi'iyah Ciputat

1 23 122

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (BIDAK) BERBANTUAN MEDIA TEKA TEKI SILANG (CROSSWORD PUZZLE) PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI5

0 10 222

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS POSTER MELALUI MODEL INVESTIGASI KELOMPOK BERBANTUAN MEDIA KLIPING PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII H SMP NEGERI 1 KANDEMAN KABUPATEN BAT

3 31 306

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII A MTs AL HAMIDIYYAH WRINGINJAJAR MRANGGE

0 22 190

Pengaruh Penggunaan Strategi Catatan Terbimbing Pada Kemampuan Membaca di MTs Nahjul Huda Jakarta Barat

0 3 189

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING PADA PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Penerapan Strategi Guided Note Taking Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Tahun A

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING PADA PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Penerapan Strategi Guided Note Taking Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Tahun A

0 2 11

PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GUIDED NOTE TAKING Peningkatan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Guided Note Taking Berbasis Tutor Sebaya (Ptk Pembelajaran Matematika Pada Lingk

0 0 16