Wawancara Hasil Nontes Siklus I

Gambar 4.7 Peserta Didik Melakukan Kunjung Karya Berdasarkan uraian tersebut, sebagian besar peserta didik menunjukkan perilaku positif. Tetapi juga masih terdapat beberapa perilaku positif yang masih kurang untuk dilakukan peserta didik seperti keberanian untuk bertanya, menjawab, atau pun memberikan sanggahan. Maka dari itu, pembelajaran siklus II perlu dilakukan untuk memperbaiki masalah-masalah perilaku negatif peserta didik yang masih ditemukan pada siklus I.

4.1.2.3.2 Wawancara

Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran menulis petunjuk melalui pembelajaran kooperatif model catatan terbimbing guided note taking berbantuan media puzzle . Wawancara dilakukan kepada 9 peserta didik, yaitu 3 peserta didik bernilai paling tinggi, 3 peserta didik dengan nilai sedang atau rata-rata, dan 3 peserta didik dengan nilai paling rendah. Wawancara ini dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dan setelah diketahui hasil akhir nilai peserta didik pada saat mengerjakan tugas. Peserta didik yang mendapatkan nilai tinggi menyatakan bahwa mereka merasa senang dan berminat terhadap pembelajaran menulis petunjuk terutama dengan model kooperatif catatan terbimbing dan media puzzle. Peserta didik pertama memberi alasan bahwa menulis petunjuk itu menyenangkan karena dia memang sangat menyukai pelajaran bahasa Indonesia apalagi dengan kolaborasi permainan puzzle, pembelajaran menjadi tidak membosankan. Peserta didik yang kedua memberi alasan bahwa pembelajaran menulis petunjuk menyenangkan karena tidak begitu serius, terdapat permainan di dalam pembelajaran. Sementara itu, peserta didik yang ketiga menganggap bahwa menulis petunjuk sangat bermanfaat karena dapat menambah pengetahuan. Mereka juga menyatakan bahwa cara guru Bahasa Indonesia mengajar selama ini membosankan karena hanya berceramah dan selalu memberikan penugasan. Model catatan terbimbing dan media puzzle telah memberikan warna baru dalam pembelajaran menulis petunjuk. Peserta didik yang mempunyai nilai sedang berpendapat sama dalam menanggapi minat mereka terhadap pembelajaran menulis petunjuk. Peserta didik yang pertama berminat terhadap pembelajaran petunjuk karena menggunakan permainan, tidak seperti sebelumnya. Peserta didik yang kedua berpendapat bahwa pembelajaran menulis petunjuk seru dan mengasyikkan. Sementara itu, peserta didik yang ketiga berminat karena pembelajarannya lebih bervariasi daripada pembelajaran sebelumnya. Mereka juga memberi saran untuk terus mempertahankan model catatan terbimbing dan media puzzle tetap diterapkan dalam pembelajaran petunjuk. Model catatan terbimbing dan media puzzle telah menjadikan pelajaran petunjuk menjadi lebih menyenangkan. Mereka merasa terbantu karena dengan model catatan terbimbing dan media puzzle ini telah membantu mereka dalam membuat petunjuk yang efektif. Peserta didik yang mempunyai nilai rendah menyatakan bahwa mereka senang dengan model dan media yang digunakan dalam pembelajaran. Peserta didik yang pertama memberikan alasan bahwa dia merasa terbantu dengan adanya catatan terbimbing saat guru menjelaskan materi petunjuk. Media puzzle juga menjadikan pembelajaran tidak membosankan. Peserta didik yang kedua mengatakan bahwa pembelajaran petunjuk dengan media puzzle sangat menyenangkan, pembelajaran menjadi serius tapi santai. Sementara itu peserta didik yang ketiga memberi alasan bahwa media dan model yang digunakan dalam menulis petunjuk menyenangkan dan tidak membosankan. Model catatan terbimbing dan media puzzle ternyata dapat menarik perhatian bahkan kesemangatan peserta didik dalam menulis petunjuk. Berdasarkan wawancara tersebut, mereka juga mengungkapkan bahwa kesulitan yang dihadapi dalam menulis petunjuk adalah dalam hal penggunaan kalimat efektif. Mereka masih belum dapat menggunakan kata- kata yang sesuai dan efektif untuk setiap kalimatnya. Jadi, lebih cenderung boros dalam menggunakan kata-kata yang seharusnya tidak perlu dicantumkan di kalimat tersebut. Setelah pembelajaran ini, peserta didik menginginkan adanya pembekalan yang lebih dalam mengenai kalimat efektif dalam menulis petunjuk. Peserta didik juga menginginkan agar puzzle-puzzle yang digunakan dalam pembelajaran lebih banyak lagi dan bervariasi, tetapi potongan- potongan puzzlenya jangan terlalu rumit supaya mudah untuk dirangkai.

4.1.2.3.3 Jurnal

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran aktif teknik guided note taking terhadap sikap siswa dalam belajar matematika aspek afeksi

0 31 168

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi'iyah Ciputat

1 23 122

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (BIDAK) BERBANTUAN MEDIA TEKA TEKI SILANG (CROSSWORD PUZZLE) PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI5

0 10 222

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS POSTER MELALUI MODEL INVESTIGASI KELOMPOK BERBANTUAN MEDIA KLIPING PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII H SMP NEGERI 1 KANDEMAN KABUPATEN BAT

3 31 306

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII A MTs AL HAMIDIYYAH WRINGINJAJAR MRANGGE

0 22 190

Pengaruh Penggunaan Strategi Catatan Terbimbing Pada Kemampuan Membaca di MTs Nahjul Huda Jakarta Barat

0 3 189

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING PADA PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Penerapan Strategi Guided Note Taking Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Tahun A

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING PADA PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Penerapan Strategi Guided Note Taking Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Tahun A

0 2 11

PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GUIDED NOTE TAKING Peningkatan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Guided Note Taking Berbasis Tutor Sebaya (Ptk Pembelajaran Matematika Pada Lingk

0 0 16