Pembelajaran Kooperatif Landasan Teoretis

kataistilah yang sulit dipahami. Sebaiknya gunakan kata kunci yang biasa digunakan antara lain dalam sebuah petunjuk. Seperti ambil, langkah pertama, selanjutnya, kemudian, sesudah itu, dan tahap terakhir. Menurut Wirajaya dan Sudarmawarti 2008:83, dalam menulis petunjuk juga perlu memperhatikan hal-hal berikut. 1 Tuliskan petunjuk secara urut sesuai urutan yang harus dilakukan apabila perlu dengan penomoran. 2 Tuliskan petunjuk secara rinci dan detail. 3 Cantumkan keterangan secara lengkap dan jelas berkaitan dengan hal yang akan dilakukan. 4 Cantumkan hal yang harus dihindari berkaitan dengan sesuatu yang menimbulkan dampak negatif . 5 Gunakan bahasa yang singkat, jelas, dankomunikatif. 6 Jika perlu sertakan ilustrasi pendukung seperti gambar dan sebagainya. Langkah-langkah dalam menulis sebuah petunjuk dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah pertama adalah menentukan petunjuk apa yang akan dibuat, kemudian dipahami dan setelah itu,mencari informasi terkait petunjuk tersebut.

2.2.3 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai satu pendekatan mengajar di mana murid berkerjasama di antara satu sama lain dalam kelompok belajar kecil untuk menyelesaikan tugas individu atau kelompok yang diberikan guru Isjoni 2009:20-21. Menurut Anggraeni, berdasarkan pendapat Stahl dalam Jurnal Kependidikan Dasar 2011:196, model pembelajaran kooperatif menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar. Melalui pembelajaran ini siswa bersama kelompok belajar secara gotong-royong, setiap anggota kelompok saling membantu yang lemah. Kegagalan individu adalah kegagalan kelompok dan keberhasilan individu adalah keberhasilan kelompok. Slavin 2010:103 juga menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah solusi ideal terhadap masalah, menyediakan kesempatan berinteraksi secara kooperatif dan tidak dangkal kepada para siswa dari latar belakang etnik yang berbeda.Pembelajaran kooperatif pada setiap harinya memberikan kesempatan untuk terjadinya kontak personal yang intens di antara para siswa dengan latar belakang ras berbeda.Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa supaya terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar peserta didik dalam kelompok kecil yang bersifat heterogen untuk bekerja sama menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, dengan tujuan supaya semua peserta didik dalam kelompok tersebut dapat bersikap aktif di setiap proses pembelajaran. Pada hakikatnya, pembelajaran kooperatif sama dengan kerja kelompok. Oleh karena itu, banyak guru yang mengatakan tidak ada sesuatu yang aneh dalam pembelajaran kooperatif karena mereka menganggap sudah terbiasa menggunakannya.Walaupun pembelajaran kooperatif terjadi dalam bentuk kelompok, tetapi tidak setiap kerja kelompok dikatakan pembelajaran kooperatif Isjoni 2009: 59-60. Bannet 1995 dalam Lie 2010:42 menyatakan bahwa terdapat lima unsur dasar yang dapat membedakan pembelajaran kooperatif dengan kerja kelompok, yaitu: 1 Positive Interdependence, yaitu hubungan timbal balik yang didasari adanya kepentingan yang sama diantara anggota kelompok dimana keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan yang lain pula. 2 Interaction Face to Face, yaitu interaksi yang langsung terjadi antar siswa tanpa adanya perantara. 3 Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota kelompok sehingga siswa termotivasi untuk membantu temannya, karena tujuan pembelajaran kooperatif adalah menjadikan setiap anggota kelompoknya menjadi lebih kuat pribadinya. 4 Membutuhkan keluwesan, yaitu menciptakan hubungan antar pribadi, mengembangkan kemampuan kelompok, dan memelihara hubungan kerja yang efektif. 5 Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah, yaitu tujuan terpenting yang diharapkan dapat dicapai dalam pembelajaran kooperatif adalah siswa belajar keterampilan bekerja sama dabn berhubungan ini adalah keterampilan yang penting dan sangat diperlukan di masyarakat. Pembelajaran kooperatif juga memperhatikan cara pengelolaan kelasnya supaya kelima unsur dasar tersebut dapat diterapkan. Pengelolaan kelas model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk membina pembelajar dalam mengembangkan niat dan kiat bekerja sama dalam berinteraksi dengan pembelajar yang lainnya Lie 2010:38. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim 2000:6 adalah sebagai berikut. 1 Siswa belajar bekerja pada kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. 2 Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 3 Apabila mungkin anggota kelompok belajar berasal dari ras, budaya, agama, jenis kelamin yang berbeda. 4 Pembelajaran lebih berorentasi pada kelompok bukan individu Dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri pembelajaran kooperatif mencakup lima unsur dasar yang nantinya dapat membedakan pembelajaran kooperatif dengan kerja kelompok yaitu hubungan timbal balik antar anggota kelompok, interaksi antar peserta didik di setiap kelompok, tanggung jawab setiap peserta didik mengenai materi pelajaran sehingga termotivasi untuk saling membantu, mengembangkan kemampuan kelompok, dan meningkatkan kerja sama dalam memecahkan masalah.

2.2.4 Model Catatan Terbimbing Guided Note Taking

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran aktif teknik guided note taking terhadap sikap siswa dalam belajar matematika aspek afeksi

0 31 168

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi'iyah Ciputat

1 23 122

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (BIDAK) BERBANTUAN MEDIA TEKA TEKI SILANG (CROSSWORD PUZZLE) PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI5

0 10 222

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS POSTER MELALUI MODEL INVESTIGASI KELOMPOK BERBANTUAN MEDIA KLIPING PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII H SMP NEGERI 1 KANDEMAN KABUPATEN BAT

3 31 306

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII A MTs AL HAMIDIYYAH WRINGINJAJAR MRANGGE

0 22 190

Pengaruh Penggunaan Strategi Catatan Terbimbing Pada Kemampuan Membaca di MTs Nahjul Huda Jakarta Barat

0 3 189

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING PADA PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Penerapan Strategi Guided Note Taking Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Tahun A

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING PADA PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Penerapan Strategi Guided Note Taking Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Tahun A

0 2 11

PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GUIDED NOTE TAKING Peningkatan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Guided Note Taking Berbasis Tutor Sebaya (Ptk Pembelajaran Matematika Pada Lingk

0 0 16