Berdasarkan uraian tersebut, sebagian besar peserta didik menunjukkan perilaku positif. Meskipun terdapat 1,33 peserta didik yang
tidak memberi respon baik, pembelajaran tetap dapat berjalan dengan lancar dan tujuan akhir yaitu dapat menulis petunjuk dengan kalimat efektif pun dapat
tercapai.
4.1.3.3.2 Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran menulis petunjuk melalui pembelajaran
kooperatif model catatan terbimbing guided note taking berbantuan media puzzle
. Wawancara dilakukan kepada 9 peserta didik, yaitu 3 peserta didik bernilai paling tinggi, 3 peserta didik dengan nilai sedang atau rata-rata, dan 3
peserta didik dengan nilai paling rendah. Wawancara ini dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dan setelah diketahui hasil akhir nilai peserta
didik pada saat mengerjakan tugas. Peserta didik yang mendapatkan nilai tinggi menyatakan bahwa
mereka merasa senang dan berminat terhadap pembelajaran menulis petunjuk melalui pembelajaran kooperatif model catatan terbimbing guided note
taking berbantuan media puzzle. Peserta didik pertama memberi alasan bahwa
dia sangat senang dengan pelajaran menulis petunjuk apalagi dengan adanya permainan seperti puzzle, pembelajaran petunjuk menjadi semakin
menyenangkan. Peserta didik yang kedua merasa senang dengan pembelajaran
tersebut karena dapat belajar sambil bermain. Sementara itu, peserta didik yang ketiga memberi alasan bahwa model catatan terbimbing sangat
membantunya dalam memahami materi petunjuk, serta media puzzle yang digunakan pun seru dan menyenangkan.
Peserta didik yang mempunyai nilai sedang memberikan respon positif dengan adanya model catatan terbimbing dan media puzzle ini.. Peserta
didik yang pertama berpendapat bahwa permainan puzzle sangat menyenangkan dan membuat pembelajaran menjadi tidak membosankan.
Peserta didik yang kedua berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif catatan terbimbing sangat membantu dalam memahami materi yang
disampaikan serta permainan puzzle menjadikan pembelajaran seru dan tidak menegangkan. Sementara itu, peserta didik yang ketiga berpendapat bahwa
puzzle yang digunakan saat pembelajaran sangat membantu dalam membuat
kalimat petunjuk serta menjadikan pembelajaran santai tidak terlalu serius. Mereka sangat senang dengan variasi puzzle yang digunakan, mereka menjadi
lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran. Peserta didik yang mempunyai nilai rendah menyatakan bahwa
mereka senang dengan model dan media yang digunakan dalam pembelajaran. Peserta didik yang pertama memberikan alasan bahwa dia merasa terbantu
dengan adanya model catatan terbimbing saat guru menjelaskan materi petunjuk karena dia merasa kesulitan untuk memahami materi pelajaran yang
hanya disampaikan saja. Peserta didik yang kedua merasa senang karena penyampaian materinya santai. Sementara itu, peserta didik yang ketiga
berpendapat bahwa dia merasa senang dengan pembelajaran yang disertai dengan sebuah permainan, menjadikan peserta didik yang awalnya tidak
antusias menjadi antusias dan semangat mengikuti pelajaran. Berdasarkan wawancara tersebut, kesulitan yang mereka hadapi
yaitu penggunaan kalimat efektif sudah bisa mereka kuasai. Meskipun masih terdapat beberapa peserta didik yang masih belum sempurna dalam membuat
kalimat petunjuk, tetapi hasil pada siklus II ini jauh lebih baik daripada siklus I. Kesalahan-kesalahan pada siklus II cenderung lebih sedikit daripada
sebelumnya.
4.1.3.3.3 Jurnal