99
5.4 Intisari untuk Pemberdayaan
Berdasarkan hasil analisis dan kajian terhadap intreraksi masyarakat dengan hutan TNGR, dapat disarikan beberapa hal penting yang selanjutnya
dapat dijadikan dasar untuk merumuskan model dan strategi pemberdayaan masyarakat di kawasan TNGR yang dapat menjamin eksistensi dan harmonisasi
antara masyarakat dengan TNGR secara berkelanjutan. Intisari penting dimaksud adalah:
1 Masyarakat sekitar hutan memiliki ketergantungan yang relatif tinggi terhadap keberadaan TNGR. Ketergantungan ini tercermin dari pemanfaatan
hutan sebagai salah satu sumber pendapatan ekonomi rumahtangga dan berbagai keperluan domestik lainnya seperti sumber kayu bakar, kayu
bangunan, sayur dan hasil hutan bukan kayu lainnya. 2 Interaksi masyarakat dengan TNGR khususnya interaksi HHK dilakukan
karena alasanmotif ekonomi. Namun demikian, pengambilan kayu secara liar
illegal logging ini merupakan pilihan terakhir bagi masyarakat karena tidak ada alternatif lain yang dapat dilakukan guna memenuhi kebutuhan
hidup keluarga. Dengan demikian diperlukan alternatif kegiatan ekonomi produktif yang diharapkan dapat mengkompensasi penghasilan yang
diperoleh dari hasil hutan terutama hasil hutan kayu. 3 Penyerobotan kawasan TNGR terjadi sebagai akibat ketidakjelasan batas
kawasan, lemahnya pengawasan dan penegakan hukum, kesadaran dan kejujuran masyarakat, serta responsibilitas masyarakat untuk memanfaatkan
peluang yang menguntungkan dirinya. Karena itu diperlukan penyadaran komprehensif baik aspek hukum maupun lingkungan bagi masyarakat
sekitar agar turut menjaga keutuhan kawasan dan biofisik TNGR. 4 Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kerawanan kawasan TNGR
terhadap kegiatan penebangan liar illegal logging relatif lebih tinggi
dibandingkan kawasan hutan lainnya. Beberapa hal yang dapat mengurangi atau meredam masyarakat melakukan kegiatan tersebut adalah: 1
peingkatan kesadaran lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk WTP, 2 peningkatan penghasilan dari luar hutan, 3 keterlibatan dalam program
pemberdayaan ekonomi seperti HKm, dan 4 kepemilikanpemeliharaan ternak sapi.
VI. PERSEPSI DAN PENILAIAN EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI TNGR