51 berbagai stakeholder secara komprehensif, yaitu tokoh masyarakat, tokoh
agama, kelompok pemuda peduli lingkungan, ibu-ibu rumahtangga di sekitar TNGR, kelompok masyarakat peduli hutan, petugas Pengendali Ekosistem Hutan
PEH, petugas keamanan TNGR Polhut, kepala-kepala resort, aparat Balai TNGR, dan aparat desa. FGD dilakukan di Resort Kembang Kuning, dan Resort
Sembalun. Selain FGD, dilakukan juga diskusi dengan para pihak yang dilaksanakan di Resort Joben, Kantor Balai TNGR Mataram, Kantor SPTN II
Lombok Timur, Kantor YPMP Bayan Lombok Barat Bagian Utara, dan Balai Desa Sembalun Lombok Timur Bagian Utara.
Penentuan pakar dilakukan melalui penelusuran snow-bowling dengan
persyaratan utama adalah ahli dalam perhutanan sosial. Penerapan metode snow-bowling ini dilakukan dengan penentuan pakar pertama, selanjutnya pakar
pertama memberikan usulan dan rekomendasi untuk penentuan pakar berikutnya dan seterusnya. Dalam penelitian ini, para pakar dan praktisi yang dihubungi dan
diajak berdiskusi adalah Pakar Kehutanan, Pakar Kelembagaan Kehutanan, Pakar Pemberdayaan Masyarakat, Pakar Sosiologi, serta Pakar Perencanaan
dan Perekonomian Mikro Pedesaan.
3.3.3 Variabel Penelitian
Variabelpeubah penelitian difokuskan pada persoalan yang ditelaah, sementara itu agar variabel dapat dianalisis maka ditetapkan indikatorukuran
yang bersifat praktis, terukur, dapat dilaksanakan dan relevan. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka variabel yang ditelaah dalam penelitian ini
adalah: Variabel Penelitian untuk Tujuan 1, 2, dan 3
1 Karakteristik sosial, ekonomi dan budaya responden, meliputi: umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah tanggungan keluarga, mata pencaharian,
lama berdomisili di kawasan TNGR, dan karakteristik sosial ekonomi lainnya. 2 Aset rumahtangga, meliputi: aset produktif dan non produktif yang dimiliki
responden termasuk lahan pertanian dan non pertnian. 3 Interaksi masyarakat dengan hutan, meliputi: bentuk dan jenis interaksi,
frekuensi interaksi, jenis dan jumlah hasil hutan yang diekstraksi, motif berinteraksi, lama waktu untuk sekali interaksi, sejak kapan mulai melakukan
aktivitas tersebut. 4 Biaya pengambilan hasil hutan, meliputi: biaya transportasi, konsumsi,
52 peralatan dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk mengambil hasil hutan,
dinyatakan dalam Rpfrekuensi pengambilan. 5 Total pendapatan rumahtangga, meliputi: sumber dan besarnya pendapatan
total rumahtangga dalam satu satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam Rpbulan.
6 Total kebutuhan rumahtangga, meliputi: total kebutuhan dan alokasi pemanfaatannya dalam satu satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam
Rpbulan. 7 Persepsi masyarakat terhadap keberadaan TNGR dan penilaian ekonominya
terhadap sumberdaya hutan TNGR. 8 Manfaat hutan yang dirasakan oleh masyarakat, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dan kesediaan untuk melestarikannya. 9 Tata nilai dan kearifan lokal masyarakat berkenaan dengan pengelolaan
hutan. 10 Interaksi sosial masyarakat, meliputi: keterlibatan di dalam organisasi
masyarakat, frekwensi pertemuan sosial, hubungan kekerabatan, dan posisi dalam relasi sosial.
Variabel Penelitian untuk Tujuan 4 1 Kelembagaan kehutanan, meliputi: lembaga pengelola, akses masyarakat,
peran dan fungsi masing-masing stakeholders, dan peraturan perundangan yang berlaku berkenaan dengan pengelolaan TNGR.
2 Kondisi biofisik TNGR, yaitu perkembangan kondisi biofisik TNGR selama beberapa periode waktu.
3 Perubahan perilaku, tata nilai kearifan lokal, dan peran lembaga adat berkenaan dengan perubahan kondisi biofisik TNGR.
4 Peluang usahakegiatan ekonomi produktif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar TNGR berkenaan dengan pengelolaan TNGR, baik yang
berkaitan ke belakang backward linkages maupun yang berkaitan ke depan
forward linkages. 5 Konflik sosial dan permasalahan-permasalahan yang timbul berkenaan
dengan pengelolaan TNGR.
3.3.4 Jenis dan Sumber Data