74 Tabel 11. Hasil Kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Flora dan Fauna di
Kawasan TNGR
Th Kegiatan InventarisasiIdentifikasi
Lokasi Luas ha Taksiran Jumlah
2000 - Burung Koak Kiau Philemon buceroides neglectus - Pesugulan 5 000 241 ekor
- Kera Hitam Trachypitecus auratus cristatus - Kembang Kuning 3 000 256 ekor
2001 - Burung Koak Kiau Philemon buceroides neglectus - Aik Berik 3 000 216 ekor
2002 - Rusa
Cervus timorensis - Gunung Propok
5 000 200 ekor - Itik gunung Anas supercilliosa
- D. Segara Anak 3 000 742 ekor
- Burung Koak Kiau Philemon buceroides neglectus - Santong 3 000 4 333 ekor
- Anggrek - Santong
3 000 43 jenis 2003 -
Rusa Cervus timorensis
- Lendang Penyeranan
5 000 2 300 ekor - Kera Hitam Trachypitecus auratus cristatus
- Kembang Kuning 6 000 2 300 ekor - Anggrek
- Senaru 3 000 53 jenis
- Tanaman Obat - Sempur, Aikmel
3 000 41 jenis 56 419 individu
2004 - Rusa
Cervus timorensis - Aik Berik
5 000 2 200 ekor - Tanaman Obat
- Torean 3 000 56 jenis
8 725 individu 2005 - Anggrek
- Aik Berik 3 000 55 jenis
- Tanaman Obat - Santong
2 500 54 jenis 3 864 individu
- Ayam Hutan - Timbanuh
2 500 667 ekor 2006 - Kupu-kupu
- TNGR 41 330 47 jenis
Sumber : Balai TNGR 2006b.
4.3.2 Vegetasi Taman Nasional Gunung Rinjani
Beberapa tipe ekosistem dan vegetasi yang terdapat di TNGR adalah hutan hujan tropis pegunungan yang masih berbentuk hutan primer, hutan
cemara dan vegetasi sub alpin, hutan sekunder, dan savana. Penyebaran ekosistem dan vegetasi TNGR Kanwil Kehutanan Propinsi NTB 1997 adalah
sebagai berikut:
a. Hutan Hujan Tropis
Jenis-jenis vegetasi yang tumbuh pada hutan hujan tropis pegunungan di TNGR antara lain Bajur Pterospermum javanicum, Kukun Sebrutenia ovata,
Cemara Gunung Casuaria trifolia, Garu Disoxylum sp, Benuang Duabanga mollucana, Kemiri Aleurites mollucaca, Beringin Ficus superba, Suren Toona
sureni dan beberapa jenis perdu, liana, anggrek dan paku-pakuan. Luas hutan primer ini sekitar 45,11 dari luas TNGR dan menyebar terutama di bagian
Selatan dan Barat Laut; sampai pada ketinggian sekitar 2.000 m dpl.
75
b. Hutan Sekunder
Hutan sekunder terdapat di bagian TNGR yang berdekatan dengan pemukiman atau berbatasan dengan tanah milik masyarakat. Jenis tumbuhan
yang dominan adalah Akasia Accacia diccurens, Bajur Pterospermum javanicum, Terep Artocarpus elastica, Garu Disoxylum sp, dan Dadap
Erytrina trifolia. Beberapa jenis tumbuhan lain juga banyak dijumpai antara lain Ficus sp, Schleichera sp dan Leguminosa. Luas hutan ini sekitar 15,8 dari luas
TNGR; terutama ditemukan di bagian selatan TNGR Lombok Timur dan daerah Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat.
c. Vegetasi Savana dan Tanah Tandus
Padang rumputsavana terbentuk karena alam, tetapi pada beberapa tempat terjadi akibat penggundulan hutan; kebanyakan ditumbuhi oleh jenis
alang-alang Imperata cylindrica. Padang rumput savana terdapat di bagian Timur Laut kawasan TNGR, yakni di daerah Sembalun sampai daerah
Pelawangan dan sekitar Danau Segara Anak. Luas savana ini sekitar 25,2 dari luas TNGR. Daerah tandus berada di bagian puncak Gunung Rinjani, Gunung
Baru, Gunung Sangkareang, dan seputar tebing kaldera yang mengelilingi Danau Segara Anak dengan luas sekitar 7 dari luas TNGR.
d. Hutan Tanaman
Akibat terjadinya penggundulan dan seringnya pembakaran hutan untuk perladangan liar ataupun padang penggembalaan oleh penduduk, di beberapa
tempat terutama di bagian Selatan dan Timur kawasan TNGR telah dilakukan reboisasi dengan beberapa jenis tanaman seperti Albisia Albizzia falcala, Bajur
Pterospermum javanicum, Mahoni Swietenia macrophylla, Durian Durio zibethinus, Sonokeling Dalbergia latifolia, dan Akasia Accacia diccurens.
Luas hutan tanaman ini relatif kecil ± 1.200 ha atau kurang dari 3 TNGR.
e. Hutan Cemara