Hutan Cemara Vegetasi Sub Alpin

75

b. Hutan Sekunder

Hutan sekunder terdapat di bagian TNGR yang berdekatan dengan pemukiman atau berbatasan dengan tanah milik masyarakat. Jenis tumbuhan yang dominan adalah Akasia Accacia diccurens, Bajur Pterospermum javanicum, Terep Artocarpus elastica, Garu Disoxylum sp, dan Dadap Erytrina trifolia. Beberapa jenis tumbuhan lain juga banyak dijumpai antara lain Ficus sp, Schleichera sp dan Leguminosa. Luas hutan ini sekitar 15,8 dari luas TNGR; terutama ditemukan di bagian selatan TNGR Lombok Timur dan daerah Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat.

c. Vegetasi Savana dan Tanah Tandus

Padang rumputsavana terbentuk karena alam, tetapi pada beberapa tempat terjadi akibat penggundulan hutan; kebanyakan ditumbuhi oleh jenis alang-alang Imperata cylindrica. Padang rumput savana terdapat di bagian Timur Laut kawasan TNGR, yakni di daerah Sembalun sampai daerah Pelawangan dan sekitar Danau Segara Anak. Luas savana ini sekitar 25,2 dari luas TNGR. Daerah tandus berada di bagian puncak Gunung Rinjani, Gunung Baru, Gunung Sangkareang, dan seputar tebing kaldera yang mengelilingi Danau Segara Anak dengan luas sekitar 7 dari luas TNGR.

d. Hutan Tanaman

Akibat terjadinya penggundulan dan seringnya pembakaran hutan untuk perladangan liar ataupun padang penggembalaan oleh penduduk, di beberapa tempat terutama di bagian Selatan dan Timur kawasan TNGR telah dilakukan reboisasi dengan beberapa jenis tanaman seperti Albisia Albizzia falcala, Bajur Pterospermum javanicum, Mahoni Swietenia macrophylla, Durian Durio zibethinus, Sonokeling Dalbergia latifolia, dan Akasia Accacia diccurens. Luas hutan tanaman ini relatif kecil ± 1.200 ha atau kurang dari 3 TNGR.

e. Hutan Cemara

Hutan alam Cemara Gunung Casuarina junghuniana yang homogen ditemukan di bagian tengah pegunungan Rinjani terutama di bagian Timur Laut menghadap ke arah Desa Sembalun dari ketingguan 2.000 – 2.600 m dpl. Hutan ini juga terdapat di sekitar danau Segara Anak terutama pada `daerah-daerah cekungan dimana kondisi tanah lebih tebal dibanding dengan tanah di kelerengan. Luas hutan ini sekitar 500 ha atau ± 3 dari luas TNGR. Cemara- 76 cemara di Pantai Segara Anak dan sekitar Gunung Baru banyak yang mati akibat luapan air panas dan materi batuan vulkanik letusan Gunung Baru pada tahun 1994.

f. Vegetasi Sub Alpin

Vegetasi sub alpin ditemukan pada ketinggian di atas 2.000 m dpl. Jenis tumbuhan yang banyak ditemukan di tempat ini adalah Edelweis, Cemara Gunung Casuarina junghuniana, dan berbagai jenis rumput. Tumbuhan tersebut pada umumnya relatif lebih kerdil dan daun lebih tebal dibandingkan dengan vegetasi di hutan yang letaknya lebih rendah. Vegetasi sub alpin ini bisa dilihat sepanjang jalur pendakian terutama sekitar Pelawangan dan Danau Segara Anak. Lebih lanjut WWF Program Nusa Tenggara menggambarkan profil pemanfaatan ruang di Kawasan Rinjani sebagaimana disajikan pada Gambar 9. Penyusunan profil pemanfaatan kawasan Rinjani ini didasarkan pada hasil kajian dan analisis WWF Program Nusa Tenggara mengenai kondisi hidrologis dan tutupan lahan Kawasan Rinjani yang merefleksikan kondisi riil tahun 2006. 77 Jarak km Distance km Elevasi m 3000 2000 1 0 0 0 TN Rinjani Z.Penyangga TNGR, hutan tanaman dan HKm Desa Desa Desa m ont ana alpine hut an huj an perkebunan t alun bam bu t alun bam bu pekarangan kolam kecil, ayam , sapi, dom ba t egalan sayuran dat aran t inggi t egalan sayurandat aran tinggi saw ah bert eras pekarangan , kolam ikan, ayam , kam bing kebun cam puran t egalan palaw ij a kebun cam puran pekarangan , kolam , ayam , bebek, kam bing, kerbau kolam ikan saw ah beririgasi 1 0 2 0 3 0 Gambar 9. Profil Sistem Pemanfaatan Ruang di Rinjani Sumber : Hasil Pemetaan WWF Program Nusa Tenggara – Mataram; Keadaan TNGR Tahun 2006 Desa Jarak km 78

4.4 Permasalahan Pokok Taman Nasional Gunung Rinjani TNGR

Dokumen yang terkait

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 65 94

Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Batang Gadis (TNBG)

8 75 79

Model partisipatif perhutanan sosial menuju pengelolaan hutan berkelanjutan (Kasus pembangunan hutan kemasyarakatan pada kawasan hutan lindung di Pulau Lombok)

2 79 308

Model partisipatif perhutanan sosial menuju pengelolaan hutan berkelanjutan (Kasus pembangunan hutan kemasyarakatan pada kawasan hutan lindung di Pulau Lombok)

2 37 597

Persepsi, Motivasi dan Perilaku Masyarakat Sekitar Hutan dalam Pengelolaan Kawasan Hutan (Kasus Kawasan Hutan sekitar Desa Gunung Sari di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor)

0 3 41

Analisis Pengelolaan Koridor antata Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Halimun dengan Kawasan Hutan Lindung Gunung Salak Berdasarkan Kondisi Masyarakat Sekitar

0 4 181

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PELESTARIAN HUTAN LINDUNG :Studi Kasus di Masyarakat Sekitar Hutan Gunung Simpang Cibuluh Cidaun Cianjur Selatan.

1 1 46

Model Pemberdayaan Masyarakat Di Sekitar Kawasan Hutan Kabupaten Jember

0 2 5

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 2 14

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 1 11