Indeks Pendampingan Masyarakat IKPM

3.3.2 Normalisasi dan Komposit Indeks Kerentanan

Langkah yang berikutnya adalah melakukan normalisasi terhadap semua variabel utama maupun sub-sub yang menyusun variabel untuk menyamakan satuan unit-unit yang digunakan dalam pengukuran. Oleh karena variabel-variabel penyusun indeks yang terukur mempunyai unit yang berbeda-beda maka harus dilakukan normalisasi unit atau satuan. Rumusan normalisasi sederhana yang digunakan adalah sebagai berikut: NV X X X X , SV ……………………………………………15 NV = Normalisasi indeks kerentanan atribut ke-j pada pulau ke-i j = Indeks kerentanan i = Nama Pulau kecil Langkah selanjutnya adalah membuat komposit indeks kerentanan pulau- pulau kecil. Komposit indeks ini dibagi dalam tiga dimensi yaitu ekologi, sosial- ekonomi dan kelembagaan. Komposit indeks ini adalah penjumlahan dari seluruh indeks pada masing-masing dimensi. Setelah itu nilai jumlah rata-rata dari komposit indeks inilah yang menjadi indeks kerentanan pada setiap dimensi. Persamaan selanjutnya adalah persamaan untuk membuat komposit indeks. KIK ij ∑ ijk …………………………………………………………16

3.3.3 Indeks Kerentanan Pulau-Pulau Kecil dan Pemetaannya

Kaly et al., 2004 membagi tingkat-tingkat kerentanan lingkungan environmetal vulnerability index atau yang lazim disebut EVISOPAC ke dalam 5 tingkatan yaitu, pertama: ”resilient”, merupakan tingkatan kerentanan paling bawah yang menunjukkan kondisi sifat sistem lingkungan dalam keadaan tidak adanya potensi dampak yang membahayakan memiliki kapasitas sistem lingkungan yang besar; kedua: ”at risk”, tingkatan kerentanan kedua yang menunjukkan kondisi sifat sistem lingkungan sedang menghadapi bahaya atau beresiko; ketiga: ”vulnerable”, tingkatan kerentanan ketiga yang menunjukkan kondisi sifat sistem lingkungan yang berbahaya sedang; keempat: ”highly KIK = Komposit Indeks Kerentanan i = Nama pulau kecil j = Dimensi Ekologi, ekonomi,kelembagaan k = Atribut masing-masing dimensi vulnerable”, tingkatan kerentanan keempat yang menunjukkan kondisi sifat sistem lingkungan sudah berbahaya tinggi; dan kelima: ”extremely vulnerable” merupakan tingkatan kerentanan tertinggi yang menunjukkan kondisi sifat sistem lingkungan sudah sangat tinggi. Sedangkan Briguglio 1995; Adrianto dan Matsuda 2002; 2004 menunjukkan tingkatan kerentanan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hasil standarisasi variabel SV atau komposit indeks kerentanan KIK yang memiliki kisaran nilai dari 0 hingga 1 0 ≤KIK≤1, yang mengindikasikan bahwa nilai yang dekat ke bawah memiliki tingkat kerentanan rendah, nilai sekitar pertengahan dengan tingkat kerentanan sedang, dan nilai yang dekat ke batas atas dengan tingkat kerentanan tinggi. Metode ini didasarkan pada pertimbangan nilai normalisasi atribut yang terlibat yang mengakomodir perubahan nilai tekanan eksogenous di masa mendatang, dan relatif lebih mudah melakukan penilaian tingkat kerentanan suatu lokasi dengan memanfaatkan ketersediaan dan tingkat penting indikator yang sering kali perolehannya terbatas sehingga untuk penggunaan metode statistika kurang relevan dengan situasi lokasi obyek studi, serta pertimbangan kemudahan penyesuaian dengan penggunaan metode sistem informasi geografis.. Pada penelitian ini pembobotan dibagi dalam lima kategori antara lain ”Kerentanan sangat rendah ” 0.0 ≤KIK≤0.2, dimana kondisi potensi ancaman sangat kecil untuk terjadinya kerusakan terhadap harta benda, sumberdaya, dan lingkungan; level ”kerentanan rendah” 0.2KIK ≤0.4, adalah tingkat kondisi potensi ancaman yang tergolong rendah untuk dapat terjadinya kerusakan harta benda, sumberdaya, dan atau lingkungan; level ”kerentanan sedang” 0.4KIK ≤0.6, adalah kondisi potensi ancaman yang tergolong sedang untuk dapat terjadinya kerusakan harta benda, sumberdaya, dan atau lingkungan; level ”kerentanan tinggi” 0.6KIK ≤0.8, merupakan suatu tingkat kondisi potensi ancaman bahaya yang sudah tergolong tinggi untuk terjadinya kerusakan harta benda, sumberdaya, dan atau lingkungan; dan level ”Kerentanan sangat tinggi” 0.8KIK ≤1.0, merupakan suatu tingkat kondisi potensi ancaman bahaya yang sudah tergolong sangat tinggi untuk terjadinya kerusakan harta benda, sumberdaya, dan atau lingkungan di PPK.