Analisis Struktur Vegetasi Mangrove

Dominasi relatif DR D D

e. Indeks nilai penting

Pengertian dari beberapa parameter biologi yang diamati di atas adalah : 1. Kerapatan adalah banyaknya individu dari suatu jenis pohon dan tumbuh- tumbuhan lain yang dapat ditaksir atau dihitung. 2. Dominasi adalah jumlah suatu spesies dalam suatu komunitas yang menentukan atau mengendalikan kehadiran spesies lain, atau yang jumlahnya melebihi jenis lain. 3. Frekuensi adalah perbandingan banyaknya ditemukannya suatu jenis terhadap jumlah titik-titik pengukuran seluruhnya. 4. Indeks nilai penting, adalah besaran yang menunjukan kedudukan suatu spesies terhadap spesies lain dalam suatu komunitas. 5. Basal area adalah luas proyeksi dari tumbuhan pada permukaan tanah. Nilai penting suatu jenis berkisar antara 0 dan 300. Nilai penting ini memberikan gambaran mengenai pengaruh atau peranan suatu jenis tumbuhan mangrove dalam komunitas mangrove Kusmana 1995a.

3.5 Faktor Pengungkit Kerentanan Pulau-pulau Kecil

Untuk mencari faktor pengungkit atau atribut yang mempunyai pengaruh penting digunakan analisa MDS Multidimensional scaling. Kegunaan faktor pengungkit adalah untuk mengetahui faktor sensitif ataupun intervensi yang dapat mempengaruhi kerentanan PPK. MDS merupakan salah satu analisis statistika multivariabel multivariate yang berkaitan dengan permasalahan bahwa untuk sejumlah asosiasi, dalam hal ini jarak euclidean euclidean distance squared yang diamati antara setiap pasang N obyek titik posisi dalam multidimensi sumbu, akan dicari sebuah wakil asosiasi dari setiap pasang obyek tersebut dalam dimensi yang diperkecil sedemikian sehingga dugaan wakil asosiasi obyek-obyek ini proximities hampir sama dengan asosiasi awal. Keterwakilan asosiasi tersebut dinilai baik jika jarak relatif susunan peringkat jarak antar dua obyek dari yang terbesar hingga yang terkecil dapat dipertahankan walaupun dimensi sumbu telah diperkecil dari banyak menjadi dua saja. Proses proximitying reduksi dimensi pada prinsipnya merupakan analisis faktor factor analysis dimana INP = FR + KR + DR dimensi akhir yang diperkecil tersebut merupakan kombinasi linier linear combination dari dimensi variabel awal Susilo 2005.

3.6 Proyeksi Kerentanan Pulau Kecil Berbasis Mitigasi

Proyeksi kerentanan PPK TN Bunaken dengan menggunakan skenario optimistik bertujuan untuk mengetahui nilai kerentanan masing-masing pulau apabila diberikan perlakuan untuk menurunkan tingkat kerentanan. Proyeksi ini dapat menginformasikan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat kerentanan yang diinginkan sesuai dengan besarnya perlakuan yang diberikan. Sedangkan untuk skenario pesimistik bertujuan untuk mengetahui prediksi waktu apabila terjadi kenaikan tingkat kerentanan pada suatu pulau. Untuk memprediksi indeks kerentanan pada waktu t menggunakan skenario optimistik dan pesimistik maka digunakan persamaan sebagai berikut: IK μ IK Skenario optimistik IK μ IK Skenario pesimistik IK t = Indeks kerentanan pada waktu t IK = Indeks kerentanan pada waktu awal μ = Laju perubahan indeks kerentanan t = waktu prediksi t = 1, 2, 3, … i = Nama pulau kecil

3.7 Efektivitas Ekosistem Mangrove Sebagai

Buffer Zone Efektifitas ekosistem mangrove sebagai buffer zone berbasis mitigasi dianalisa dengan pendekatan mencari nilai optimal lebar ekosistem mangrove sebagai zona penyangga. Menurut Keppres no.32 tahun 1990 Bab IV Pasal 27 tentang pengelolaan kawasan lindung, lebar hutan mangrove yang ideal adalah 130 kali tinggi tunggang pasut. Setelah mendapatkan hasil ini, langkah selanjutnya adalah menganalisa efektivitas mangrove sebagai pereduksi aksi laut dengan menggunakan tabel hasil modifikasi dari Harada dan Imamura 2003 diacu dalam Subandono dan Budiman 2009. Melalui hasil analisa ini langkah selanjutnya adalah membuat skenario pengelolaan ekosistem mangrove dengan berpedoman pada hasil analisa yang telah dilakukan sebelumnya dan proyeksi luasan mangrove.