Kebaruan Novelty PENDAHULUAN 1 Latar

tadi maka dapat dibuat peta kerentanan dengan menggunakan teknik cell based modelling CBM. Setelah analisa ini dilakukan langkah selanjutnya adalah mengetahui faktor pengungkit atau atribut penting yang mempengaruhi kerentanan PPK pada masing-masing dimensi dengan menggunakan analisis multi dimensional scaling MDS, sedangkan untuk memproyeksikan kerentanan pada masa mendatang pendekatan yang digunakan adalah membuat model untuk memprediksi tingkat kerentanan PPK TNB. Langkah selanjutnya adalah menganalisa kondisi existing dan efektivitas ekosistem mangrove sebagai buffer zone PPK. Analisa ini digunakan untuk mengetahui lebar dan luasan ekosistem mangrove yang baik untuk meminimalkan kerentanan PPK TNB. Untuk memprediksikan luasan ekosistem mangrove pada masa mendatang maka pendekatan yang dilakukan adalah dengan membuat model degradasi berdasarkan kondisi existing dan skenario. Tahap yang terakhir adalah membuat pola dan strategi pengelolaan ekosistem mangrove PPK TNB melalui stakeholders analysis yang berdasarkan hasil analisa terhadap indeks dan peta kerentanan, proyeksi kerentanan, efektivitas ekosistem mangrove, dan degradasi ekosistem mangrove. Analisis ini menggunakan Multi Criteria Decision Making Analysis MCDMA, melalui pendekatan SMART Simple multi atribute rating technique dengan menggunakan software Criterium decision plus Criplus Version 3.0 S Gambar. 2.

1.5 Kebaruan Novelty

Indeks kerentanan telah dikembangkan oleh beberapa orang diantaranya adalah Briguglio 1995, 1997, Wells 1996,1997, Pantin 1997, Atkins et al., 1998, Crowards 1999, Adrianto 2004, dan Tahir 2010. Pengembangan indeks kerentanan PPK pada penelitian ini dilakukan dengan cara memasukkan berbagai parameter yang berkaitan dengan tekanan dari faktor antropogenik dan force mayor iklim dan bencana dari dimensi ekologi, sosial ekonomi, dan kelembagaan. Untuk mempermudah intepretasi terhadap hasil dari indeks kerentanan PPK, penelitian ini membuat peta kerentanan serta proyeksi kerentanan yang tujuannya adalah untuk memitigasi degradasi terhadap lingkungan pesisir PPK. Pengelolaan ekosistem mangrove pada PPK telah dikembangkan oleh beberapa negara yang memiliki permasalahan terhadap ekosistem mangrove. Kebanyakan dari penelitian ini hanya mengkaji dengan cara memilah permasalahan yang ada, kajian tersebut biasanya hanya di tinjau dari satu atau dua dimensi saja, dimensi itu antara lain dimensi sosial, ekonomi, kelembagaan, ataupun ekologi. Untuk kajian terhadap efektivitas ekosistem mangrove sebagai buffer zone terkahir dikembangkan pada tahun 1990 dengan dikeluarkannya Keppres No.32 Tahun 1990. Seiring berjalannya waktu Keppres ini dirasakan kurang relevan dalam mengantisipasi perubahan iklim dan permasalahan PPK sekarang ini. Penelitian ini akan menganalisa efektivitas ekosistem mangrove dalam meminimalkan kerentanan PPK berbasis mitigasi. Melalui analisa ini hasil yang diharapkan adalah lebar dan luasan ekosistem mangrove yang baik sebagai buffer zone sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang ada PPK TNB. Sedangkan untuk memprediksikan luasan ekosistem mangrove pada masa mendatang pendekatan yang digunakan adalah dengan membuat model degradasi ekosistem mangrove. Untuk pengelolaan ekosistem mangrove secara terpadu dan berkelanjutan pada PPK, penelitian menggunakan pendekatan stakeholders analysis yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik dari stakeholders sebagai pihak yang berkepetingan terhadap kawasan ini. Penyelesaian masalah ini didekati dengan Multi Criteria Decision Making Analysis MCDMA. Berbagai kriteria yang menjadi isu penting yang terkait dengan pengelolaan ekosistem mangrove PPK didiskusikan dengan seluruh stakeholders. Dengan demikian kebaruan dari penelitian ini adalah pengelolaan ekosistem mangrove berbasis mitigasi yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas ekosistem mangrove sebagai buffer zone zona penyangga dalam meminimalkan kerentanan PPK. Pengelolaan ekosistem mangrove ini didasarkan pada kerentanan PPK, efektivitas ekosistem mangrove, dan stakeholders analysis. Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian EKOSISTEM MANGROVE PPK TAMAN NASIONAL BUNAKEN ANCAMAN EKOSISTEM NORMALISASI dan KOMPOSIT DATA STAKEHOLDERS ANALYSIS INDEKS dan PETA KERENTANAN PPK Implikasi Kebijakan Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berbasis Mitigasi CELL BASED MODELLIG CBM PEMANFAATAN SOSIAL EKONOMI EKOLOGI LESTARI TIDAK LESTARI EXTERNAL INTERNAL DEGRADASI EKOSISTEM EFEKTIVITAS EKOSISTEM MANGROVE FORCE MAYOR Multi Criteria Decision Making Analysis Multi Dimensional Scaling MDS MITIGASI DPSIR Proyeksi Kerentanan PPK Degradasi Ekosistem Mangrove Prediksi Efektivitas Mangrove – + – KERENTANAN : • EKOLOGI • SOSIAL-EKONOMI • KELEMBAGAAN 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian