G. Indeks Degradasi Mangrove IEDM
Untuk melihat laju degradasi tutupan mangrove pada masing-masing pulau digunakan citra satelit dan data sekunder untuk mempermudah interpretasi
terhadap objek yang dikaji dan data pada tahun sebelumnya. Persamaan yang digunakan dalam menilai hal ini adalah :
IEDM
, ,
X …………………………………………………………6
H. Indeks Degradasi Terumbu Karang IEDTK
Untuk melihat laju degradasi terumbu karang hidup pada masing-masing pulau digunakan data sekunder dari pengamatan oleh BTNB selama beberapa
tahun. Persamaan yang digunakan dalam menilai indeks ini adalah : IEDTK
T
,
T
,
X …………………………………...…………………7
I. Indeks Tunggang Pasut IETP
Indeks tunggang pasut menggambarkan kondisi pasang surut air yang ada pada masing-masing pulau. Besarnya tunggang pasut dihitung dari selisih pasang
tertinggi dan surut terendah pada saat bulan mati atau purnama. Semakin besar tunggang pasut suatu pulau akan semakin baik, karena tunggang pasut yang besar
berarti kemiringan lereng yang besar. Kemiringan lereng yang besar berarti kemampuan jangkauan aksi gelombang akan semakin kecil, sehingga energi
gelombang dan arus akan semakin kecil. Keterangan:
IEDM : degradasi mangrove LM
: luas tutupan mangrove ha i
: nama PPK t
: tahun awal
Keterangan: IEDTK : degradasi tutupan terumbu karang hidup
TKH : Terumbu karang hidup i
: nama PPK t
: tahun awal t
1
: tahun
akhir
J. Indeks Kemiringan Lereng IEKM
Indeks kemiringan lereng suatu pulau kecil dihitung berdasarkan persentasi kemiringan menurut Sunarto 1991. Morfometri lereng dapat
diperhitungkan berdasarkan sudut lereng dan panjang lereng. Sudut lereng terbagi atas lereng datar 0 – 2,9 , lereng landai 3 – 7,9 , lereng miring 8 – 13,9
, lereng sangat miring 14 – 20,9 , lereng curam 21 – 55,9 , lereng sangat curam 56 – 140 , dan lereng terjal 140 . Untuk panjang lereng
diklasifikasikan menjadi sangat pendek 15m, pendek 15 – 50m, agak panjang 51 – 250m, panjang 251 – 500m, dan sangat panjang 500m. Semakin besar
kemiringan lereng suatu pulau akan semakin baik dalam mereduksi aksi laut.
K. Indeks Tinggi Gelombang IETG
Indeks tinggi gelombang dianalisa berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG serta pengamatan nelayan pada
saat melaut. Semakin besar tinggi gelombang yang mendekati daratan akan meningkatkan kerentanan suatu pulau. Gelombang pada pulau kecil merupakan
ancaman yang serius karena mampu mengakibatkan kerusakan materi yang cukup tinggi, selain itu masyarakat yang menggantungkan hidupnya dilaut juga
bergantung pada ketinggian gelombang.
L. Indeks Kecepatan Arus IEKCA
Indeks kecepatan arus diukur menggunakan alat floater current meter ini diukur pada masing-masing pulau. Semakin besar kecepatan arus maka semakin
rentan suatu pulau untuk megalami abrasi ataupun sedimentasi. Kecepatan arus juga menimbulkan ancaman terhadap nelayan yang hanya mengandalkan
kekuatan otot untuk mencari nafkah dilaut. Untuk ekosistem mangrove kecepatan arus yang tinggi mengakibatkan ketidakmampuan tumbuhan ini untuk
berkembang, terutama pada tanaman yang masih berukuran semai ataupun pacang.